Analisis Pertandingan Babak Grup AWC 2018: Indonesia Vs. Taiwan

Kabar buruk datang dari gelaran Arena of Valor (AOV) World Cup 2018 (AWC 2018). Tim Indonesia yang diwakilkan oleh EVOS Esports gagal melaju ke babak perempat final setelah dikalahkan oleh tim Taiwan dengan skor 2-0 pada Kamis (19/7) waktu Los Angeles, tepatnya Jumat (20/7) waktu Indonesia. Di pertandingan sebelumnya, Indonesia juga enggak berhasil menang melawan Vietnam dengan skor yang sama. Kedua hasil ini pun menempatkan tim Indonesia sebagai juru kunci grup B.

Kenapa tim Indonesia bisa kalah lagi? Untuk mengetahui alasannya, yuk simak analisis pertandingannya di bawah ini!

 

2. Game 1 – Taiwan (15) vs Indonesia (3)

Di fase draft pick, Indonesia melakukan surpise pick dengan memilih Grakk. Meski hero berbadan gempal ini sekarang lagi kurang populer, dia sempat membawa angin bagi tim Indonesia lewat pancingan yang sempat dua kali mendapatkan 'strike'. Terdapat momen saat Grakk berhasil menangkap Alice dari tim Taiwan hingga membunuhnya. Sayangnya, Grakk juga harus mati bersama Rourke karena terlalu dekat dengan tower tim Taiwan serta Airi yang dalam kondisi prima.

Meski sempat tewas di awal permainan, Alice justru menjadi kunci permainan tim Taiwan. Sebagai support sekaligus observer, Alice berhasil melindungi tim dan mengganggu lawan dengan jurus stun-nya. Di beberapa momen team fight, Alice seringkali berperan jadi inisiator dengan jurus stun yang membuat hero-hero tim Indonesia terkena gank oleh tim Taiwan.

Di pertandingan ini, Slimz dari tim Taiwan benar-benar tak bisa dihentikan. Di saat rekan setimnya memancing war di lane, dia justru asyik sendiri farming di hutan. Hal ini pun membuatnya jadi lebih cepat kuat sekaligus menambah pundi-pundi networth bagi tim Vietnam.

Strategi farming yang sangat efektif dari tim Taiwan pun membuahkan hasil. Menjelang menit ke-5, Slimz berhasil mencetak "Triple Kill" setelah war yang diinisiasi tim Indonesia justru menjadi bom bunuh diri bagi mereka. Hal ini pun membuat perbedaan level hero dan networth antara Indonesia dan Taiwan makin kontras.

Begitu juga dengan Tulen dari tim Taiwan yang berhasil menjaga mid lane dengan baik. Beberapa kali serangan kilatnya berhasil membuat Lilliana sebagai lawannya di midlaner kerepotan. Berkat permainan apiknya, dia pun menjadi MVP di pertandingan ini dengan perolehan lima kill dan lima assists.

Tim Indonesia seakan tak menunjukkan pertanda untuk bangkit. Mereka makin terpuruk karena perbedaan level dan networth yang mencapai sepuluh ribu gold. Secara terpaksa mereka harus bertahan dari gempuran tim Taiwan yang perlahan tapi pasti merobohkan satu persatu tower tim Indonesia hingga tersisa lapis terakhir saja.

Momen penentuan pun datang menjelang menit ke-10. Saat mempertahankan highground tower, lima hero Indonesia disapubersih sehingga membuat tim Taiwan tanpa basa-basi langsung menghancurkan kristal tim Indonesia. Perbedaan networth dan level yang sangat jelas membuat tim Taiwan begitu leluasa karena telah memiliki item yang lebih bagus dibanding tim Indonesia. Skor 1-0 buat tim Taiwan.

 

2. Game 2 – Taiwan (13) vs Indonesia (3)

Entah kenapa tim Indonesia membiarkan tim Taiwan kembali mengambil Slimz yang menggila di game awal. Tim Taiwan secara mengejutkan juga memilih Krixi, hero yang juga merepotkan tim Indonesia pada saat pertandingan melawan tim Vietnam. Sementara itu, tim Indonesia enggak membiarkan tim Taiwan mengambil Alice dengan balik memilihnya.

Langkah yang sedikit keliru diambil oleh tim Indonesia di awal pertandingan. Saat team fight di menit-menit awal, mereka justru memilih mundur meski sebenarnya unggul jumlah (lima lawan empat). Hal ini membuat tim Taiwan yang kalah jumlah berhasil mundur dan justru balik menekan tim Indonesia.

Strategi farming tim Taiwan lagi-lagi patut diapresiasi di pertandingan ini. Mereka enggak membiarkan hero-hero tim Indonesia mengambil monster hutan di wilayah mereka. Hasilnya, Slimz kembali leluasa mengambil monster hutan di wilayahnya tanpa gangguan dari musuh maupun rekan setim. Dia pun jadi makin kuat lebih cepat dibanding Lindis dari tim Indonesia yang selalu ditemani oleh satu hero.

Tahu jatah monster hutan di wilayahnya sendiri habis, tim Taiwan pun langsung beringas maju ke hutan wilayah tim Indonesia. Grakk dari tim Taiwan sukses beberapa kali mengganggu tim Indonesia yang sedang farming dengan skill pancingannya. Tahu ada musuh sedang farming, Slimz pun langsung maju membantu dan mencuri jungle buff dari tim Indonesia.

Slimz kembali menjadi momok bagi tim Indonesia. Serangan tombak listrik dari skill Ulti-nya selalu berhasil mengenai sasaran. Hasilnya, di menit-menit awal dia berhasil mendapatkan "Double Kill", termasuk Lindis yang seharusnya menjadi carry bagi tim Indonesia. Slimz pun makin kuat, sedangkan Lindis justru sebaliknya.

Kebengisan Slimz pun berlanjut setelah dia mendapatkan "Triple Kill" di menit ke-5. Dia selalu mendapatkan posisi yang sangat tepat untuk membunuh hero-hero tim Indonesia dari tempat yang tak terlihat. Sembari kill dan farming, Slimz juga selalu rotasi untuk merobohkan tower tim Indonesia dengan sangat cepat berkat kecepatan serangan yang tinggi dan damage yang sakit.

Tim Indonesia pun enggak bisa berbuat banyak. Meski sempat melakukan perlawanan, perbedaan networth yang terlihat jelas membuat mereka terus tertekan oleh tim Taiwan yang sudah terlanjur kuat. Setelah kena Aced di menit ke-10, tim Indonesia pun harus rela pulang lebih awal dari ajang AWC 2018 setelah tim Taiwan berhasil mengambil game kedua dengan skor kill 13-3.

***

Di pertandingan ini, Taiwan benar-benar mendominasi Indonesia yang benar-benar enggak diberi kesempatan sama sekali untuk berkembang. Saat melawan Vietnam, Indonesia enggak bisa dibilang bermain buruk.

Meski kalah, Muhammad "Ahmad" dan kawan-kawan sebenarnya bermain apik. Kesalahan strategi bisa dibilang menjadi faktor utama kekalahan mereka. Namun, lain kasus dengan pertandingan melawan Taiwan. Terlihat jelas perbedaan level antara pemain yang membuat pertandingan terasa berat sebelah.]

Namun, kita semua mesti apresiasi perjuangan pemain Indonesia di AWC 2018. Meski kalah dan enggak lolos ke fase knock-out, mereka telah mengeluarkan seluruh kemampuan dan menunjukkan semangat bermainnya.

Harus diakui, mentalitas menjadi kendala utama yang tentunya harus diperbaiki pada ajang AWC tahun depan maupun ajang internasional lainnya. Hal terpenting dari semua ini adalah pelajaran yang mereka petik tentang bagaimana atmosfer serta ketegangan yang tentunya berbeda dari ajang lokal. Semangat terus buat tim Indonesia!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.