Beberapa waktu lalu, badan amal dunia yang berbasis di Inggris bernama Charities Aid Foundation (CAF) resmi ngerilis daftar negara paling dermawan di dunia. Menurut survei CAF World Giving, negara yang sedang dilanda perang dan ditindas selama berpuluh-puluh tahun merupakan negara yang menerima sumbangan dari orang-orang paling dermawan di dunia.

Lewat hal itu, dalam studi kemurahan hati di dunia yang dilakukan CAF dari 140 negara terbagi dalam tiga kategori, yaitu penduduk dermawan, membantu orang asing, dan murah hati atau memberikan waktu sukarela. Survei ini dilakukan sepanjang 2016. Kira-kira, Indonesia dapat peringkat berapa, ya?
Berikut Viki sebutin 10 besar peringkat negara paling dermawan di dunia menurut hasil CAF World Giving Index 2017.
20. Norwegia jadi negara dermawan peringkat 20 dengan persentase penduduk senang beramal sebesar 45%.

19. Negara berdaya ekonomi paling kuat di dunia, Jerman, memiliki 45% penduduk dermawan dari total penduduknya.

18. Meski sebagian besar penduduknya miskin, Zambia berhasil masuk ke peringkat 18 dari 140 negara di dunia.

17. Negara Iran berada di peringkat 17 dengan persentase 45% penduduk suka beramal. Enggak mengherankan, Iran jadi negara yang sering kampanye peduli negara jajahan.

16. Satu-satunya negara yang enggak pernah dijajah Eropa, Thailand punya penduduk yang lebih suka beramal sebagai bentuk kepedulian kepada negara yang kesusahan.

15. Islandia jadi negara yang penduduknya sangat toleran. Pantas aja kalau masuk ke jajaran 15 dengan penduduk yang dermawan dan murah hati.

14. Walaupun Liberia jadi salah satu negara termiskin di dunia, 75% penduduknya suka membantu orang asing dan 46% penduduk dermawan.

13. Negara dengan alam yang penuh pesona, Malta, memiliki 73% penduduk yang selalu memberi kebahagiaan dengan beramal kepada orang yang membutuhkan.

12. Meski negara republik terkecil di Afrika, Sierra Leone hanya memiliki 49% penduduk suka beramal dan 81% penduduk suka membantu orang asing.

11. Negara yang berisi banyak kerajaan, Inggris, 50% penduduknya yang suka beramal.

10. Enggak hanya jadi salah satu negara terkaya di dunia, Belanda juga memiliki 51% penduduk yang suka berbagi kepada negara yang membutuhkan.

9. Meski jadi negara termakmur, penduduk Arab Saudi enggak pelit. 51% penduduk suka beramal dan 71% penduduk suka membantu orang asing.

8. Selain peduli lingkungan, penduduk Irlandia juga punya kebiasaan beramal dan membantu siapa pun tanpa kenal warna kulit.

7. Dikenal dengan negara penuh keramahan, Kanada punya penduduk yang dermawan dengan persentase 54% dari jumlah keseluruhan.

6. Negara yang terkenal dengan hewan kangguru, Australia, jadi negara dengan jumlah penduduk senang beramal, yaitu 56% dari keseluruhan penduduknya.

5. Walaupun jadi negara adidaya, Amerika Serikat selalu membantu penduduk negara lain yang mengalami kesusahan, sekalipun orang asing.

4. Selain jadi rumah bagi pendidikan tertinggi yang berkualitas baik, Selandia Baru juga diisi oleh 57% penduduk dermawan.

3. Meski kehidupan di Kenya banyak kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin, jumlah penduduk dermawannya masuk tiga besar dengan angka 60%.

2. Indonesia berada di peringkat kedua dengan penduduk senang beramal. Hal ini dilihat dari persentase jumlah penduduk yang dermawan sebesar 60%.

1. Myanmar menduduki peringkat pertama dengan presentase 65% penduduk yang dermawan. Soalnya, Buddha Theravada mengajarkan kemurahan hati.

***
Itulah 20 besar negara di dunia dengan penduduk paling dermawan. Meski kegiatan beramal lebih baik enggak dipublikasiin, survei badan amal CAF ini berguna buat ngasih tahu negara mana yang memiliki nilai kepedulian, murah hati, dan suka membantu. Memang, udah seharusnya, sebagai penduduk Bumi, kita harus tolong-menolong tanpa memandang latar belakang, sekalipun mereka adalah orang asing.

Kita pun patut bangga. Indonesia jadi peringkat kedua dengan mayoritas penduduk dermawan. Bisa jadi, suatu saat nanti Indonesia ngalahin Myanmar dan jadi “The Most Generous Country in the World”. Nah, beramal, yuk. Banyak beramal enggak bakal bikin lo jadi miskin, kok.