Sebelum membenci atau mencintai tikus lebih dalam lagi, ketahui dulu yuk beberapa fakta dari binatang pengerat yang satu ini.
Tikus adalah makhluk thigmophilic atau suka menyentuh. Menyentuh benda membantu tikus menemukan jalan pulang. Dikutip dari mental-floss.com, peneliti tikus Robert Sullivan dalam tulisannya berjudul Rats: Oabservations on the History and Habitat of the City’s Most Unwanted Inhabitants menyatakan itulah sebabnya mereka merasa nyaman tinggal di sudut ruangan, di mana mereka bisa merasakan melewati dinding-dinding menuju rumah mereka. Mereka mengembangkan “memori otot” dari ruang-ruang yang mereka lewati, entah apa itu lorong yang berserakan sampah, tersandung pipa atau melarikan diri di lantai dapur. Hal ini adalah cara terbaik untuk mencapai tujuan mereka.
Anehnya, kata Sullivan, pengetahuan ini diwariskan kepada tikus muda sebelum tikus tua meninggal untuk mengamankan generasi tikus. Tikus muda otomatis mengetahui rute-rute alur makanan mereka sendiri yang dipelajari dari tikus tua.
Profesi penangkap tikus ternyata bukan cuma ada di film Mouse Hunt. Sejak zaman Ratu Victoria sudah ada pemburu tikus bernama Jack Black yang merupakan pemburu tikus pertama di Dunia. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk memburu tikus dan menjualnya kepada orang untuk dijadikan hewan peliharaan. Ratu Victoria adalah salah satu klien setianya. Bukan hanya untuk peliharaan, tapi dia juga menjual tikus albino pada ilmuan Perancis untuk keperluan penelitian.
Menyingkirkan tikus dari rumah cukup sulit karena mereka cerdik dan sulit masuk perangkap. Tikus bisa memasuki lubang kecil yang ukurannya empat kali lebih kecil dari tubuhnya. Giginya lebih keras dari besi atau baja, dan dapat dengan mudah menggerogoti papan dan kayu.
Tikus punya kemampuan berkembang biak cukup tinggi. Tikus dapat 5 kali melahirkan dengan jumlah kelahiran 7-15 ekor anak dalam satu tahun. Di lingkungan yang aman dari predator, bahkan tikus bisa berkembang biak menjadi ratusan ribu bahkan jutaan keturunan dalam satu tahun. Tapi berbanding terbalik sama kemampuan hidupnya yang hanya bisa bertahan sebelum mencapai usia 2 tahun. Tingkat kematian anak tikus pun cukup tinggi, sekitar 95% pada minggu pertama.
Tikus merupakan makanan utama untuk sejumlah hewan predator seperti burung hantu, elang, ular, anggota keluarga musang, dan predator besar lain juga banyak makan tikus. Bahkan, di beberapa negara seperti Afrika, Tiongkok, dan beberapa negara di Asia Tenggara, tikus diolah untuk dijadikan makanan lezat.
Tikus merupakan mahkluh nocturnal yang tidak suka berkeliaran di siang hari. Jadi, kalau mau pasang perangkap, pasanglah di malam hari.
Film Ratatouile terinspirasi dari sifat alami tikus yang bisa membedakan makanan enak dan enggak enak. Sebelum memakan sesuatu, tikus akan mencicipi sedikit. Jika dia rasa enggak enak, dia akan mencari makanan lain.