Buat sebagian orang, seni melukis tubuh—atau lebih dikenal sebagai tato dan rajah—adalah salah satu bentuk kesenian yang amat dijunjung tinggi dan patut diapresiasi. Banyak alasan orang untuk mentato tubuhnya. Ada yang mentato tubuh karena berhasil mencapai sesuatu yang sangat penting di dalam hidupnya—semisal momen pertama kali menjadi seorang ibu atau ayah—atau cuma karena hal sepele maka seseorang mentato tubuhnya—misalnya mentato nama seorang cewek atau cowok pujaan, padahal kan belum tentu itu nama cewek atau cowok yang ditato ke tubuh bisa benar-benar jadi teman pendamping hidup paling setia—yang biasanya ujungnya ya penyesalan.
Nah, ngomongin penyesalan dalam hal mentato tubuh, ViKi belum lama ini habis nonton serial Halfworlds dan di sana ada salah satu adegan yang menggambarkan seorang seniman tato yang ngasal saat mentato punggung seorang bule dengan tulisan “nasi goreng”. Emang sih itu tato dibuat dengan menyerupai huruf palawa yang ada di bahasa Sansekerta. Tapi kan ya cuma berbunyi “nasi goreng”. Jadi, alasan si seniman tato bikin tato macem begitu di punggung si bule karena dia KZL karena dapet perlakuan enggak sopan dari si bule.
kalau yang barusan ViKi omongin kan contoh dari film seri aja tuh. Ajaibnya, di kehidupan nyata, ada banyak banget loh kasus tato salah kaprah dengan berbagai aksara dan bermacam bahasa. Nih ya, liat deh contoh-contoh kasus tato yang pastinya bakal bikin si empunya tato jadi bahan bully-an enggak abis-abis oleh temen-temennya.
Sebenarnya si cewek ini mau bikin tato dengan kalimat “I am free” dalam bahasa Ibrani. Tapi, entah kenapa, yang tertulis di punggung si cewek itu adalah “I am for free” yang kalau di-Indonesia-in jadi “Gua gratis”. Ada yang minat?
Ini tato yang ditulis dengan aksara hanzi. Entah sengaja atau si cewek enggak paham, tapi itu arti dari tatonya kalau diterjemahin ke bahasa Inggris jadi “I married a moron”. Mudah-mudahan ntar yang jadi suaminya beneran blo’on ya, biar pas aja gitu.
Mz-mz ini ngajarin kita supaya enggak asal percaya sama situs translator—yang kalau disuruh nerjemahin kalimat pasti hasilnya malah ambyar. Jadi, si mz ini nulis “Botrokoff” di kolom dan nerjemahin ke bahasa Rusia. Sayangnya, yang tertato di punggung si mz itu adalah “no translation”.
Mungkin ini adalah percakapan sebelum orang ini mentato lengannya.
Si Mbak: “Mz mau tato pake aksara Tiongkok dong!”
Tukang Tato: “Oke, boleh Mb… Mau kayak gimana nanti tatonya?”
Si Mbak: “Yah, yang murah aja, Mz..”
Tukang Tato: “Oke!”
Udah lah ya ngomongin soal tatonya. Intinya, kita kudu “Never don’t give up!” deh ya pokoknya! Kok ketawa? Pasti sudah sadar ya kalau itu artinya "menyerah".
***
Menurut kalian, tato mana yang paling gokil? Komen dong di bawah!