Indonesia terkenal sebagai bangsa yang menjunjung tinggi tradisi secara turun-temurun. Termasuk di dalamnya adalah mitos. Mitos tercipta dari pengalaman hidup masyarakat tradisional yang bertahan selama ratusan bahkan ribuan tahun. Namun, keberadaan mitos di zaman modern ini enggak jarang bikin kita bingung dan bertanya-tanya. Kalo udah bingung, pernyataan “percaya enggak percaya” pun bakal selalu menutup perdebatan tentang mitos.
Untuk menjawab kebingungan itu pun, Viki akhirnya memutuskan untuk melakukan penelitian. Melalui investigasi serta ke-sotoy-an tingkat tinggi, Viki bakal menguak dengan tuntas pesan dari mitos-mitos yang berkembang di masyarakat agar tidak ada lagi kebingungan di antara kita. Yuk, simak penjelasan Viki.
Mitos ini udah turun-temurun disampaikan oleh leluhur kita. Konon, memotong kuku di tengah malam dapat mengakibatkan anggota keluarga meninggal. Ngeri banget kan? Jangan langsung percaya, menurut Viki pencipta mitos ini enggak mau orang terluka gara-gara motong kuku. Bayangin aja zaman dulu belum ada penerangan yang cukup, salah-salah motong kuku yang kepotong malah dagingnya, kan repot. Makanya dibuatlah mitos tersebut agar kita terhindar dari luka pada jari.
“Heh Siti, jangan duduk di depan pintu, nanti sulit jodoh!” Kata Mpok Minah kepada anaknya.
Duh, kasian juga nih Siti cuma gara-gara duduk di depan pintu jadi jomblo ngenes. Menurut Viki, duduk di depan pintu enggak langsung bikin seseorang sulit jodoh, yang ada bikin orang lain malas buat masuk ke rumah kita. Karena orang lain udah keburu malas, maka kesempatan buat mengenal lebih jauh jadi semakin sirna. Lagi pula, kalo kita duduk di depan pintu di zaman modern seperti ini, mungkin kita bakal dikira keset. Selain itu, duduk di depan pintu bakal mengganggu aktivitas banyak orang, khususnya keluarga kita. Jadi, duduk di depan pintu memang enggak baik.
Lo pasti pernah dengar mitos ini dari nyokap di tengah sarapan sebelum berangkat sekolah. Tujuan mitos ini agar anak-anak mau ngabisin makanannya. Karena sebagian besar anak kecil punya perhatian khusus sama hewan maka dipilihlah mitos “nanti ayamnya mati”. Dipilihnya ayam karena hewan itu cukup dekat dengan kehidupan anak-anak pada masa lalu. Coba kalo diganti jadi “nanti biawaknya mati”, Viki jamin anak-anak tersebut malah tambah malas makan. Mungkin, kalo mitos ini mau terus bertahan di era modern ini harus ada sedikit penyesuaian. Misalnya, dengan menciptakan mitos “jangan menyisakan makanan, nanti PS4-nya mati”. Nah, anak-anak pasti kelimpungan kalo dengar hal itu.
Kebayang kan gimana mengerikannya ketika lo siul tiba-tiba ada kuntilanak di depan muka lo, duh Viki sampai merinding nulisnya. Sabar-sabar, jangan terlalu cepat percaya dengan mitos tersebut. Gini loh, tengah malam adalah waktunya seseorang untuk beristirahat dari padatnya aktivitas seharian. Jadi, sangatlah jelas kalo di tengah malam seseorang butuh ketenangan, dan siulan akan merusak ketenangan seseorang. Yap, mitos ini dibuat agar tidak ada gangguan suara berisik di malam hari. Lagi pula, kalo memanggil setan semudah itu, nanti objekan Ki Joko Bodo jadi berkurang dong.
Mitos ini enggak kalah menakutkan karena menyebabkan kematian. Kalo gini caranya, Viki bakal ngebakar semua payung di rumah, bodo amat deh hujan yang penting sodara Viki tetap hidup dan sehat. Untungnya cuma mitos. Nih Viki jelasin, coba lo sekarang ambil dan buka payung di dalam rumah, berguna enggak? Enggak kan. Nah itu dia, pesan dari mitos ini adalah untuk menghindari kita melakukan hal yang enggak berguna serta mengganggu seisi rumah. Bahaya kan misalnya rumah lo kecil terus lo main-mainin payung, bisa-bisa sodara lo kecolok pinggiran payung.
***
Nah, terkuak sudah mitos-mitos yang selama ini menghantui kita. Kalo di daerah lo ada mitos lain yang butuh penjelasan logis, infoin aja ke Viki lewat kolom komentar ya.