Wow, 2 Cewek Ini Bikin Kulkas Tanpa Listrik

Wow, 2 Cewek Ini Bikin Kulkas Tanpa Listrik

By Tanri Raafani / 28 Juli 2016

Nama Muhtaza Aziziya dan Anjani Rahma lagi naik banget. Gimana enggak, 2 siswi SMA 2 Negeri Sekayu Sumatera Selatan ini berhasil membawa dan mengharumkan nama Indonesia di mata masyarakat dunia. Lewat penemuannya, kulkas tanpa listrik, mereka berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan meraih 2 penghargaan dalam Intel International Science and Engineering Fair (Intel ISEF) 2014 yang diadakan di Los Angeles, Amerika Serikat pada 11-16 Mei 2014.

2 cewek kebanggan bangsa ini membuat karya ilmiah bernama Green Refrigerant Box alias kulkas tanpa listrik dan freon yang berhasil meraih penghargaan The Development Focus Award senilai USD10.000 dari US Agency for International Development (USAID). Mereka juga berhasil mendapat penghargaan ketiga senilai USD 1.000 di kategori Engineering Material & Bioengineering. Belum lama ini, Muhtaza dan Rahma juga berhasil menyabet penghargaan Liputan 6 Awards 2016 lewat kategori penghargaan Anak Muda Inspiratif.

Green Refrigerant Box alias kulkas tanpa listrik dan freon ini adalah kulkas yang fokus dengan penggunaan kayu gelam, yang biasa digunakan buat konstruksi bangunan dan getahnya untuk minyak kayu putih. Hebatnya, kayu gelam ini berhasil diolah kegunaannya sebagai solusi alternatif untuk pendingin sayur-sayuran dan buah-buahan tanpa menggunakan listrik sama sekali.

Aziziya dan Rahma ini mendapat inspirasi setelah mereka berdua seringkali melihat pedagang buah atau sayuran yang dagangannya cepat membusuk akibat enggak ada pasokan listrik yang memadai di daerahnya. 2 cewek ini akhirnya  berkesempatan mengunjungi daerah pelosok di Kabupaten Musi Banyuasin dan prihatin dengan para pedagang buah dan sayuran di daerah ini. Mereka menyayangkan tidak adanya pasokan listrik, padahal daerah Musi Banyuasin ini punya potensi sebagai penghasil buah dan sayuran.

Berangkat dari sana, muncul ide untuk membuat sebuah kulkas portable yang enggak perlu konsumsi listrik. “Kami memanfaatkan kayu gelam karena daerah Musi Banyuasin memiliki sumber daya alam berupa kayu gelam yang biasa dimanfaatkan untuk material bangunan. Namun setelah digunakan untuk biasanya sisanya dibuang dan menjadi limbah. Makanya kami mencoba memanfaatkan kayu gelam untuk dijadikan arang aktif dalam penelitian kami” ujar Muhtaza.

Melalui teknologi kulkas tanpa listrik yang dikembangkan Muhtaza dan Anjani, suhu awal 28 derajat celsius di kulkas tanpa listrik dan freon ini bisa turun menjadi 5,5 derajat celsius dalam waktu 2 jam 20 menit.

Mereka berdua juga berjanji bakalan terus mengembangkan kulkas tanpa listrik buatannya biar bisa diproduksi secara massal. "Kami ingin teliti terus agar bisa diproduksi dan bisa digunakan oleh masyarakat luas sehingga bisa membantu masyarakat luas, terutama masyarakat di daerah pedalaman yang belum terjamah listrik." ujar Muhtaza. 2 cewek keren ini juga berterima kasih dengan semua pihak yang udah mendukung mereka selama proses pembuatan kulkas tanpa listrik. Tapi katanya yang paling memotivasi diri mereka berdua adalah semangat untuk mengibarkan bendera merah putih di negara lain.

Wih, keren banget kan guys? Semoga mereka berdua bisa menginspirasi anak muda Indonesia agar bisa lebih berguna bagi bangsa dan orang lain. Semoga kedepannya akan ada lagi penemuan atau karya-karya ilmiah menarik yang bisa mengharumkan nama bangsa Indonesia di mata dunia.

anak muda indonesia Prestasi Kulkas Tanpa Listrik

Voucher Game

Close Ads X
© 2021 PT Gajah Merah Terbang. All rights reserved.