5 Game Point & Click Terbaik dengan Narasi Paling Epik (Bagian 1)

Point & click bisa dibilang jadi salah satu genre yang agak terlupakan. Soalnya, istilah point & click enggak hanya asing di kalangan non-gamers, tapi juga sama asingnya buat kebanyakan gamers. Game bergenre ini memang bersifat kasual. Jadi, wajar jika kebanyakan gamers hardcore enggak begitu akrab meski sebenarnya genre ini punya sejarah panjang di dunia video game.

Game point & click sebenarnya mengadopsi konsep game petualangan. Bedanya, jika game adventure-action terus “memaksa” lo buat maju, game adventure-point & click membiarkan lo mengeksplorasi keseluruhan kisah yang ada. Jadi, game point & click sifatnya lebih naratif dan membiarkan lo menikmati cerita yang ada. Lo pun dihadapkan dengan beragam pilihan yang mesti lo pilih. Setiap pilihannya pun memengaruhi jalan cerita. Biasanya, genre ini juga memasukkan elemen puzzle agar jadi lebih menarik.

Nah, karena elemen naratifnya, lo enggak akan bisa menyelesaikan game point & click dalam waktu singkat. Kalau lo mau tenggelam dalam kisah yang mendalam, cobain, deh, game-game point & click di bawah ini.

 

1. The Secret of Monkey Island (PC, PS3, Xbox 360 – 1990)

Via Istimewa

The Secret of Monkey Island adalah game petualangan grafis yang digarap dan diterbitkan oleh Lucasfilm Games. Latarnya mengadopsi era keemasan bajak laut di Laut Karibia. Lo akan bermain sebagai karakter bernama Guybrush Threepwood, seorang cowok yang bermimpi jadi bajak laut dan penjelajah lautan.

Game ini digarap selama dua tahun oleh Ron Gilbert bersama dengan Tim Schafer dan Dave Grossman. Latar belakang pembuatan game ini cukup menarik. Pada saat itu, Gilbert merasa frustrasi dengan game petualangan yang kental akan kematian karakter penting. Oleh karena itu, lo enggak bakalan nemuin adegan kematian dalam game ini. Gilbert memang lebih memfokuskan game ini ke aspek eksplorasi dan narasinya.

Sebagai game point & click, The Secret of Monkey Island sukses bikin pemainnya tenggelam dalam cerita yang seru dan fantastis. Game ini juga dipuji berkat latar audiovisual, selera humor, serta dialog yang unik tapi mendalam. Kesuksesan inilah yang bikin Lucasfilm enggak ragu menggarap sekuel dan versi remake-nya pada 2009.

 

2. Monkey Island 2: LeChuck's Revenge (PC, PlayStation 3, Xbox One, iOS – 1991)

Via Istimewa

Kalau lo udah main Monkey Island pertama, hukumnya wajib banget buat mainin sekuelnya. Sukses dengan game pertamanya, Lucasfilm Games alias LucasArts merilis sekuelnya Desember 1991 untuk platform MS-DOS, Mac OS, Amiga, dan FM Towns. Trio Gilbert, Grossman, dan Schafer kembali sebagai desainer game ini.

Ceritanya masih berlanjut pada petualangan Guybrush Threepwood sebagai “bajak laut wannabe”. Kisah dimulai setelah Threepwood berhasil mengalahkan bajak laut hantu bernama LeChuck. Setelah itu, enggak diketahui bagaimana nasib dan keberadaan Threepwood dan rekannya, Elaine Marley. Lo pun akan dibawa ke dalam kisah fantastis Threepwood yang kali ini ingin menemukan harta karun Big Whoop yang misterius

Sebenarnya, game ini enggak jauh beda dari prekuelnya. Baik itu dari keseruan gameplay-nya, ceritanya, maupun humornya. Namun, karena ini game naratif, rasanya kudu banget buat lo untuk mengetahui kelanjutan cerita Monkey Island. Apalagi kalau lo ngikutin kisah pertamanya. Bahkan, banyak gamers yang bilang bahwa game ini lebih seru dan keren dibanding game pertamanya.

Suka cerita seru? Intipin juga Game-game dengan Kisah Terbaik.

 

3. Thimbleweed Park (PC, PS4, Xbox One, Nintendo Switch, iOS, Android – 2017)

Via Istimewa

Setelah pensiun dari LucasArts, Ron Gilbert terus melanjutkan kariernya di industri video game. Kali ini, Gilbert bersama Gary Winnick menciptakan Thimbleweed Park. Game ini debut pada 18 November 2014 sebagai game crowdfunded. Untungnya, game ini berhasil mengumpulkan dana sesuai targetnya, yaitu 375 ribu dolar dan dirilis pada 30 Maret 2017.

Game ini menjadi suksesor “spiritual” dari karya Gilbert dan Winnick sebelumnya, yakni The Secret of Monkey Island (1990) dan Maniac Mansion (1987). Makanya, jangan heran kalau lo melihat gaya visual, cerita, gameplay, dan selera humor yang sama antara Thimbleweed Park dengan dua game tadi.

Ceritanya pun menarik untuk diresapi meski sedikit enggak masuk akal. Kisah dimulai saat dua agen FBI bernama Ray dan Reyes menyelidiki kasus pembunuhan misterius di sebuah kota. Ternyata, pembunuhan tersebut dilakukan oleh sebuah komputer yang telah diisi dengan kepribadian pemiliknya, Chuck. Dia pun mengungkapkan bahwa semua warga di kota tersebut telah berada dalam kendalinya.

 

4. Grim Fandango (PC, PS4, iOS, Android – 1998)

Via Istimewa

Dirilis pada 1998, Grim Fandango menjadi game point & click pertama garapan LucasArts yang menggunakan efek grafis komputer 3-D. Game ini kembali digarap oleh Tim Schafer yang udah teruji reputasinya berkat kolaborasinya bersama Ron Gilbert dan Dave Grossman.

Latarnya berada di lokasi fiksi bernama Land of the Dead, tempat jiwa-jiwa yang mati dikumpulkan. Kisahnya sendiri menceritakan seorang “agen perjalanan menuju kematian” bernama Manuel "Manny" Calavera. Tugasnya adalah mengantarkan jiwa yang mati ke Land of Eternal Rest. Tempat ini bisa dikatakan sebagai surga sekaligus neraka. Jadi, kebaikan seseoranglah yang akan memengaruhi pilihan tersebut. Konflik utamanya pun berfokus pada upaya Manny untuk membongkar praktik suap di Land of Eternal Rest tersebut.

Yap, dari ceritanya yang mind-blowing aja udah terlihat bahwa Grim Fandango adalah game yang mahaepik. Game ini sendiri memang dipuji karena cerita dan desain artistiknya yang udah kelewat keren. Bahkan, game ini berhasil mendapatkan banyak penghargaan dan sering kali dianggap sebagai salah satu game terbaik sepanjang masa.

Sayangnya, game ini gagal total di pasaran. LucasArts pun memutuskan untuk mengakhiri proyek game adventure/point & click mereka selama-lamanya. Apalagi, pada saat itu tren game point & click memang sedang berada di titik terendah.

Simak juga 5 Game Klasik PlayStation yang Wajib Di-remastered.

 

5. Day of the Tentacle (PC, PS4, iOS – 1993)

Via Istimewa

Tim Schafer dan Dave Grossman kembali berkarya setelah menggarap The Secret of Monkey Island bersama Ron Gilbert. Kali ini, mereka hanya berdua untuk menciptakan game point & click berjudul Day of the Tentacle. Game ini sebenarnya merupakan sekuel dari Maniac Mansion garapan Gilbert dan Gary Winnick. Namun, Lucasfilm Games yang udah berubah nama menjadi LucasArts memutuskan untuk memercayakan proyek akbarnya ini kepada Schafer dan Grossman ketimbang Gilbert dan Gary Winnick.

Kisahnya melanjutkan game pertamanya. Bernard Bernoulli kembali bertualang bersama teman-temannya, Hoagie dan Laverne, untuk mencegah upaya jahat Purple Tentacle menguasai dunia. Ketiganya pun harus menjelajahi ruang dan waktu untuk menyelami berbagai periode sejarah yang berbeda.

Sepanjang game, lo akan dihadapkan dengan berbagai misi dan puzzle yang harus lo pecahkan. Secara keseluruhan, game ini dipuji karena ceritanya yang sangat menarik dan gameplay-nya yang membawa keseruan khas ala game point & click. Penggunaan tema penjelajahan waktu juga menjadi nilai tambah di game ini.

FYI, sebenarnya Maniac Mansion berhak masuk daftar ini. Sayangnya, game ini belum mendapat kesempatan untuk di-remastered.

***

Nah, itu dia game-game point & click yang menawarkan keseruan mendalam. Kelimanya memang enggak menawarkan elemen aksi yang seru dan mencengangkan. Namun, lo tetap akan terhibur dengan sajian cerita yang mind-blowing serta gaya visual yang memanjakan mata. Sebenarnya, masih ada banyak game point & click yang harus lo mainin. Jadi, tunggu aja pembahasan selanjutnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.