5 Produk PlayStation yang Enggak Sukses

Pada awal 1990-an, ketika Nintendo dan Sega menguasai dunia konsol game, rasanya sulit membayangkan jika ada perusahaan lain datang dan mendobrak industri game. Namun, siapa sangka. Begitu Sony merilis konsol PlayStation pada 1994, mereka dengan cepat merebut penggemar konsol lainnya dan memimpin industri konsol game hingga saat ini.

Sebagai perusahaan besar, tentunya Sony enggak hanya menghasilkan konsol. Mereka juga membuat berbagai produk lain yang pastinya masih berhubungan dengan PlayStation. Namun, enggak semua produk tersebut bisa diterima penggemar. Sayangnya, ada beberapa produk PlayStation lain yang enggak sesukses konsolnya.

Nah, apa saja, sih, produk PlayStation yang enggak sukses? Yuk, simak daftarnya!

 

1. PlayStation Home

Via Istimewa

Siapa yang pernah main online virtual world berjudul Second Life? Online virtual world ini diluncurkan di PC pada 2003 lalu. Setelah Second Life dirilis, belum ada online virtual world serupa yang hadir di konsol. Hingga akhirnya, Sony mengumumkan online virtual world mereka sendiri yang berjudul PlayStation Home dan merilisnya pada 2008 untuk PS 3.

PlayStation Home menghadirkan pengalaman yang serupa dengan Second Life. Lo bisa membuat avatar yang dapat dikostumisasi, mendapatkan tempat tinggal virtual, dan berinteraksi dengan penghuni PlayStation Home lainnya. Nah, yang membuat PlayStation Home kurang diminati adalah mikrotransaksi yang ada di dalamnya. Pengguna diharuskan membayar untuk mendapatkan kostumisasi yang mereka inginkan. Akhirnya, Sony memutuskan menutup layanan PlayStation Home pada Maret 2015.

 

2. PlayStation Move

Via Istimewa

Sony mulai memasuki dunia motion control pada 2010 dengan menghadirkan motion controller mereka sendiri yang diberi nama PlayStation Move. Dalam satu paket, PS Move berisi dua controller, yang mencakup pengontrol navigasi dan pengontrol motion. PS Move enggak bisa dikatakan gagal sepenuhnya. Soalnya, controller ini mendapatkan penilaian baik atas akurasi dan responsnya. Namun, tetap saja ada masalah dengan controller ini.

Masalahnya ada pada sistem support-nya. PS Move merupakan aksesori add-on, bukan built-in. Sehingga, controller ini enggak bisa digunakan untuk semua game. Enggak banyak game yang dirancang kompatibel dengan PS Move. Di antara sekian jumlah game yang kompatibel dengan PS Move, sayangnya enggak menghadirkan game yang bagus. Controller ini pun jadi tampak enggak berguna.

 

3. PlayStation Vita

Via Istimewa

Peluncuran pertama Sony ke pasar konsol portabel menuai kesuksesan besar. Konsol portabel pertama mereka yang dirilis pada 2004, yaitu PlayStation Portable, berhasil terjual hingga 82 juta unit. Kesuksesan PSP tentunya membuat Sony optimis untuk kembali meluncurkan konsol portabel generasi selanjutnya. Akhirnya, penerus PSP, yaitu PlayStation Vita, dirilis pada 2011.

Layaknya PS Move, PS Vita sebenarnya juga mendapatkan penilaian yang positif. Sayangnya, jarak perilisannya yang hanya selang 2 tahun dari PS 4, membuat konsol portabel ini jadi cepat terlupakan. Dilansir Gaming Bolt, PS Vita dikabarkan hanya terjual 10 juta unit pada 2015. Tentunya angka tersebut sangat kecil jika dibandingkan dengan penjualan PSP. Bahkan, Sony akhirnya memutuskan untuk menghentikan produksi game fisik untuk PS Vita.

 

4. PlayStation TV

Via Istimewa

Mengingat penjualan PS Vita yang loyo mungkin membuat lo berpikir kalau Sony enggak akan merilis produk yang berhubungan dengan PS Vita. Namun, kenyataannya enggak seperti itu. Pada 2013, Sony merilis PlayStation Vita TV, sebuah mikrokonsol, di Jepang. Nah, pada 2014, Sony merilis PS Vita TV ke negara lain dan mengubah namanya menjadi PlayStation TV.

Kurangnya minat orang terhadap PS Vita tentunya juga berdampak pada penjualan PS TV. Soalnya, fungsi utama mikrokonsol ini adalah agar penggunanya bisa memainkan game PS Vita pada layar yang lebih besar, layaknya bermain di konsol. Penambahan fitur lainnya, seperti PS 4 remote play dan bisa support streaming PS Now, nyatanya sama sekali enggak menarik minat para gamer. Sony akhirnya menghentikan produksi PS TV pada 2015.

 

5. The Order: 1886

Via Istimewa

Pada gelaran E3 2013, sebelum PS 4 dirilis, Sony mengumumkan sebuah game yang terlihat menjanjikan dari segi grafis dan sinematiknya. Game berjudul The Order: 1886 ini berjanji akan membawa pemain ke sejarah alternatif London yang dipenuhi dengan makhluk hibrida, senjata ala steampunk, dan cerita yang menarik. Setelah E3 2013, game ini menjadi salah satu game yang dinantikan para gamer yang hendak membeli PS 4.

Sayangnya, The Order: 1886 ternyata mengecewakan gamer, bahkan dari sebelum gamenya dirilis. Game ini awalnya direncanakan rilis pada 2014, namun diundur hingga 2015. Saat diluncurkan, pemain kecewa dengan durasi gamenya yang sangat pendek, hanya sekitar enam jam permainan. Sistem combat-nya yang terlalu biasa juga membuat game ini jadi cepat membosankan.

***

Nah, itu dia berbagai produk PS yang enggak begitu sukses di pasaran. Sebagian besar dari lo mungkin ada yang baru tahu tentang keberadaan beberapa produk yang telah disebutkan di atas. Di antara kelima produk di atas, mana yang baru lo ketahui?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.