5 Seri Game Gagal yang Merusak Franchise-nya

Jika ada suatu game yang sukses, enggak perlu diragukan lagi jika pengembangnya akan membuatkan sekuel dari game tersebut. Jika sekuelnya kembali menuai kesuksesan, pastinya game tersebut semakin dikembangkan hingga membentuk sebuah franchise atau waralaba game.

Sangking populernya suatu waralaba game, terkadang beberapa pengembang game jadi terlalu berambisius dalam mengeruk keuntungan. Hasilnya? Mereka kadang memaksakan untuk merilis seri game dari suatu waralaba yang sebenarnya belum sepenuhnya jadi. Sehingga, seri game tersebut pun merusak nama baik dari waralaba itu sendiri.

Nah, seri game gagal apa saja, sih, yang akhirnya merusak waralabanya sendiri? Yuk, simak daftarnya!

 

1. Dead Space 3

Via Istimewa

Waralaba Dead Space pertama kali dimulai saat game pertamanya dirilis pada Oktober 2008. Dead Space meraih kesuksesan besar, bahkan terjual hingga lebih dari dua juta kopi. Kesuksesan tersebut pastinya enggak disia-siakan oleh sang penerbit, yaitu Electronic Arts. Mereka kemudian mengembangkan waralaba Dead Space dengan menambahkan dua sekuelnya.

Game keduanya, sih, juga sukses besar seperti game pertamanya. Hal tersebut makin membuat EA jadi semakin optimis untuk merilis game ketiganya. Sayangnya, game ketiganya enggak sesukses kedua game pertamanya dan berakhir dengan penjualan yang buruk. Gamenya dianggap punya cerita yang sangat lemah dan lebih mengutamakan aksi ketimbang horornya.

 

2. Mass Effect: Andromeda

Via Istimewa

Satu lagi seri game dari EA yang kembali merusak waralabanya. Mass Effect: Andromeda merupakan seri keempat dari waralaba Mass Effect. Tiga game pertamanya, sih, meraih kesuksesan besar, baik secara kritik maupun secara komersial. Hal tersebut tentunya membuat EA menjadi optimis untuk membuat game keempat dari waralaba ini.

Saat pertama kali diumumkan pada Juni 2015, Mass Effect: Andromeda menjadi salah satu game yang paling dinanti-nantikan perilisannya. Game ini memang sukses secara penjualan, namun enggak sukses secara kritik. Mass Effect: Andromeda dikritik karena banyak ditemukan masalah teknis di dalamnya. Selain banyak ditemukan bug, game ini juga punya animasi yang aneh.

 

3. Assassin’s Creed: Unity

Via Istimewa

Assassin’s Creed bisa dibilang sebagai salah satu waralaba terbaik yang dikeluarkan oleh Ubisoft. Kesuksesan waralaba ini tentunya membuat Ubisoft jadi semakin rajin untuk terus memproduksi seri Assassin’s Creed. Namun, kesuksesan tersebut dirusak ketika Ubisoft merilis Assassin’s Creed: Unity pada 2014.

Game ini dipenuhi oleh berbagai masalah ketika dirilis. Segala aspek yang ada di game ini dikritik habis-habisan, mulai dari gameplay, sistem kontrol, grafis, hingga banyaknya bug yang ditemukan. Gara-gara banyaknya masalah teknis di Assassin’s Creed: Unity, Ubisoft sampai menyampaikan permintaan maaf dan menawarkan kompensasi kepada pembelinya.

 

4. Silent Hill: Origins

Via Istimewa

Silent Hills merupakan salah satu waralaba tersukses dari Konami. Berkat kesuksesannya, game ini hadir dalam beberapa seri, salah satunya adalah Silent Hill: Origins. Game ini diatur sebagai prekuel game pertamanya Silent Hill dan dikembangkan oleh Climax Action.

Konami tampaknya terlalu memaksakan prekuel untuk waralaba terbaiknya. Tentu saja Konami membuat game ini untuk menceritakan apa yang terjadi sebelum game pertamanya dimulai. Dengan cerita yang enggak menarik dan adanya masalah dalam grafis serta kontrol kameranya, rasanya Silent Hill enggak perlu punya game prekuel.

 

5. Star Wars Battlefront

Via Istimewa

Buat lo yang belum tahu, game ini merupakan reboot dari Star Wars: Battlefront yang dirilis pada 2004 setelah Disney mengakuisisi LucasArts. Versi orisinalnya, sih, mendapatkan penilaian yang cukup baik. Sayangnya, versi reboot dari EA ini sama sekali enggak mendapatkan penilaian yang baik.

Apa yang membuat game ini dikritik habis-habisan? EA bagaikan merilis game yang belum jadi. Star Wars Battlefront hampir enggak memiliki konten di dalamnya, baik di mode single player maupun multiplayer. Bagaimana mau main game kalau konten di dalam gamenya hampir enggak ada?

***

Nah, itulah seri-seri game yang malahan merusak waralabanya sendiri. Apakah lo sudah pernah mainin salah satu dari kelima game yang telah disebutkan di atas? Mana yang menurut lo paling gagal?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.