7 Video Game Crossover Terbaik Paling Populer (Bagian 2)

Crossover dalam video game lebih dari sekadar konsep belaka. Pada dasarnya ini adalah gagasan cerdas yang udah sepatutnya kita, para gamers, beri lantunan pujian. Konsep ini secara prinsip bertujuan membaurkan berbagai karakter, semesta, alur cerita, hingga gameplay berbeda ke dalam satu video game yang sama. Berkat adanya konsep ini, imajinasi liar lo yang sebelumnya hanya terkerangkeng dalam benak sekarang bisa benar-benar diwujudkan secara aktual.

Misalnya, nih, lo yang sebelumnya cuma bisa mengkhayalkan pertarungan epik antara Ryu dari Street Fighter melawan Captain America dari Marvel kini bisa beneran ngerasain keseruannya secara langsung lewat Marvel vs. Capcom. Atau, kalau lo kepincut buat mengadu dua maskot lintas-platform, Mario dari Nintendo dengan Sonic dari Sega, sekarang enggak bingung lagi karena game crossover-nya udah tercipta dan bebas lo mainin kapan aja.

Melengkapi daftar sebelumnya yang udah tayang, di bawah ini ada tujuh game crossover terbaik dan paling populer bagian kedua. Simak, ya!

 

1. Mortal Kombat vs. DC Universe

Via Istimewa

Pengembang: Midway Games

Penerbit: Midway Games

Rilis: 16 November 2006

Platform: PlayStation 3, Xbox 360

Seri Injustice adalah salah satu kebahagiaan paling tinggi yang bisa diimpikan seorang fanboy DC. Dalam game ini, mereka bisa beradu kepiawaian memainkan pahlawan super favorit mereka. Namun, pas zamannya PS3 dulu, DC pernah satu arena dengan para petarung brutal dari geng Mortal Kombat.

Sejumlah roster populer dari dua waralaba tersebut bisa lo mainkan dalam game ini. Joker lawan Liu Kang? Monggo. Batman lawan Shao-Khan? Boleh. Atau, lo pengen Wonder Woman lawan Kitana? Bisa banget! Ada dua persektif cerita yang akan sangat dipengaruhi oleh pemilihan karakter yang ada, antara DC atau Mortal Kombat.

Hal paling menarik dari game ini adalah dua mekanik pertarungannya yang unik yang ternyata bisa dibikin “nyetel” ketika dikolaborasikan. Mortal Kombat vs. DC Universe sekaligus jadi game pemungkas Midway Games yang dinyatakan bangkrut dua tahun kemudian.

 

2. Mario & Sonic at the Rio 2016 Olympic Games

Via Istimewa

Pengembang: Sega Sports R&D

Penerbit: Nintendo

Rilis: 18 Februari 2016

Platform: arcade, Nintendo 3DS, Wii U

Siapa, sih, yang enggak kenal Mario dan Sonic? Sang ahli pipa dan si landak biru ini adalah maskot yang masing-masing merepresentasikan nama besar Nintendo dan Sega. Dua ikon ini kemudian dipertemukan dalam game olahraga yang dikembangkan dalam rangka penyelenggaraan event empat tahunan Olimpiade.

Setelah gelaran di Beijing dan London, Olimpiade 2016 yang dihelat di Rio de Janeiro menjadi inspirasi berikutnya dalam menghadirkan arena seru untuk memfasilitasi perseteruan kedua kubu ini dengan total karakter playable-nya mencapai 34. Ada tiga atribut (kecepatan, kekuatan, teknik) dengan setting-an tertentu yang melekat pada tiap-tiap karakter. Statistik ini akan sangat memengaruhi performa sang karakter ketika unjuk gigi di arena.

Beberapa cabang olahraga atau yang disebut mini-game bisa langsung lo mainin, seperti tinju, sepak bola, panahan, renang, hingga atletik. Mengingat Olimpiade berikutnya akan diadakan di Tokyo, Jepang, mungkin aja Nintendo sudah berancang-ancang untuk menerbitkan game serupa dengan skala yang lebih megah.

Baca juga 5 Game Nintendo yang Wajib Diadaptasi ke Layar Lebar.

 

3. Capcom vs. SNK: Millennium Fight 2000

Via Istimewa

Pengembang: Capcom Production Studio 1

Penerbit: Capcom

Rilis: 13 Agustus 2000 (arcade)

Platform: arcade, SEGA Dreamcast PlayStation

Sebelum rivalitas antara Street Fighter dengan Tekken memanas, gerombolan ahli bela diri dari Capcom tersebut udah lebih dulu cari gara-gara sama para jawara SNK. Bukan dalam konotasi negatif, ya. Maksudnya, mereka saling “silaturahmi” buat melanggengkan game crossover ini.

Jika jagoan Capcom diambil dari game Street Fighter Alpha, para petarung SNK berasal dari seri King of Fighters ‘94 hingga ‘98. Karakter-karakter ikonis, mulai dari Ryu, Chin-Li, Kyo Kusanagi, Honda, hingga si seksi Mai Shiranui, semuanya ada di sini. Pas zamannya rental PS1, game ini sangat digandrungi, loh, dan selalu absen di rak penyimpanan kaset.

Crossover ini menjadi semacam obat penenang bagi para fans garis keras dua waralaba ini. Di satu sisi, pencinta SNK merasa bahwa Capcom menjiplak mentah-mentah desain karakter game pujaan mereka. Di sisi lain, penggemar Capcom justru ngerasa enggak paham dengan orang-orang mau-maunya ngeluangin waktu buat mainin game fighting SNK. Eh, pas game ini udah rilis, mereka semua main bareng-bareng.

 

4. PlayStation All-Stars Battle Royale

Via Istimewa

Pengembang: SuperBot Entertainment, SCE Santa Monica Studio

Penerbit: Sony Computer Entertainment

Rilis: 20 November 2012

Platform: PlayStation 3, PlayStation Vita

Super Smash Bros tak dimungkiri merupakan salah satu video game crossover paling sukses sejauh ini. Entah karena kepincut atau memang iri dengan kesuksesan game tersebut, Sony PlayStation kemudian menduplikasi jejak mereka dengan merilis PlayStation All-Stars.

Sama-sama mengusung genre dan gameplay seperti judul eksklusif dari Nintendo tersebut. Bedanya, game ini dipenuhi oleh ikon-ikon dari platform PlayStation. Ada Dante dari Devil May Cry, Kratos si Dewa Perang, Nathan dari seri Uncharted, hingga karakter menggemaskan seperti Parappa dan duo Ratchet & Clank.

Justru di situ letak masalahnya. Game yang punya potensi gede ini dikritik kencang lantaran gagal menyajikan atmosfer serta pengalaman yang berkesan. Sistem battle-nya terlalu rumit dan animasinya juga bikin mata enggak betah. Bagaimanapun, game ini bisa jadi pilihan alternatif buat lo yang pengen main game ala Super Smash Bros tapi dengan karakter eksklusif Sony.

 

5. X-Men vs. Street Fighter

Via Istimewa

Pengembang: Capcom

Penerbit: Capcom/PlayStation

Rilis: 26 Februari 1998 (PlayStation)

Platform: arcade, Sega Saturn, PlayStation

Satu lagi game crossover yang menegaskan bahwa seri Street Fighter itu memang enggak ada matinya! Berbeda dengan Capcom vs. Marvel, game ini secara spesifik hanya mengkhususkan diri untuk memboyong karakter Street Fighter dan para mutan super X-Men.

Dengan skema tag team, lo bisa mengawinkan satu karakter dari X-Men dan Street Fighter untuk bekerja sama melumpuhkan musuh-musuh lo. Kalau lo namatin mode arcade, di stage penentuan lo akan ditunggu oleh Apocalypse, sang raja terakhir, yang dikenal sulit banget buat diabisin.

Secara harfiah, game ini bukan game besar. Dengan keterbatasan engine pada konsol lawas serta mungkin saja terbentur lisensi IP, X-Men VS Street Fighter hanya berisikan 18 karakter. Masing-masing sembilan jagoan per kubu. Namun, kesederhanaan serta sensasi gameplay-nya membuat game ini sulit untuk angkat kaki dari ingatan gamers zaman baheula.

Simak juga Waralaba Game Fighting Terbaik selain Tekken dan Street Fighter.

 

6. Professor Layton vs. Phoenix Wright: Ace Attorney

Via Istimewa

Pengembang: Level-5/Capcom

Penerbit: Level-5/Nintendo

Rilis: 28 Maret 2014 (versi global)

Platform: Nintendo DS

Keduanya memang bukan karakter nge-hits di mata khalayak gamers Indonesia. Ditambah lagi, game ini dirilis eksklusif untuk Nintendo DS, mesin gaming yang eksistensinya jauh dari kata populer di negeri kita. Walaupun begitu, siapa pun yang pernah mencicipi game ini pasti setuju bahwa Professor Layton vs. Phoenix Wright adalah salah satu game crossover terbaik.

Capcom dan Level 5 berhasil menciptakan game seru dengan memadukan elemen teka-teki khas Professor Layton dengan aspek drama menegangkan dari sang advokat tampan, Phoenix Wright. Hebatnya, dua karakter beda semesta ini tetap dipersilakan mengusung gameplay masing-masing dan berjalan secara berkelindan. Pada segmen Layton, lo akan mengeksplorasi lokasi kejadian serta menyelesaikan teka-teki yang ada. Sementara pada sesi Phoenix, lo akan bertindak sebagai detektif dan menginterogasi pelaku layaknya lo sedang berada di pengadilan.

Apresiasi tinggi pantas dialamatkan kepada dua developer Jepang tersebut yang sukses meleburkan dua game ini ke dalam wadah baru tanpa harus menghilangkan esensi yang membuat game tersebut terasa spesial. Hasilnya adalah sebuah game yang sedikit njelimet, kocak, dan secara keseluruhan, sangat berkesan.

 

7. Kingdom Hearts II

Via Istimewa

Pengembang: Square Enix

Penerbit: Square Enix

Rilis: 22 Desember 2005

Platform: PlayStation 2

Menyilangkan waralaba Disney dengan serial Final Fantasy adalah sebuah konsep yang kelewat konyol untuk diwujudkan. Banyak orang yang skeptis dan justru tertawa geli ketika mendengarnya. Namun, tepat dua windu silam, saat game pertamanya dirilis di PS1, mereka yang dulu menyangsikan kemudian terbelalak dengan hasilnya yang begitu menakjubkan.

Dalam game ini, misalnya, para karakter dari dua waralaba tersebut bisa saling melengkapi tanpa mengaburkan impak satu sama lain. Cloud, Squall, dan Sora saling bersinergi dengan Goofy, Donald, serta banyak karakter lainnya untuk melawan organisasi kegelapan yang merusak tatanan dunia. Sebut aja Mulan, Simba, dan bahkan Jack Sparrow.

Salah satu faktor yang membuat RPG ini berjaya dan terus jadi perbincangan hingga saat ini adalah persamaan visi kedua perusahaan dalam memandang nilai-nilai cinta dan persahabatan. Enggak usah kaget kalau dalam rentetan sekuel dan spin-off gamenya yang telah hilir mudik di berbagai platform sepanjang belasan tahun ini, Kingdom Hearts senantiasa mampu menyajikan kisah yang epik dan menyentuh.

Jika Nintendo punya Super Smash Bros, Sony sangat beruntung punya seri eksklusif ini. Sekuel utamanya, Kingdom Hearts III, kabarnya bakal dirilis tahun depan.

***

Membuat game crossover mungkin jadi perkara yang enteng bagi developer. Namun, menciptakan game crossover yang fantastis, punya value tinggi, serta tak lekang dimakan usia, itu lain soal. Game-game yang udah nongkrong di dua artikel ini adalah segelintir contoh dari game crossover paling keren dan punya pengaruh terhadap industri video game.

Nah, game crossover mana, nih, yang bikin lo jatuh cinta?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.