5 Bukti Cloud di Final Fantasy Adalah Protagonis Game Terbaik!

– Apa yang membuat Cloud jadi protagonis paling ikonis?
– Di Final Fantasy VII Remake, kisahnya pun dibuat begitu hidup sehingga Cloud meninggalkan kesan yang mendalam.

Bicara soal Final Fantasy, kita mungkin akan langsung berpikiran banyak. Terlebih jika mengingat Final Fantasy VII sebagai salah satu game terbaiknya. Enggak bisa dipungkiri, episode tersebut memberikan kesan yang sangat berbekas. Terlebih jika bicara kehadiran sang karakter utama, Cloud di Final Fantasy VII yang memberikan banyak kesan berbekas buat penggemarnya.

Karakter berambut kuning dengan pedang besar di punggungnya ini jadi salah satu karakter game yang mungkin sangat ikonis. Mungkin kalian yang belum pernah memainkan gamenya pun sudah kenal dengan karakter ini.

Nah, supaya kalian tahu sedikit bagaimana karakter Cloud di Final Fantasy, berikut KINCIR kasih alasan mengapa sang karakter bisa menghidupkan cerita sangat berkesan di gamenya. Simak baik-baik, ya!

1. Tampilan Nyentrik Bikin Mudah Diingat

Yap, hal yang paling berbekas dari seorang Cloud Strife tentu adalah penampilannya. Sejak penampakannya di game Final Fantasy VII yang rilis 1997 silam, rambut kuning serta pedang besar bernama Buster Sword miliknya jadi tampilan yang kelihatan unik. Meski game pertamanya punya grafis yang minimal, tetap saja kita dapat melihat keunikan dari sang karakter.

Selanjutnya, Cloud juga sempat mengisi deretan proyek spin-off dari Final Fantasy atau proyek game milik Square Enix lainnya. Alhasil penampilannya pun jadi lebih kelihatan macho dengan postur tegap. Meski enggak seberotot Barret, bisa jadi penampilan Cloud di Final Fantasy jadi taksiran banyak cewek. Apalagi sekarang Final Fantasy VII Remake menyuguhkan grafis jempolan yang bikin karakter kita sangat hidup.

2. Kepahlawanan yang Rumit

Meski jadi karakter utama, Cloud enggak pernah mengaku dirinya sebagai pahlawan. Ketika pertama direkrut oleh Avalanche sebagai tentara bayaran untuk menjatuhkan Shinra Company, sang pahlawan kita justru tampil brengsek. Yap, enggak ada yang dipikirkan selain uang oleh Cloud. Malah, dirinya jadi ikut terjebak di pusaran konspirasi serta petualangan yang panjang.

Sang karakter berambut kuning ini akhirnya terlihat lembek kala bertemu dengan Tifa, teman kecilnya yang ikut di gerakan pembebasan tersebut. Seakan-akan, Cloud tampil seperti “budak cinta” alias bucin. Sampai-sampai, mantan tentara elit seperti dirinya enggak keberatan disuruh menyamar jadi cewek cantik di sebuah misi.

3. Terjebak di Cinta Segitiga

Selain cinta masa kecilnya, dia pun bertemu dengan Aerith, penjual bunga yang ternyata memiliki kekuatan besar. Aerith adalah seorang Cetra, ras kuno yang bisa berinteraksi dengan kekuatan alam. Sejak menyisipkan bunga untuk Cloud (yang nantinya justru dia berikan ke Tifa), Aerith terkesan naksir dengan pahlawan yang sempat menyelamatkannya ini.

Baik Aerith maupun Tifa tentu punya kesan tersendiri bagi Cloud meski menuju akhir kisah di dalam game, semuanya dibiarkan menggantung. Aerith tewas di tangan sang antagonis, Sephiroth. Sementara itu, Cloud pun enggak diperlihatkan menikah atau akhirnya menjalin hubungan istimewa dengannya.

4. Niat Tulus untuk Melindungi

Di sepanjang kepahlawanannya untuk menemani Avalanche, Cloud berpindah dari tentara bayaran menjadi pemain utama untuk menjatuhkan para karakter jahat. Semuanya bukan lagi soal uang. Tokoh kita diceritakan punya masa lalu yang sangat liris.

Cloud hidup bersama sang ibu yang meninggalkannya terlalu cepat. Alhasil, Cloud pun sendirian dan hanya menemukan seorang sahabat kala menjadi SOLDIER. Sang sahabat, Zack pun tewas di depan matanya kala dijadikan kelinci percobaan oleh pasukannya sendiri. Di dalam game, teman-teman yang Cloud temukan akhirnya jadi keluarga baru yang dia temukan dan dia rela mengorbankan segalanya untuk mereka.

5. Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Terakhir, yang bikin Cloud jadi protagonis terbaik di video game adalah semua bukan tentangnya. Yap, karakter kita enggak mendapatkan glorifikasi di bagian akhir. Game ini pun memberikan ending yang multitafsir yang memperlihatkan sihir terakhir Sephiroth berupa meteor berhasil dihalau kekuatan alam terdalam yang ada di planet Gaia.

Ledakan besar pun terjadi di langit dan para tokoh kita dibuat menghilang. Cloud merasakan semuanya. Masa lalu yang liris, penemuan jati diri dan orang-orang yang akhirnya bisa dia lindungi. Namun, di akhir semuanya, kita dibuat bertanya-tanya, apakah mereka akhirnya bisa hidup tenang di Gaia?

Special Mention: Dancer dan Entertainer Andal

Ada kalanya seorang jagoan tak cuma harus bisa mengalahkan musuh dan melindungi teman-temannya. Mereka pun juga harus bisa menghibur sehingga memunculkan rasa simpatik dari banyak orang. Untuk urusan menghibur, Cloud jelas jadi yang paling andal di semesta Final Fantasy dan mungkin di seluruh jagat video game.

Di balik sikap cool dan kaku Cloud, ternyata tersembunyi bakat alami yang terpendam sebagai seorang dancer. Kemampuannya menari diperlihatkannya di Final Fantasy VII Remake saat dia duel dance dengan Andrea Rhodea, salah satu trio Wall Market kepercayaan Don Corneo.

Menariknya, semua dilakukan Cloud demi teman-temannya. Selain untuk membuat Aerith merasa terhibur, dia pun rela menampilkan sisi lain dari dirinya yang cool demi menyelamatkan Tifa. Jagoan banget, deh!

***

Selain penampilan dan perkembangan karakter yang sangat menyentuh, Cloud telah mengantarkan kisah yang sangat manis untuk dikenang pemainnya. Bagi sebagian orang yang menyentuh Final Fantasy VII Remake, mungkin kemampuannya juga turut jadi kesan karena kini kita bisa mengontrol serangan dan memainkan Cloud lebih dekat. Alhasil, kita pun bisa merasakan jadi seorang Cloud di Final Fantasy.

Nah, bagaimana kesan tersendiri buat kalian terhadap salah satu karakter game ini? Jangan sungkan untuk berikan kesan di kolom komentar bawah, ya! Terus ikutin tulisan menarik dan berita game paling update hanya di kanal KINCIR!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.