5 Formula Klise di Game Open World yang Gampang Bikin Jenuh

-Game open world selalu jadi primadona dan langganan jadi game terbaik.
-Formula berikut ini umumnya selalu ada di setiap rilisan game open world.

Bisa menjelajah dunia secara bebas menjadi fitur kunci dalam formula game open world. Judul game populer seperti Grand Theft Auto (GTA), The Elder Scrolls, atau pun judul game lain sangat kental dengan istilah ini. Di dalamnya, pemain punya kebebasan bereksplorasi dengan wilayah permainan yang sangat luas.

Game seperti ini selalu berhasil membuat pemainnya terhipnotis. Padahal, banyak sekali formula klise di dalamnya yang sebenarnya sudah bisa terbaca. Nah, penasaran model apa saja yang selalu ada di game open world? Yuk, simak penuturan KINCIR berikut ini.

1. Enggak Semua Wilayah Bisa Dikunjungi

Via istimewa

Meski diberi embel-embel "open world", nyatanya pilihan pemain tetap dibatasi sedemikian rupa. Yap, kalian enggak bisa sembarangan mengunjungi tempat begitu bisa menjelajah dunia di game bertema open world tersebut. Biasanya, level karakter jadi kendala lantaran kita enggak bakal kuat membunuh monster di wilayah baru tersebut.

Sebenarnya, larangan ini membuat pemain bisa mengatur fase lebih dulu ketika menjelajah dunia. Di game Skyrim, misalnya, kalian bisa menjelajah semua gunung, tapi dianjurkan untuk membangun rumah lebih dulu di Winterhold untuk jadi wilayah peristirahatan kalian selama bertualang.

2. Copet dan Begal yang Mengintai

Via istimewa

Enggak hanya ada di dunia nyata, begal juga umum di game open world. Biasanya, enggak hanya monster yang doyan ambush pemain tapi juga karakter NPC yang tiba-tiba menodongkan senjata. Jika enggak mau membayar uang, kita pun akan diserang tiba-tiba.

Nah, bagi para pemain, dijegal di tengah jalan biasanya bikin bete, apalagi kalau sedang terburu-buru menyelesaikan misi. Anehnya, para begal ini seperti enggak tahu kalau kita sebenarnya sudah mengalahkan monster-monster yang lebih mengerikan ketimbang penjahat kecil seperti mereka.

3. Fitur Teleportasi dan Rest Mode

Kalian mungkin akan kesulitan jika di game open world, tidak ada sistem fast travel atau teleportasi. Ini jadi fitur kunci yang membuat pemain lebih mudah untuk mengeksplorasi wilayah. Ada beberapa game di mana pemain bisa melakukan teleportasi di tempat terbuka, tapi ada juga beberapa yang menggunakan model stasiun.

Di sisi lain, ada juga fitur Rest Mode yang bisa pemain lakukan di tengah penjelajahan. Nantinya, kalian bisa menambah darah dengan membuka camp atau tidur di tempat terbuka. Biasanya, kalian harus beristirahat jika tidak ada monster atau musuh di sekitar kalian.

4. Harus Jadi Orang Baik Setiap Saat

Via istimewa

Rangkaian Quest di game open world biasanya mengharuskan pemain berperan jadi orang baik Tapi, ada juga game di mana pemain bisa membunuh NPC secara bebas atau mencuri barang. Tapi, jangan asal melakukan kejahatan seperti ini, ya, karena nanti ada karma yang bisa berlaku.

Yap, di dalam game ada sistem karma di mana pemain bisa mendapatkan ending jelek atau justru disusahkan dalam petualangan. Entah itu jadi buronan polisi atau justru dimusuhi penduduk kota jadi efek yang tidak bisa dikembalikan dengan mudah.

5. Tas yang Sering Penuh

Via istimewa

Item jadi hal yang sangat penting di game open world. Pemain memerlukannya untuk melakukan crafting hingga mengoleksi hal-hal berharga hingga menyelesaikan quest. Biasanya, pemain pun mengoleksi setiap item yang didapatkan dan enggak peduli dengan kapasitasnya.

Nah, jika item di Inventory penuh, biasanya pemain tidak akan bisa mengoleksi item lagi. Padahal, bisa saja ada senjata penting yang enggak bisa dikorbankan untuk dibuang. Kalian mungkin mengalami dilema untuk membuang item jika kapasitas tas kalian sudah penuh.

***

Nah, itu tadi beberapa hal yang sering ada di game open world. Siapa dari kalian yang relate sama hal ini? Langsung saja bagikan komentar kalian di kolom bawah, ya. Terus ikutin juga berita game dan tulisan menarik lainnya hanya di KINCIR.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.