5 Karakter Baik di Game yang Sebenarnya Jahat

Layaknya film maupun novel, game juga dilengkapi dengan berbagai karakter untuk melengkapi cerita di game tersebut. Tiap karakter punya sifat yang berbeda-beda. Nah, dari situlah kita bisa tahu mana karakter yang baik atau mana karakter yang jahat. Namun, enggak semua karakter memperlihatkan sifat yang sama di sepanjang game.

Ada karakter yang terlihat baik di awal game. Namun, semakin lama kita masuk ke dalam cerita game, karakter tersebut ternyata menunjukkan perilaku yang berbeda. Entah karena dia pura-pura baik, keras kepala, atau naif, karakter yang kita pikir baik ternyata membuat keputusan yang salah dan berubah menjadi karakter yang jahat.

Nah, siapa saja, sih, karakter game yang awalnya terlihat baik namun sebenarnya jahat? Yuk, simak daftarnya!

 

1. Al Mualim (Assassin’s Creed)

Via Istimewa

Game ini berkisah tentang Desmond Miles yang menggunakan mesin bernama Animus untuk melihat dan mengendalikan memori genetik milik Altair Ibn-La’Ahad, salah satu anggota Assassin Brotherhood pada akhir abad ke-10. Setelah mengacaukan misi penting, Altair harus menebusnya dengan membunuh sembilan orang yang dipilih oleh Al Mualim. Ternyata, kesembilan target tersebut merupakan bagian dari Templar Order yang berusaha menemukan Apple of Eden.

Ketika berhasil membunuh kesembilan target tersebut, Altair akhirnya menyadari bahwa Al Mualim yang selama ini dia anggap sebagai mentor yang baik, ternyata punya niat jahat. Al Mualim memanfaatkan Altair untuk mendapatkan Apple of Eden. Kekuatan yang didapatkan dari Apple of Eden pun digunakan Al Mualim untuk mengendalikan Masyaf.

 

2. Amita dan Sabal (Far Cry 4)

Via Istimewa

Pada awal Far Cry 4, Pagan Min digambarkan sebagai sosok yang jahat, sedangkan pemimpin pemberontakan Golden Path, yaitu Amita dan Sabal, digambarkan sebagai pahlawan. Namun, setelah lo bergabung bersama Golden Path, lo akan sadar bahwa mereka berdua ternyata lebih buruk dari Pagan Min. Amita dan Sabal pun ternyata berselisih sehingga lo harus memutuskan untuk mengikuti salah satu dari mereka.

Jika lo memilih Amita, dia akan mengubah Kyrat menjadi negara yang memproduksi narkoba, lengkap dengan budak opium, dan membuat pasukan yang berisi anak-anak. Dia bahkan tega membunuh adik kandungnya sendiri. Jika lo memilih Sabal, dia akan mengeksekusi semua pendukung Amita, menghalau kemajuan negara, dan memaksa rakyat Kyrat untuk menyembah Bhadra. Siapapun yang enggak patuh dengannya akan dibunuh.

 

3. Merrill (Dragon Age II)

Via Istimewa

Terkadang sifat keras kepala bisa menyebabkan karakter baik membuat pilihan yang buruk. Hal tersebut terjadi pada Merrill di Dragon Age II. Merrill bertekad untuk membersihkan noda dari pecahan cermin ajaib yang dia miliki. Bahkan, dia menggunakan blood magic untuk membantu usahanya. Dia berharap dengan mengembalikan cermin ajaibnya, dia dapat menyelamatkan orang-orang dari kehancuran. Akibat sifat keras kepalanya tersebut, dia bahkan dimusuhi oleh klannya sendiri.

Di quest A New Path, Merrill meminta kepada iblis untuk membantu memperbaiki cerminnya. Terkejut dengan langkah yang dipilih Merrill, Marethari mencoba menghentikannya. Malangnya, Marethari malah dirasuki oleh iblis tersebut. Untuk bisa mengalahkan iblis tersebut, lo dan Merrill pun terpaksa membunuh Marethari. Bahkan setelah kematian Marethari, Merrill tetap enggak menyerah dengan usahanya tersebut. Hal ini membuktikan bahwa obsesi bisa jadi hal yang sangat berbahaya.

 

4. Zelda (The Legend of Zelda: Ocarina of Time)

Via Istimewa

Di The Legend of Zelda: Ocarina of Time, keputusan yang diambil Zelda menyebabkan kehancuran pada Sacred Realm dan Hyrule. Untuk menghentikan kejahatan Ganondorf, Zelda menginstruksikan Link untuk mengumpulkan semua artefak yang dibutuhkan untuk membuka Sacred Realm. Sayangnya, rencana Zelda berakhir dengan kesalahan fatal. Ganondorf berhasil masuk ke Sacred Realm, menguasai Triforce of Power, dan menyebabkan malapetaka.

Di akhir game, Zelda pun kembali melakukan kesalahan. Dia mengirimkan Link ke masa lalu untuk mencegah Ganondorf berkuasa. Sayangnya, ini menyebabkan kerusakan pada timeline Hyrule untuk selamanya. Selain itu, timeline antara Zelda dan Link pun jadi berbeda.

 

5. Marche (Final Fantasy Tactics Advance)

Via Istimewa

Kehidupan protagonis game ini, yaitu Marche, memang enggak berjalan dengan baik. Orang tuanya bercerai dan adiknya yang bernama Doned enggak bisa berjalan. Temannya Marche pun juga enggak beruntung. Ritz selalu di-bully, sedangkan ibunya Mewt telah meninggal dan bapaknya adalah seorang pecandu alkohol. Suatu malam sebelum tidur, keempat anak tersebut membaca sebuah buku sihir kuno. Ketika terbangun, mereka berada di dunia fantasi yang ada di buku.

Ketika Marche ingin kembali ke dunia nyata, teman-temannya ternyata enggak menginginkannya. Jelas saja, orang tua mereka hidup bahagia, Ritz enggak di-bully, dan Doned bisa berjalan di dunia fantasi tersebut. Untuk meyakinkan mereka kembali ke dunia nyata, Marche bahkan menyogok mereka, menyerang mereka, hingga berbohong kepada adiknya jika dia tetap bisa berjalan walau kembali ke dunia nyata. Yang parahnya, Marche sampai membunuh ibu Mewt yang ada di dunia fantasi tersebut.

***

Nah, itu dia berbagai karakter yang ternyata enggak sebaik penampilan awalnya. Beberapa karakter bisa menjadi bukti bahwa keputusan yang salah bisa membahayakan buat orang lain, walaupun maksud dan tujuannya memang baik. Di antara kelima karakter tadi, mana yang paling bikin lo geregetan?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.