(REVIEW) Borderlands 3

borderlands 3
Genre
  • petualangan
  • Shooter
Publisher
  • 2K Games
Developer
  • Gearbox Software
Release Date
  • 13 September 2019
Rating
4 / 5

Waralaba Borderlands menjadi salah satu game shooter yang punya reputasi menarik. Mengambil latar pos-apokaliptis serta pembawaan yang gore dan jenaka, Borderlands selalu menyiratkan kesan kepada para pemainnya.

Kini, Gearbox dan 2K Games baru saja merayakan perilisan sekuel teranyar mereka, Borderlands 3. Jadi salah satu game yang dinantikan sejak akhir tahun lalu, Borderlands 3 membawa banyak harapan buat pencinta seri game ini. Apakah kehadiran sekuel teranyar ini mampu memberi pembaharuan serta petualangan berkesan buat pemainnya? Simak ulasan dari KINCIR berikut ini, yuk!

Grafis dan Petualangan Seru ala Borderlands

Kembali mempertahankan kekuatan grafik yang sama dan makin mendetail, Borderlands 3 tampak memanjakan mata. Terpaut 5 tahun dari game terakhirnya, Borderlands: The Pre-Sequel banyak penyesuaian baru yang tampil menarik.

Kini, selain menjelajahi Pandora, pemain bakal menjelajahi berbagai planet latar di luar angkasa. Lilith dan Ellie yang telah memperbaiki Sanctuary menjadi kapal luar angkasa yang sangat berat bakal menjadi homebase yang menarik di tengah permainan.

Ada banyak interaksi lingkungan di beberapa tempat. Jika sebelumnya kita hanya bisa menikmati Pandora yang gersang di Borderlands 2, ada kehadiran banyak planet menarik seperti Promothea dan Athenas. Tentunya, pembawaan banyak latar ini membuat petualangan jadi semakin seru dan menantang.

Cerita Rumit yang Menarik

Udah bukan rahasia lagi kalau Borderlands menyimpan banyak cerita menarik di sepanjang serinya. Di setiap game pemain bakal bisa memilih karakter baru. Meski peran mereka dalam narasi enggak banyak, di sepanjang permainan ada interaksi menarik antara karakter pilihan pemain yang ceritanya bisa didapat secara trivial.

Kini, karakter dua antagonis baru yang menamakan dirinya sebagai Calypso Twins hadir cukup unik. Mereka berdua tampil seperti streamer dan content creator dengan slogan “watch, like, and obey!” yang sangat menggelikan. Menuju akhir permainan, banyak konflik seru yang bakal terjadi.

Via tangkapan layar

Jika memerhatikan cerita di dalamnya, kini Borderlands 3 membawa tekanan cerita yang menarik di mana Children of the Vault yang dipimpin oleh Calypso Twins punya tujuan untuk membuka semua Vault di galaksi. Dengan segala cara, para Crimson Raiders berusaha menggagalkan usaha Troy dan Tyreen Calypso.

Borderlands 3 membuka jendela lore yang sangat menarik. Sebelumnya, serial ini selalu bersembunyi di balik kemegahan sistem shooter serta persenjataan miliknya. Kini, banyak latar dan perjalanan panjang yang menarik untuk memberikan pembawaan di dalam game ini.

Senjata, Senjata, dan Senjata!

Borderlands 3 kembali dengan senjata, senjata, dan senjata! Dulu, dua instalasi serial ini mungkin belum punya banyak corak perkembangan senjata. Kini, Borderlands 3 menambah banyak variasi serta mekanik senjata di dalamnya. Alhasil, pertarungan tampil sangat destruktif dan memikat.

Sebagai salah satu game action shooter yang signifikan, mereka juga membawa pengembangan karakter yang menarik. Empat kelas yang bisa pemain pilih bakal membentuk gaya permainan baru namun itu semua bakal balik lagi ke kemampuan basic pemain untuk membidik senjata.

Tengok saja betapa overpowered sekaligus menggelitik para senjata legendaris yang ada di game ini. Di luar ekspektasi, kalian bakal menemukan perkawinan silang antara shotgun-laser-missile yang sangat rusuh. Sayangnya, beberapa elemen seperti template karakter musuh hingga permainan boss fight di game ini belum bisa dibilang berkesan.

Ruang Pengembangan yang Luput dari Perhatian

Via tangkapan layar

Kehadiran banyak senjata serta pembaruan sistem pengembangan karakter enggak bisa membuat game ini lepas dari repetisi. Dengan jarak perilisan yang bisa dibilang terlalu singkat dari pengumuman pertamanya, Gearbox terkesan buru-buru menyelesaikan game ini.

Di beberapa kesempatan, misi di dalam petualangan masih terkesan klise dan berulang-ulang. Untuk jangka waktu yang sangat lama, hal ini sedikit membuat jenuh. Apalagi jika pemain sudah menyentuh level cap di angka 50.

Tengok saja sistem vehicle yang hanya menghadirkan variasi kendaraan baru. Mekanik steering serta adegan tembak-tembakan yang dihasilkan enggak terlalu variatif. Apalagi kalau membicarakan "tiruan" sistem ping serta slide yang sudah muncul lebih dulu di Apex Legends.

Dengan template pengembangan karakter yang lebih seru, harusnya Borderlands lebih berani mengambil perubahan yang signifikan untuk menyediakan tawaran lain. Bisa saja ada semacam sistem competitive multiplayer yang bakal sangat memikat. Padahal, sistem co-op dari awal permainan sudah tampil lebih baik.

Jika Gearbox ingin Borderlands tampil lebih memikat, semoga saja ada beragam fitur menarik yang bisa membuat pengalaman bermain menjadi lebih baru. Setidaknya untuk beberapa DLC ke depan jika sang pengembang merencanakannya sebelum membuat sekuel (atau prekuel) baru.

***

Buat kalian yang suka game shooter, maka Borderlands 3 adalah suatu judul game yang harus banget dijajal. Game yang dibanderol dengan harga lumayan mahal ini bisa cukup kecewa buat kalian yang terburu-buru beli. Saran KINCIR, coba mainkan beberapa seri sebelumnya agar kalian bisa lebih relate sama sekuel terakhir ini dan menunggu Gearbox memberikan banyak improvement serta tambahan di DLC yang akan datang.

Apakah kalian juga sudah sempat memainkan Borderlands 3? Jangan sungkan untuk berikan pendapat kalian di kolom komentar bawah, ya! Terus ikutin juga berita serta tulisan menarik seputar game lainnya hanya di kanal KINCIR!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.