(REVIEW) For Honor: Enggak Cuma Asal Pukul!

Cerita kolosal atau sejarah memang sering kali membuat kita berfantasi. Mungkin lo udah baca soal cerita samurai, knights, maupun viking. Tapi pernah enggak sih lo ngebayangin ketiga bangsa itu ada di satu kawasan yang sama serta berperang satu sama lain. Nah, fantasi lo itu akhirnya terwujud dalam game terbaru dari Ubisoft, For Honor.

For Honor berkisah tentang konflik yang enggak pernah tamat antara samurai, viking, dan knights. Setelah ribuan tahun berperang, mereka sempat merasa capek dan sempat kepikiran untuk berdamai. Sayangnya, ada pihak keempat yang enggak suka sama niatan baik antara 3 suku bangsa itu. Pihak keempat ini pada akhirnya sukses mengadu domba ketiga suku bangsa ini, dan peperangan sepertinya masih akan berlanjut hingga waktu yang lama.

Yup, beneran guys. Skenario yang akan lo dapatkan dalam mode single player campaign memang begitu. Mungkin sebagian dari lo berpikir kalau game ini bakal punya kisah perjuangan 3 suku bangsa ini berdasarkan kisah asli yang ada di buku-buku sejarah. Jadi, buat lo yang berharap For Honor adalah game kolosal yang punya kisah tentang sejarah bangsa viking, samurai, maupun knights, dijamin lo akan merasa sedikit kecewa. Kekurangan lain dari For Honor adalah enggak mampu menjelaskan mengapa ketiga bangsa ini bisa ada di satu wilayah. Tapi, siapa yang peduli, kalau kita semua bisa menyaksikan grand battle antara bangsa-bangsa legendaris ini?

Meskipun murni cerita fiksi, nyatanya mode single player campaign yang ada di For Honor bukannya jelek kok. Memang dari segi cerita, game ini terasa kurang kuat dan enggak mampu membuat kita puas. Tapi mode single player ini berguna banget buat lo yang mau ngelatih skill dan nemuin info-info penting yang ada di game ini. Belum lagi detail dari tiga bangsa yang punya karakteristik yang berbeda, yang semua bisa lo dapatkan di mode single player. Dilihat dari sisi lain, mode ini juga dibuat secara sempurna dan serius, meskipun nyatanya bukan jadi mode permainan utama dalam game. Contohnya bisa didapat dari akting suara terdengar bagus dan sesuai dengan situasi yang ada dalam game.

Mungkin yang ada di bayangan lo saat awal mendengar For Honor adalah game ini bakalan mirip sama game action-adventure lainnya seperti Dynasty Warriors. Memang kedua game ini sama-sama menjual cerita kolosal dan fantasi yang membuat lo jadi tertarik memainkannya. Tapi, dari apa yang udah Viki coba, For Honor ini beda dengan Dynasty Warriors atau game sejenis lainnya. Karena game ini bisa menyajikan gameplay kompleks yang malah menaikkan antusiasme dan keseruan bermain.

Dari segi gameplay, Sistem pertarungan For Honor memang jauh lebih kompleks dibanding gamegame yang sejenis. Untuk jadi dewa di game ini, lo cuma butuh 2 hal dasar: sabar dan taktis. Saat melawan musuh, lo harus memikirkan gimana caranya menyerang sekaligus bertahan. Nah, ini lah hal yang bikin For Honor jadi lebih menantang. Lo enggak bisa mengalahkan musuh cuma dengan asal pukul aja. Dijamin karakter yang lo mainkan bakal cepat tewas kalau lo asal pukul dan enggak sabar saat menyerang.

Stamina juga punya pengaruh besar dalam game ini. Makanya udah Viki bilang, lo harus taktis dan sabar agar stamina lo enggak cepat habis. Karena semakin lo asal menyerang, stamina lo bakal cepat habis. Lucunya pas stamina lo abis, ksatria sekelas bangsa viking yang punya tubuh besar pun bakal jadi seperti kakek-kakek yang kena encok.

Jangan sampai lo kecewa duluan saat menamatkan mode single player yang gitu-gitu aja. Karena lo akan menemukan keasyikan game ini di mode multiplayer-nya. Mode multiplayer yang disediakan Ubisoft di game ini ada banyak. Mulai dari mode Deathmatch, Brawl, Dominion, dan Duel. Mode Deathmatch mewajibkan lo untuk mengemilinasi musuh dengan cara menghabisinya. Sementara itu mode Brawl hampir mirip sama deathmatch. Bedanya dalam Brawl, lo harus mengalahkan musuh maksimal sebanyak 3 kali untuk memenangkan mode.

Dominion berbeda dengan dua mode sebelumnya, karena lo enggak hanya mengalahkan musuh. Biar menang, di mode ini lo wajib meraih 1000 poin dengan cara mengeliminasi serta merebut area tertentu. Game belum selesai dengan hanya meraih 1000 poin aja. Saat ada tim yang pertama kali mencapai 1000 poin, tim lainnya enggak bisa memunculkan prajurit-prajurit NPC. Nah, tim yang kalah itu harus mengalahkan hero-hero dari tim pemenang atau merebut area. Mode ini jadi salah satu yang paling menarik dan menantang. Lo enggak hanya butuh skill untuk memenangkan Dominion, tapi juga strategi dan kerja sama tim yang baik.

Nah, mode terakhir bisa dibilang jadi yang terseru, yaitu mode Duel. Mode ini adalah pertarungan 1 lawan 1. Saat bermain mode ini, lo bakal ngerasa pengalaman yang lo rasakan saat melihat duel 1 lawan 1 yang biasa lo lihat di film-film samurai. Di mode ini lah lo juga akan mendapatkan pengalaman serta pelajaran biar lo bisa menguasai game ini secara keseluruhan.

Di luar segi gameplay, semuanya terasa sempurna. Lo enggak perlu meragukan grafis dari gamegame yang dibuat Ubisoft. Kesempurnaan grafis akan lo rasakan saat memainkan story samurai, dengan pemandangan serta bangunan yang kerasa banget seperti yang ada di film-film. Efek suara For Honor juga termasuk salah satu aspek terkeren di game ini. Semuanya terdengar detail, mulai dari suara pedang yang beradu, hingga suara hembusan angin.

Secara keseluruhan, For Honor merupakan game yang inovatif dengan banyak elemen aksi yang menakjubkan. Sistem pertarungannya dijamin bikin lo nagih dan merasa keseruan layaknya duel nyata. Buat yang enggak suka main multiplayer, alias main sendirian lewat mode single player, Viki saranin sih mikir 2 kali sebelum lo membeli game ini. Bisa dibilang For Honor adalah game yang pas banget buat lo yang suka tantangan dengan bermain dengan pemain lain di seluruh dunia. Jadi buat lo penggemar multiplayer, jangan ragu buat beli game ini, ya, karena For Honor enggak bakal mengecewakan, kok!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.