(REVIEW) Legend of Zelda: Breath of the Wild, Start Sempurna Nintendo Switch

Waktu adalah hal yang seringkali mengganggu seorang gamer saat bermain game bergenre role playing game (RPG). Game RPG biasanya membutuhkan waktu hingga berhari-hari untuk menamatkannya secara keseluruhan. Masalahnya, konsol yang berukuran besar membuat gamers mau enggak mau memainkan game RPG di rumah. Itu juga dalam waktu yang terbatas. Nah, permasalahan ini akhirnya terjawab lewat seri terbaru game buatan Nintendo, Legend of Zelda: Breath of the Wild.

Dalam game ini, lo bakal kembali bermain sebagai Link, si karakter utama yang enggak pernah berbicara. Dia diceritakan baru bangun dari hibernasi selama 100 tahun. Link bangun gara-gara bisikan misterius yang menyuruhnya untuk mengalahkan Ganon – sang monster kuat nan berbahaya yang terperangkap dalam Kastil Hyrule – yang bakal menjadi misi utama lo dalam game ini.

Seperti biasa, Viki enggak bakal memberikan spoiler ceritanya. Di ulasan Legend of Zelda: Breath of the Wild ini, Viki akan ngasih gambaran gimana memabukkannya game ini lewat gameplay serta sistem open-world yang memukau yang Viki jamin bikin lo lupa waktu. Selamat menyimak!

Sama seperti game-game Legend of Zelda sebelumnya, Breath of the Wild menggunakan sistem gameplay open-world. Dunia open-world dalam Breath of the Wild memang benar-benar luas, yang katanya 12 kali lebih luas dibanding open-world Legend of Zelda: Ocarina of Time yang cukup membuat Viki bingung. Saat mulai memainkan game ini, lo bakal diberikan map kosong yang di dalamnya tersembunyi hutan, ladang, danau, gurun, hingga gunung berapi, yang tentunya lo kudu jelajahi untuk menemukan petunjuk yang bakal lo gunakan untuk menyelesaikan game ini. Pengalaman lo menjelajahi alam luas Hyrule ini makin asyik, karena enggak cuma berjalan/berlari, lo juga bisa naik kuda, memanjat, hingga terbang dengan paralayang.

Di sini lah perbedaan antara sistem open-world Breath of the Wild dengan yang ada di seri game Zelda sebelumnya atau game-game RPG lain. Perbedaan yang paling terasa adalah fleksibilitas dan keleluasaannya. Biasanya, dalam game-game RPG lain misi atau petunjuk diberikan secara sistematis dan terarah. Hal ini membuat lo sebagai pemain jadi terpaku harus menyelesaikan sebuah misi untuk melanjutkan ke misi berikutnya.

Sedangkan dalam Breath of the Wild lo bisa menjelajahi sesuka lo tanpa takut harus kehilangan petunjuk yang tersebar dalam map, maupun kelewatan suatu misi penting. Petunjuk atau misi dalam Breath of the Wild disebarkan secara acak sesuai dengan wilayah yang lo jelajahi. Tentunya hal ini menjadi sebuah tantangan baru, karena lo harus mencari cara lo sendiri sekreatif mungkin untuk menamatkan game ini. Lo bakal menemukan petunjuk atau misi baru sesuai dengan wilayah yang lo jelajahi. Baik petunjuk, misi, maupun item yang lo temukan juga bakal berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Makanya, saat memainkan game ini, lo bakal ngerasa layaknya menjadi Link yang menjelajahi dunia Hyrule yang luas dan penuh tantangan.

Selain luas dan flleksibel, sistem open-world Breath of the Wild juga punya hal istimewa lainnya. Di sini lo enggak cuma asal jelajah atau ngalahin musuh aja. Ada beberapa elemen environment yang bisa lo manfaatkan, seperti batu, boks, pot, dan lainnya. Environment ini bisa digunakan sebagai alat bantu untuk mengalahkan monster-monster yang tersebar, misalnya dengan cara menggulingkan batu ke arah monster. Sistem ini membuat lo dapat mengalahkan musuh terberat sekalipun level/kekuatan karakter lo masih rendah, asalkah lo dapat menemukan cara yang kreatif untuk memanfaatkan environment.

Meskipun luas banget, lo enggak perlu takut buat nyasar di dunia Hyrule. Bahkan, bisa dibilang map super luas ini menjadi magnet untuk dijelajahi. Viki saranin lo kudu nyasar saat bermain game ini nanti. Karena lo bakal menemukan banyak hal, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi. Biar enggak nyasar, game ini menyediakan banyak tower yang tersebar di penjuru map untuk memungkinkan lo melihat map lebih luas dari atas.

Nah, dari atas tower ini lah lo akan menikmati gimana cantiknya grafis Breath of the Wild. Memang sih, dari segi visual game ini bukan saingannya game-game open-world lain seperti Horizon Zero Dawn atau The Witcher. Namun, grafisnya yang unik dan cantik membuat game ini terlihat segar dan dijamin memanjakan mata lo. Viki sendiri ngerasa seperti terjun ke dalam dunia animasi Ghibli. Enggak cuma visualnya yang hangat. Breath of the Wild juga menyajikan musik yang syahdu dan enak di telinga

Meskipun game ini terlihat sederhana dan mudah, nyatanya Breath of the Wild enggak segampang itu. Bisa dibilang inti dari game ini adalah gimana cara lo bertahan hidup sebagai Link dengan mengumpulkan item untuk dijadikan makanan atau potion. Perlu dicatat, Breath of the Wild adalah game Zelda pertama yang enggak membiarkan lo menambah jatah nyawa/hearts hanya dengan menebas semak-semak atau menghancurkan pot. Selain itu, lo juga enggak bisa terus berlari, karena stamina punya pengaruh yang besar.

Seperti yang udah Viki bilang, lo harus mengumpulkan sumber daya dan meraciknya agar menjadi makanan yang bisa menambah nyawa lo. Makanan yang lo racik juga bisa digunakan untuk fungsi lain, seperti potion penambah daya serang/bertahan, maupun makanan yang bisa membuat karakter lo tahan dingin. Ini semua tergantung kreativitas racikan sumber daya yang lo temukan. Tentunya lo bisa mendapatkan caranya lewat membaca petunjuk yang tersebar dalam game.

Di sisi lain, realisme dalam game ini memang benar-benar membuat game ini menarik, namun juga bisa jadi menyebalkan. Selain bertahan hidup dengan mencari item/sumber daya, lo juga harus menempa senjata yang bakal lo gunakan sehari-hari untuk mengalahkan monster-monster yang ada. Sayangnya, senjata ini bakal kehilangan kesaktiannya jika lo semakin sering menggunakannya. Enggak ada senjata yang punya umur panjang selain Master Sword dan tombak. Makanya, bakal terasa amat menyebalkan jika lo kehilangan senjata yang lo udah tempa sedemikian rupa.

Selain senjata, environment dalam game ini juga dibikin serealistis mungkin. Tadi udah VIki singgung soal baju anti dingin. Yup, saking realistisnya, karakter lo bakal tewas jika berada di gunung salju tanpa baju anti dingin. Begitu juga sebaliknya, jika lo berada di daerah gunung berapi, jangan sekali-kali bermain dengan bom dan sejenisnya karena akan terpicu oleh panas lalu meledak seketika.

Sejujurnya, realism ini lah yang bikin Viki benar-benar tertarik dan lupa waktu saat bermain Breath of the Wild. Lo seakan masuk ke dalam game dan hidup sebagai Link, yang dalam cerita baru aja kehilangan ingatannya karena tertidur selama 100 tahun. Di sini, lo bakal belajar banyak gimana agar bertahan hidup dalam kerasnya dunia Hyrule. Makanya, dalam game ini kreativitas dan kesabaran lo bakal diuji banget!

Perlu dicatat, Viki memainkan game ini di Nintendo Switch, yang digadang-gadang oleh Nintendo sebagai konsol masa depan. Istilah konsol masa depan ini memang agak rancu. Mungkin lo berharap Switch punya desain futuristik dengan spesifikasi yang serba canggih. Nyatanya, lo enggak akan menemukannya dalam Switch, karena istilah konsol masa depan yang dimaksud oleh Nintendo adalah sebuah konsol praktis yang bisa dibawa kemana pun, dan bisa dimainkan kapan pun.

Pada awalnya, game ini direncanakan menjadi kartu as bagi konsol Nintendo Wii U. Namun, Nintendo memutuskan untuk menunda perilisannya, yang tadinya dijadwalkan rilis tahun 2015, menjadi tahun ini seiring dengan dirilisnya konsol termutakhir Nintendo, Switch. Makanya, bisa dibilang Nintendo Switch dan Legend of Zelda: Breath of the Wild adalah kombinasi serasi yang udah jadi dambaan gamers sejak lama karena berhasil menjawab problematika gamers masa kini yang serba sibuk dan enggak punya waktu untuk bermain game, terutama game RPG.

Legend of Zelda: Breath of the Wild adalah game yang (nyaris banget) sempurna. Kombinasi dari beberapa elemen yang Viki udah bahas di atas membuat game ini bisa sesuai dengan harapan serta ekspektasi penggemar Zelda yang udah lama banget nunggu. Sistem open-world dalam game ini benar-benar memukau dan membuat lo seperti masuk ke dunia yang diciptakan Nintendo. Meskipun enggak pantas disebut sebagai kelemahan, Breath of the Wild juga punya beberapa elemen yang bikin pemainnya frustrasi, seperti senjata yang berumur pendek atau musuh yang benar-benar kuat. Namun dari hal-hal itulah lo bakal belajar banyak gimana caranya untuk menaklukkan game ini secara keseluruhan.

Keputusan Nintendo untuk merilis game ini untuk Switch bisa dibilang menjadi keputusan yang sangat tepat dan menguntungkan gamers maupun Nintendo sendiri. Legend of Zelda: Breath of the Wild juga bakal membuat kekhawatiran lo akan game Nintendo Switch yang masih begitu-gitu aja bakal berkurang, mengingat lo bakal cukup sibuk untuk memainkan game ini selama beberapa bulan ke depan.

Biar makin paham, tonton video di bawah ini.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.