Rivaldo Santosa dan Idealisme The Lazy Monday

Di tengah dunia yang sedang merasakan 'meledaknya' esports saat ini, bermain game terasa seperti kebutuhan primer bagi banyak orang. Apalagi sekarang game bisa dimainin di mana dan kapan aja, serta mampu berinteraksi dengan pemain lain yang ada di seluruh dunia. Ironisnya, berkembangnya esports bikin banyak gamer lupa dengan asyiknya bermain game kasual. Karena itulah Rivaldo Santosa hadir bersama The Lazy Monday sebagai kanal khusus buat serious gamer.

Nah, buat lo yang ngerasa gamer dan punya idealisme ala anak muda, mungkin lo bisa mencari inspirasi lewat cerita Aldo dan The Lazy Monday di bawah ini!

 

The Lazy Monday dan Obrolan Jam Pulang Kantor

Reputasi Aldo sebagai serious gamer didapatnya berkat kanal YouTube yang dibangunnya sendiri, The Lazy Monday. Berbeda dari kanal YouTube gaming pada umumnya, Aldo lebih fokus untuk mengulas game kasual kelas AAA seperti Red Dead Redemption 2 atau Assassin's Creed Odyssey yang baru aja dijajalnya.

Tak hanya review game, Aldo dan The Lazy Monday juga membahas semua yang berkaitan dengan industri game, baik luar maupun dalam negeri. Isunya pun dibahas secara mendalam, seperti isu monetizing yang sedang ramai saat ini. Begitu pun dengan ulasan perangkat game yang mendukung gaming masuk dalam ruang lingkupnya.

Aldo juga menceritakan kisah bagaimana The Lazy Monday bisa terbentuk. Menurutnya, kanal yang telah membesarkan namanya ini berawal dari obrolan jam pulang kantor antara dirinya dan teman sekantornya yang punya passion sama sebagai gamer. Dari situ, Aldo sering debat dan beradu argumen. Dari obrolan iseng setelah jam kantor inilah muncul ide untuk bikin kanal YouTube yang sekarang dikenal sebagai The Lazy Monday. 

"Sebenarnya ide kanal ini enggak murni dari gua. Teman-teman sekantor gua juga banyak kasih masukan. Namun, karena jadi yang paling muda di kantor, gua diberi kepercayaan untuk megang. Teman-teman gua ngerasa udah pada tua untuk berkutat di YouTube!" ujar Aldo

 

Serious Casual Gamer

Bagi Aldo, game adalah bagian dari kehidupannya sejak dia masih sangat kecil. Sejak TK, Aldo sudah menjajal keasyikan bermain konsol game cartridge. Latar belakang inilah yang membuatnya selalu akrab dengan game konsol hingga sekarang. Aldo pun mendeklarasikan diri sebagai gamer kasual di tengah zaman berkembangnya esports ini. Baginya, keterlibatannya di industri game lah yang membuatnya jadi seperti sekarang. 

Uniknya, Aldo enggak pernah menjadi "anak warnet" seperti yang dialami kebanyakan gamer. Sekalipun dia main warnet, itupun karena diajak oleh teman-temannya untuk mabar. Aldo mengaku enggak suka nge-warnet karena sangat strict soal kebersihan.

"Kehidupan gua sebagai gamer memang bermula sejak kecil berkat orangtua yang nyediain fasilitas buat main di rumah. Memang mereka sempat enggak suka gua keseringan main game. Namun, karena hobi gua inilah gua bisa menghasilkan seperti sekarang dan bagi-bagi ilmu ke banyak orang," kenang Aldo

 

 

Enggak Mau Disebut "YouTuber"

Ada lagi pengakuan Aldo yang cukup mencengangkan. Sebagai kreator konten yang berkutat di YouTube. dia ogah disebut sebagai YouTuber. Alasannya, YouTuber adalah sebuah profesi yang sebenarnya kurang cocok untuk menggambarkan apa yang dilakukannya sekarang ini.

Menurutnya, ada perbedaan antara YouTuber, terutama yang terjun di ranah gaming, dan kreator konten seperti dirinya. Jika Aldo dan The Lazy Monday benar-benar mengulas sebuah game tanpa menampilkan dirinya saat bermain, YouTuber gaming justru sebaliknya.

Aldo pun menceritakan fakta menarik dari situ. Publisher game ternyata punya rasa skeptis terhadap YouTuber gaming yang menilai game secara subjektif. Karena dikenal sebagai YouTuber, Aldo pun sempat kesulitan mendapatkan akses review game ke publisher. Untungnya, dia berhasil meyakinkan publisher tersebut bahwa dirinya lebih condong ke media dibanding YouTuber.

"Gua punya idealisme sendiri buat ngejalanin The Lazy Monday. Gua memang enggak dapat keuntungan sebesar YouTuber lain. Akan tetapi, gua sangat beruntung bisa jadi satu-satunya YouTuber gaming yang serius. Selama gua bisa menginspirasi dan bantu banyak orang, gua bahagia banget," curhat Aldo.

 

Skeptis Terhadap Esports

Aldo punya pandangannya sendiri terhadap esports sebagai seorang gamer. Dia setuju jika esports sedang berkembang dengan sangat positif. Terlebih dengan dukungan dari semua pihak yang bikin esports makin dikenal. Namun, ada satu ganjalan yang membuat esports menjadi suatu hal yang negatif di matanya, yakni prinsip "jual mimpi".

Menurutnya, tren esports, terutama di Indonesia, bikin kebanyakan generasi muda selalu berpikir serba instan. Di mata Aldo, mereka hanya melihat hasil yang diraih oleh atlet esports maupun influencer yang berkutat di dalamnya. Mereka enggak melihat proses dan pengorbanan yang dilakukan sebelum meraih kesuksesan. Hal inilah yang dianggap Aldo melahirkan sifat-sifat toxic yang lekat dalam dunia esports.

Saat ditanya solusi untuk mengubah tren negatif ini, Aldo angkat tangan. Menurutnya, upaya untuk memperbaiki semua itu balik lagi kepada para pemain dan influencer yang terlibat. Dia hanya bisa berkontribusi dengan cara mengedukasi lewat kanal The Lazy Monday agar semua gamer tahu kalau dunia game enggak cuma esports.

"Bisnis kayak begini (esports) berisiko enggak jangka panjang. Makanya gua bikin The Lazy Monday dengan tujuan buat ngasih inspirasi ke banyak orang bagaimana cara bikin konten yang sustainable dan nanti bisa diwarisin ke anak-anak gua," ujar Aldo.

 

Suka Duka Aldo dan The Lazy Monday

Tadi udah dijelasin bahwa kalah 'untung' dari YouTuber pada umumnya adalah salah satu 'derita' yang Aldo nikmati untuk menjadi seorang kreator konten yang idealis. Nama Aldo pun juga kalah tenar jika dibandingkan dengan influencer lain yang bergerak di dunia esports. Namun, baginya jika sudah idealis, ironi tersebut bisa dilihatnya sebagai hal positif selagi dia menjalankan semuanya sesuai idealismenya.

'Derita' Aldo sebagai serious gamer ternyata tak hanya itu aja. Kecintaannya bermain game sedikit terganggu dengan pekerjaannya sekarang sebagai reviewer. Menurutnya, ada rasa yang beda antara bermain game buat kerjaan dan bermain game buat mencari kesenangan. Karena harus review game kelas AAA yang disukanya demi kebutuhan The Lazy Monday, Aldo pun harus mengorbankan sensasi fun yang didapat dari game tersebut.

"Gua kerja sebagai gamer sekaligus gamer tapi kerja. Di satu sisi hobi gua menjadi pekerjaan yang menghasilkan. Di sisi lain, ternyata bekerja sesuai hobi ada enggak enaknya juga. Rasa asyiknya beda banget antara nge-review dan benar-benar mainin game," curhat Aldo.

***

Memperingati sumpah pemuda bukan hanya soal semangat perubahan. Para pahlawan yang berjasa terhadap terselenggarakannya sumpah pemuda juga punya idealismenya sendiri. Begitu juga dengan Rivaldo Santosa yang memiliki pendirian dan pandangannya sendiri terhadap industri game saat ini. Dia memang bukan seorang pahlawan. Namun, apa yang dilakukannya tentu bisa menjadi inspirasi buat banyak orang kalau berani beda itu juga bisa menghasilkan hal positif!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.