7 Sekuel Game yang Membuat Kecewa Penggemarnya

– Kehadiran sekuel game adalah bukti waralabanya berhasil.
– Tapi, ada sekuel game yang justru menghancurkan citra game dan waralabanya.

Bagi para penggemar, keberhasilan suatu game membuat mereka mendambakan kehadiran sekuelnya. Enggak jarang, yang terjadi justru hal problematik karena sekuel tersebut justru menghancurkan waralabanya dan membuat jalan cerita yang bikin game sebelumnya jadi enggak berkesan.

Sekuel game yang gagal biasanya terlalu bereksperimen dari segi gameplay atau juga mengecewakan dari cerita yang dibangun. Enggak jarang kegagalan sekuel membuat waralabanya seakan terluka dan mati. Penasaran sekuel game apa saja yang terkesan enggak perlu dibuat? Yuk, simak pilihan KINCIR berikut ini!


1. Metal Gear Survive

Via istimewa

Setelah Hideo Kojima hengkang dari Konami, seri Metal Gear mendapatkan sekuel Metal Gear Survive yang dianggap menghancurkan waralaba tersebut. Game ini memang mendapatkan gameplay survival yang menarik namun ceritanya enggak berhasil menarik perhatian dengan karakter baru.

Para fans pun menuduh Konami jadi dalang hancurnya seri game tersebut lantaran memecat Kojima terlalu cepat. Untungnya, tim penulis masih bisa menyelematkan waralaba ini dari kehadiran sekuel Metal Gear Solid yang mengembalikan dunia militer berbalut konspirasi di waralaba ini.

2. The Last of Us Part 2

Via istimewa

Bagi para kritik dan media, The Last of Us Part 2 punya kesan yang sangat bagus dan mendapat banyak nilai sempurna. Sayangnya, para penggemar justru berbeda pendapat dan memberikan banyak rating jelek di kolom metacritic. Banyak dari mereka yang berpendapat bahwa Naughty Dog telah menghancurkan waralabanya di sekuel kedua ini.

Di sisi lain, perkembangan karakter Ellie yang menonjolkan sisi LGBT dikecam para penggemar sebagai agenda tersendiri oleh sang pengembang. Padahal, seksualitasnya hanya ditonjolkan sedikit di dalam game.

3. Resident Evil 6

Via istimewa

Sukses dengan lima episode di Resident Evil, Capcom percaya diri untuk meneruskan seri game horor berbalut zombie tersebut. Sayangnya, Resident Evil 6 dianggap terlalu mengada-ada dari segi cerita. Enggak hanya itu saja, gameplay yang dihadirkan juga enggak mendapat kenaikkan performa.

Bosan dengan template aksi semacam itu, Capcom berinisiatif menghadirkan kebaruan di waralaba ini. Di sekuel Resident Evil 7 ada kesegaran di waralaba ini lantaran sang pengembang membawa nuansa horor dan thriller yang lebih kental.

4. Duke Nukem Forever

Via istimewa

Duke Nukem seperti sosok Rambo di jagat video game. Tentara dengan keahlian perang dan artileri ini hidup di seri game yang sama dengan namanya. Karena cukup populer, perusahaan game besutan Take-Two Interactive, Gearbox akhirnya membeli waralaba ini dan membuat sekuel terakhir bertajuk Duke Nukem Forever pada 2011 silam.

Meski menghadirkan aksi yang lebih kental dengan kekuatan grafis yang lebih mumpuni, nyatanya Duke Nukem Forever jadi salah satu sekuel yang buruk. Kehadiran alien yang terburu-buru serta cerita yang tergolong klise akhirnya membuat seri penutup tersebut jadi kurang berkesan dan membuat nama sang karakter makin hilang.

5. Bioshock 2

Bagi jagat video game, Bioshock merupakan salah satu game yang berhasil mendobrak naratif tersendiri. Itulah mengapa sekuelnya, Bioshock 2 sempat membuat penggemar meradang. Rasa “gereget” mendapatkan cerita dan plot twist sempat hilang di sekuel keduanya tersebut.

Meski ceritanya enggak sebagus game pertamanya, Bioshock 2 mampu menghadirkan gameplay yang penuh aksi dengan sistem ADAM dan EVE yang lebih signifikan. Sekuel selanjutnya, Bioshock Infinite mampu mengembalikan kepercayaan pemain bahwa waralaba ini mampu membawa cerita hubungan manusia dan sains yang rumit.

6. Star Wars Battlefront II

Via istimewa

Electronic Arts dituding sebagai perusahaan game yang serakah setelah membuat mikrotransaksi yang sangat memberatkan di Star Wars Battlefront. Entah apa yang ada di pikiran EA untuk akhirnya melukai hati penggemar Star Wars dan game shooter-nya di sekuel Star Wars Battlefront II.

Untungnya, seiring waktu EA banyak memberikan konten gratis dan membawa pembaruan di game ini. Enggak mengejutkan jika akhirnya para penggemar banyak yang percaya ke waralaba tersebut dan mulai membeli game ini. Terlebih setelah EA meluncurkan game ini juga di Steam.

7. Just Cause 4

Via istimewa

Petualangan agen rahasia, Rico Rodriguez merupakan daya tarik di sepanjang waralaba Just Cause milik Avalanche Studios dan Square Enix. Sayangnya, waralaba ini seakan kurang mendapatkan perhatian lantaran sisi cerita dan pengalamannya hanya bertumpu dari sistem sandbox yang cukup jenaka.

Rico punya banyak alat untuk menghancurkan musuhnya dan berpetualang dari satu wilayah ke wilayah lain dengan cepat. Di sekuel terakhir Just Cause 4, waralaba ini terasa cukup membosankan lantaran inovasi di game ini semakin jauh dari kata nyata. Jadi game yang mendapatkan nilai terburuk di waralabanya, besar kemungkinan jika Just Cause 5 juga tidak bakal diminati oleh pemainnya.

***

Nah, mana dari ketujuh game sekuel tersebut yang pernah kalian mainkan? Apakah kalian juga sudah bosan main waralaba game yang itu-itu saja, atau justru masih percaya dengan pengembangnya, nih? Jangan sungkan untuk bagikan pendapat kalian di kolom komentar bawah, ya! Terus ikutin juga berita game serta tulisan menarik lainnya hanya di KINCIR.

Oh, ya, satu lagi yang ingin KINCIR bagikan, nih. Di masa pandemi ini, kita dituntut bisa beraktivitas dengan menjaga jarak. Untuk itu, kebutuhan masker jadi esensial. Nah, bagi kalian yang ingin berkontribusi dengan menyumbangkan masker bagi mereka yang membutuhkan, kalian bisa ikut kontribusi dengan membeli masker spesial edisi IESPL di maskeruntuk.id berikut ini.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.