Info 
Hingga saat ini, cuma ada satu tim asal Indonesia yang telah memastikan tempat di Main Event Piala Presiden Esports 2020. Mereka adalah DRANIX Esports, tim jawara ESL Jagoan Series dan Free Fire Indonesia Master (FFIM) Season 2. Kemenangan di FFIM juga membuat mereka jadi wakil Indonesia di ajang Free Fire World Series (FFWS) pada 16 November di Brazil.
Meski gagal juara, DRANIX tetaplah dianggap sebagai salah satu yang terkuat di Tanah Air. Untuk itu, mereka pun ingin menjawab keraguan banyak orang akan kemampuan tim asal Surabaya ini dengan siap menjadi yang terbaik di ajang yang diselenggarakan oleh IESPL ini.
Tentunya kalian ingin tahu, dong, sepak terjang mereka sebagai salah satu skuad Free Fire terbaik di Indonesia. Kabar baiknya, KINCIR berkesempatan mengunjungi Game House milik DRANIX Esports di Surabaya sembari ngobrol banyak hal bersama Bay dan kawan-kawan. Yuk, simak keseruannya di bawah ini!
Skuad Free Fire DRANIX:
Bayu “Bay” Nugroho Saputro – Rusher
Bentar “Delta” – Supports
Mohammad “Devil” Razaq – Supports
Abi “Bion” Faisal Firmansyah – Rusher
Mengenal Game Sejak Kecil
Sama dengan kebanyakan anak-anak yang gemar bermain game, anggota tim DRANIX pun telah mengenal game sejak usia belia. Mereka pun kerap kali menghabiskan waktunya untuk bermain game PC seperti Counter-Strike dan Point Blank.
Menginjak bangku SMA, Bay pernah mencicipi bermain beberapa game MOBA mobile. Seakan tidak menemukan kecocokan, rusher tim asal Surabaya ini enggak bertahan lama. Dirinya pun beralih ke game Free Fire yang kala itu sedang dimainkan oleh temannya.
“Awalnya saya main game PC dan sempat juga main MOBA mobile. Akan tetapi, semua enggak bertahan lama. Saya pun menjatuhkan hati ke game Free Fire dan menekuninya hingga saat ini,” ungkap Bay.
Dari Sekedar Main, Hingga Jadi Juara
Sebagai gamer, jiwa kompetitif juga dirasakan betul oleh para punggawa DRANIX. Siapa sangka, mereka dulu yang hanya menghabiskan waktu di warnet dan cuma ikut turnamen kecil-kecilan, kini jadi pemain yang mampu mewakili Indonesia di turnamen kancah dunia, yaitu FFWS.
Bukan tanpa perjuangan mereka bisa sampai di titik tersebut. Pasalnya, mereka telah berjuang di ajang ESL Jagoan Series untuk mendapatkan tiket ke ajang FFIM. Kemenangan di ajang tersebut membawa mereka mewakili Indonesia di ajang dunia yang diadakan di Brazil tersebut.
Tidak hanya rasa bangga menjadi juara, mereka pun bahagia punya hobi yang bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Kenikmatan tersebut saat ini sedang dirasakan oleh Bay, Delta dan Devil. Dulu, mereka hanya sekadar bermain game untuk menyalurkan hobi. Kini, mereka juga bisa mendapat penghasilan dari hobinya tersebut.
“Dulu enggak ada pemikiran bakal sukses di esports. Saya hanya menekuni hobi saya bermain game, terutama Free Fire. Sempat ada impian untuk membuat tim dan mengikuti turnamen besar. Kini mimpi saya pun tercapai dengan mewakili Indonesia di FFWS,” ungkap Delta.
Ikatan Satu Guild yang Berlanjut ke DRANIX Esports
Kemenangan yang mereka torehkan rupanya berasal dari chemistry yang terjalin antar pemain sejak lama. Skuad DRANIX Esports awalnya bisa kenal satu sama lain dengan bergabung di sebuah guild yang sama. Sering main bersama secara enggak langsung mendekatkan mereka secara personal maupun taktikal.
Walaupun pada awalnya keempat pemain ini bergabung di tim ynag berbeda, mereka tetap sering menghabiskan waktu dengan bermain bersama. Sebelumnya, Bay, Devil dan BION bergabung di tim Louvre, sedangkan Delta jadi satu-satunya yang bergabung dengan DRANIX sejak awal.
“Kami semua dulu berada di satu Guild yang sama. Sebelumnya, saya bergabung di tim Louvre bersama Devil dan Bion. Di awal tahun kemarin, Delta bergabung untuk memperkuat kami di skena kompetitif Free Fire,” ungkap Bay.
Persembahkan Kesuksesan untuk Orangtua
Wajar jika orangtua menginginkan masa depan yang baik untuk anaknya. Makanya, sebelum esports membuktikan hasilnya sekarang, bermain game dulu dicap sebagai kegiatan yang membuang-buang waktu. Enggak jarang orangtua melarang anaknya bermain game, apalagi serius menekuninya hingga ke ranah esports.
Namun, Devil bisa membuktikan jika karier yang dipilihnya bisa membuahkan hasil. Pemain yang menempati posisi support ini mempersembahkan hasil kerja kerasnya di esports untuk sang ibu tercinta. Pemain ini juga memiliki impian yang sedang dia berusaha wujudkan, yakni membelikan rumah untuk orangtuanya.
Enggak hanya Devil, Bay dan Delta pun memberikan sebagian buah kesuksesannya untuk kedua orangtuanya. Hal ini pun menunjukkan bahwa mereka mampu sukses di esports.
“Seluruh pendapatan di esports telah saya kirimkan ke ibu saya. Impian saya ingin membelikan sebuah rumah untuk orangtua sama seperti teman-teman saya,” ungkap Devil.
Ambisi Juarai Piala Presiden Esports 2020
Performa DRANIX Esports di ranah kompetitif Free Fire memang sedang berada di puncak. Pasalnya mereka mampu memenangkan ajang ESL Jagoan Series dan FFIM Season 2. Raihan tersebut membuat mereka mengamankan tiket untuk langsung berada di Main Event Piala Presiden Esports 2020.
Pencapaian itulah yang memotivasi Bay dan kawan-kawan untuk meraih trofi Piala Presiden Esports 2020. Dia pun tahu betul persaingan akan jadi lebih berat karena tim-tim lain juga punya tujuan yang sama. Terlebih, nama besar DRANIX membuat para musuhnya jadi berambisi untuk mengalahkannya.
Untuk itulah, Bay siap mengantisipasinya dengan mempersiapkan diri secara matang. Selain berlatih dengan giat, salah satu hal yang jadi perhatian mereka adalah kesehatan. Selain itu, mereka juga mempelajari gameplay agar bisa mencari celah dari tim-tim lain yang nantinya lolos ke Main Event.
“Semua kami anggap sebagai lawan yang berat. Makanya kami mempersiapkan semuanya dengan baik dan optimis bisa menjuarai Piala Presiden Esports 2020,” ungkap Bay.
***
Bagaimana menurut kalian perjalanan tim DRANIX Esports divisi Free Fire dalam membangun karier di esports? Jangan sungkan untuk memberikan komentar kalian di bawah, ya. Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita terbaru serta fakta menarik seputar pro player dan tim esports lainnya!
