Aerowolf Tersingkir di Hari Pertama Grand Final MPL Season 2

Sejak Season 1, Mobile Legends Professional League (MPL) Indonesia adalah kejuaraan yang sulit diprediksi. Kita menyaksikan betapa gemilangnya perjalanan nxl> (kini Aerowolf) yang menjadi juara pertama setelah hanya menjadi peringkat keenam di Regular Season. Sayangnya, MPL Season 2 jadi kebalikan Season 1 karena sang juara bertahan kandas di hari pertama Grand Final.

 
 
 

View this post on Instagram

#MLBB MPL S2 | Grand Final – Lower Bracket ⠀⠀ Aerowolf vs Louvre BO 3: 0-2 GGWP Louvre! ⠀⠀ Thanks all for the support! We will work harder and see you on MPL S3! ———————— #AerowolfProTeam #AerowolfMLBB #AerowolfRoxy #RISINGWOLF

A post shared by Aerowolf Pro Team (@aerowolfproteam) on

Yap, harapan Aerowolf untuk menjadi juara bertahan MPL Indonesia kandas setelah kalah dua kali di babak Grand Final. Di babak pertama upper bracket, Afrindo "Lucky" Valentino tunduk dari tim kuat RRQ dengan skor 2-1. Sedangkan mereka kalah dari Louvre di babak kedua lower bracket dengan skor 2-0.

Performa Aerowolf di babak penentuan ini bisa dibilang jauh dari kata memuaskan jika dibandingkan dengan Regular Season. Satu-satunya kemenangan mereka atas RRQ di babak upper bracket bisa dikatakan disebabkan kesalahan RRQ dari segi drafting. Terbukti saat sudah menemukan ritme, RRQ bisa mengalahkan Aerowolf dengan mudah di dua game selanjutnya.

Permainan buruk sang juara bertahan berlanjut di babak lower bracket. Di saat harus meraih kemenangan, justru mereka terlihat kalah termotivasi dari Louvre yang sudah terlanjur panas sebelum babak Grand Final. Blunder yang kerap dilakukan Aerowolf pun dikapitalisasi dengan baik oleh Louvre yang meraih dua kemenangan dengan dominasi.

 

 

Motivasi tampak menjadi kendala buat tim yang ditinggal salah satu pemain andalannya, Supriadi "Watt" Dwi Putra, tepat sebelum Regular Season MPL Season 2 dimulai. Saat sesi wawancara dengan media,Lucky mengaku lebih sulit menjadi juara bertahan ketimbang menjadi underdog seperti saat MPL Season 1.

"Rasanya lebih mudah merebut juara dibanding mempertahankannya. Fokus kami terbagi dan sangat sulit untuk enggak terbebani," ujar Lucky di Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur.

Selain motivasi, taktik dan strategi Aerowolf enggak sama seperti MPL Season 1. Saat itu, mereka dikenal suka bereksperimen dan enggak takut menggunakan hero non-meta. Namun, dari total lima game yang mereka jalani hari ini, Lucky dan kawan-kawan cenderung mengikuti meta. Strategi mereka pun tampak terbaca oleh lawan sehingga mereka bisa dikalahkan dengan mudah.

Jangan lupa juga untuk terus ikuti update babak Grand Final MPL Season 2 hanya di Kincir.com!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.