Analisis Pertandingan Matchday 5 TBOF: Juggernaut vs XcN

Pertarungan di cabang Mobile Legends antara Juggernaut vs XcN yang berlangsung pada Matchday 5 Tokopedia Battle of Friday (TBOF) oleh Indonesia Esports Premiere League terasa begitu spesial. Hal pertama tentu adalah pertemuan dua pemain yang saat ini menghuni peringkat lima besar top global, yakni Imanuel "Rmitchi" Santoso (Juggernaut) dan Yulius Tanu "SKCUDLES" Wijaya (XcN). Namun, di balik seteru antara dua pemain top, pertandingan ini juga terasa istimewa karena Juggernaut dan XcN adalah penghuni posisi teratas klasemen sementara TBOF.

Sama-sama kuat, kedua tim pun harus rela berbagi poin yang sama pada pertandingan ini. Baik Juggernaut dan XcN bermain sama baik sekaligus sama-sama melakukan sejumlah kesalahan yang harus dibayar dengan hasil seri. Sebenarnya, apa yang terjadi pada game tersebut? Biar enggak penasaran, yuk simak analisis pertandingannya di bawah ini!

 

Game 1 – Juggernaut (21) vs XcN (22)

XcN tampil beringas di early game dengan kill tiga hero Juggernaut. Mereka pun berhasil mempertahankan ritme hingga berhasil mendapatkan Turtle di menit ke-3. Dominasi mereka pun berlanjut dengan mendapatkan beberapa kill hingga skor menjadi 2-7 di menit ke-7.

Meski kalah skor kill, Juggernaut bermain dengan sangat baik karena mereka bisa mempertahankan networth di taraf yang seimbang dengan XcN. Hal ini bisa dibilang dikarenakan Clint (Rekt), Lunox (KidO), dan Saber (Rmitchi) yang bebas farming.

Selain itu, Juggernaut juga unggul dari segi rotasi. Kesuksesan strategi farming mereka juga disebabkan oleh Chou (YoR) yang menjadi lurker. Beberapa kali hero-hero XcN kepancing dan selalu ingin menghabisi Chou. Di sisi lain, empat hero Juggernaut lain pun bisa lebih leluasa untuk farming dan push turret.

Sebenarnya XcN masih bisa meladeni Juggernaut. Namun, momentum benar-benar berubah saat Clint secara tak terduga mencuri Lord dari XcN di menit ke-10. Juggernaut memang enggak mampu menembus pertahanan XcN yang udah terlanjur kuat. Namun, serangan mereka berbuah manis karena nyaris meratakan turret dan mendapatkan tiga kill hero XcN meski kena wiped out.

Blunder fatal yang dilakukan XcN terbukti berharga mahal. Mereka enggak bisa mengembalikan ritme permainan mereka yang udah dibangun sedemikian rupa di awal game. Juggernaut yang bermain sabar pun berhasil mengeksekusi serangan terakhir dengan baik setelah mendapatkan Lord kedua.

 

 

Game 2 – Juggernaut (16) vs XcN (9)

Sama seperti game sebelumnya, pertandingan antara kedua tim berjalan seimbang di early game. Kedua tim sejak awal bermain agresif dengan strategi curi monster hutan lawan. Hingga menit ke-6, kedudukan pun sama imbang 6-6. Perolehan networth pun juga enggak berbeda jauh. Turret kedua tim pun juga masih kokoh berdiri.

Namun, kesalahan kembali dilakukan oleh XcN. Di saat mereka terlihat akan bangkit dan membalas kekalahan, mereka justru membiarkan Juggernaut nge-push. Meski sempat menghadang, XcN pun harus membayar mahal dua turret mereka yang hancur di tangan Juggernaut.

Fokus dan formasi XcN pun terlihat pecah. Juggernaut pun jadi makin kuat berkat 'sumbangan' Gold yang mereka dapatkan setelah menghancurkan turret. Setelah mendapatkan Lord di menit ke-8, Juggernaut pun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyudahi perlawanan XcN di menit ke-9.

Eksekusi yang sangat baik bisa dibilang menjadi faktor kemenangan Juggernaut. Mereka juga menunjukkan rotasi dan komunikasi kelas satu seperti contohnya saat menghancurkan turret top lane XcN.

Pilihan hero XcN juga bisa dibilang cukup meragukan. Hanabi (BadBoy) terbukti masih belum bisa menyaingi Claude (Rekt) di meta saat ini. Lapu Lapu (Sugar) juga masih kurang berkontribusi jika dibandingkan dengan sesama Fighter, Chou (YoR).

 

Game 3 – XcN (32) vs Juggernaut (20)

Kedua tim sama-sama melakukan strategi pick yang mengejutkan. XcN memilih Gord, sedangkan Juggernaut mengambil langkah "YOLO" dengan memilih tiga hero core berbasis damage sihir.

Hasilnya pun terlihat jelas di dalam pertandingan. Juggernaut benar-benar kesulitan untuk mengembangkan permainan. XcN pun memastikan hero-hero Juggernaut enggak mendapatkan 'gizi' dengan mudah. 

Bermain dengan full magic damage juga terlalu riskan dalam permainan objektif. Artinya, mereka bakal terhambat untuk melakukan push turret. Sepanjang pertandingan, Juggernaut pun memilih untuk mukill yang berujung kegagalan karena tanker XcN yang udah terlalu tebal.

Sebagai pemain top global, SKCUDLES bermain dengan sangat apik di game ini. Menggunakan Gord, pemilihan posisi yang dia ambil sepanjang war selalu tepat sehingga dia bisa mengeluarkan "Kamehameha"-nya secara leluasa. Tank XcN juga menjalankan tugasnya dengan baik dengan selalu melindungi Gord saat war.

 

 

Game 4 – XcN (23) vs Juggernaut (7)

Harus diakui, XcN sudah unggul dari awal berkat drafting. Juggernaut bukannya salah. Akan tetapi, Bruno (Rekt) dianggap kurang mampu untuk bersaing dengan Claude (BadBoy) yang saat ini lagi jadi meta. 

Beda dari dua game pertama, XcN benar-benar menghindari kesalahan yang enggak perlu di game ini. Contohnya saat mereka secara tak terduga kehilangan dua turret di top lane. Jika di game-game sebelumnya hal tersebut membuat formasi mereka berantakan, di game ini mereka bermain dengan tenang dan tetap fokus pada objektif.

Di sisi lain, Juggernaut terlihat sangat kesulitan di game ini. Damage yang dihasilkan oleh Claude, Lunox (SKCUDLES), dan Gusion (Fear) udah terlanjur nyakitin buat Juggernaut. Beberapa kali war yang mereka inisiasi pun selalu membunuh mereka sendiri.

SKCUDLES membuktikan kelasnya dengan bermain baik di dua game berturut-turut. Menggunakan Lunox, dia kembali menggila dengan hero Mage yang dikenal suka nyakitin hati banyak pemain Mobile Legends ini.

***

Pertandingan ini menjadi ajang pembuktian buat kedua tim maupun dua orang pemain top global, yakni Rmitchi dan SKCUDLES. Hasilnya, dua orang ini pun terbukti sama kuat serta sama-sama menunjukkan permainan terbaiknya.

Namun, SKCUDLES bisa dibilang menjadi pemenang duel tersebut. Di dua game terakhir yang dimenangkan XcN, SKCUDLES selalu menjadi pemain paling penting.

Sementara itu, Rmitchi lebih mengandalkan kekompakan timnya dan bermain lebih pasif. Namun, bukan berarti Rmitchi kalah total di game ini. Sebab, dia juga beberapa kali melakukan langkah yang sangat penting untuk kemenangan timnya di dua game pertama.

Di atas kertas, seharusnya Juggernaut bisa mendapatkan tiga poin di game ini. Namun, entah kenapa di game 3 mereka seakan enggak terlalu termotivasi untuk mengejar kemenangan. Jika mereka memang berpikir seperti itu, artinya mereka harus membayar mahal kesalahan mereka sendiri.

Tungguin terus analisis pertandingan Mobile Legends lainnya dari TBOF atau turnamen berkelas lainnya cuma di Kincir.com!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.