Analisis Pertandingan Final Regional Makassar Piala Presiden Esports 2019

Setelah dua tim asal Surabaya yang saling beradu kemampuan, giliran dua tim terkuat dari Makassar yang unjuk kebolehan di final kualifikasi regional Makassar Piala Presiden Esports 2019. Pertandingan final kualifikasi Makassar mempertemukan tim Soldier 57 dan Starlest Esports. Pertandingan tersebut menjadi ajang perebutan gelar juara untuk mewakili regional Makassar di Main Event Piala Presiden Esports 2019 yang akan dilangsungkan di Istora Senayan Jakarta pada 30-31 Maret 2019.

Sulit rasanya untuk memprediksi jalannya pertandingan karena kedua tim merupakan tim regional yang sama sekali tidak pernah terdengar namanya di kancah esports nasional. Meski begitu, kondisi ini membuat jalannya pertandingan justru semakin seru karena rasa penasaran untuk melihat gaya bermain dari kedua tim tersebut. Buat kalian yang enggak sempat nonton jalannya pertandingan, silahkan simak ulasan pertandingannya di bawah ini.

 

Game Pertama: Starlest Esports (17) – Soldier 57 (5) 

Ban:
Soldier 57: Harrith, Lunox, Selena
Starlest Esports: Grock, Kimmy, Leomord

Pick:
Soldier 57: Kagura, Kaja, Minotaur, Thamuz, Harley
Starlest Esports: Claude, Alice, Minsitthar, Helcurt, Akai

Starlest Esports terlihat begitu bermain dengan agresif. Zoeybit dari tim Starlest Esports yang bermain dengan Alice memperlihatkan permainan yang sangat baik. Di beberapa kesempatan, Zoeybit berhasil mengambil beberapa tim musuh dengan skill Ulti yang dimiliki. Di sisi lain, Meliodass dari tim Soldier 57 yang bermain dengan Kagura tidak memiliki ruang gerak yang leluasa. Inisiasi yang dilakukan Soldier 57 pun seringkali terpukul mundur oleh Zoeybit dan kawan-kawan.

Starlest Esprots mulai mendominasi permainan menjelang mid game. Alcatraz dari tim Starlest mampu memberikan damage per second (DPS) yang mematikan ke  para pemain Soldier 57. Rotasi dari Zoeybit dan kawan-kawan sangat baik pada pertandingan pertama ini. Mereka berhasil membuka peperangan dan membunuh beberapa pemain Soldier 57. CRPTY dari tim Soldier 57 kerap kali harus mati karena rotasi dari para pemain Starlest Esports tersebut.

Pertarungan terakhir terjadi pada menit ke-7. Zoeybit membuka pertarungan dan diikuti oleh para pemain Starlest Esports. Pertarungan ini tidak dapat diantisipasi dengan baik oleh Meliodass dan kawan-kawan. Para pemain Soldier 57 harus mati dalam pertempuran ini. Momentum tersebut tidak disia-siakan oleh Zoeybit, dkk. Mereka pun menyelesaikan pertarungan dan merebut poin kemenangan dari Soldier 57.

Game Kedua: Starlest Esports (17) – Soldier 57 (8)

Ban:
Soldier 57: Kimmy, Kaja, Selena
Starlest Esports: Claude, Helcurt, Hayabusa

Pick:
Soldier 57: Minsitthar, Harrith, Chou, Lancelot, Thamuz
Starlest Esports: Grock, Lunox, Leomord, Harley, Akai

Pemilihan Hero tim Soldier 57 terlihat memiliki komposisi hero yang buruk. Soldier 57 terlihat tidak memiliki hero Tank murni, padahal mereka mendapatkan Harith sebagai penghasil damage utama dari komposisi hero mereka. Harith tidak mungkin bergerak sendirian tanpa adanya tanker yang baik untuk melindungi pergerakannya. Kesalahan dari segi pemilihan Hero seperti ini seharusnya tidak terjadi di Final Kualifikasi Regional, apalagi mereka telah tertinggal satu poin.

Starlest Esports mengandalkan rotasi dari Tanky LA dan Zoeybit. Tanky LA yang bermain sebagai Grock selalu melindungi pergerakan yang dilakukan oleh Zoeybit yang bermain sebagai Lunox. Ditambah lagi dengan adanya Leomord yang dimainkan oleh Fox, Starlest Esports tidak perlu khawatir dengan physical damage yang ada.

Pertandingan kedua ini tidak jauh berbeda dari pertandingan pertama. Starlest Esports masih terlihat bermain lebih rapi daripada Soldier 57. Posisi para pemain Starlest Esports memang sangat baik. Di lini depan terdapat Fox, Tanky La, dan Zoeybit, sedangkan di lini belakang terdapat Mal yang melindungi Alcatraz yang bermain dengan Harley. 

Hal ini pun membuat Starlest Esports bermain lebih dominan dan menguasai permainan daripada Soldier 57. Dominasi permainan ini juga dapat kita lihat dari durasi permainan. Starlest Esports hanya membutuhkan waktu 12 menit untuk menutup pertandingan.

***

Dari hasil Final Kualifikasi Regional Makassar, kita dapat melihat bahwa Starlest Esports unggul berkat gaya bermain agresif yang sulit sekali diantisipasi oleh Soldier 57. Starlest Esports berhasil merebut dua poin kemenangan secara beruntun dan memastikan diri untuk melaju ke babak Main Event, Piala Presiden Esports 2019 sebagai perwakilan regional Makassar.

Bagaimana pendapat kalian mengenai pertandingan Final Kualifikasi Regional Makassar di Piala Presiden Esports 2019 yang mempertemukan Soldier 57 dan Starlest Esports? Apakah Starlest Esports dapat berbicara banyak di Grand Final nanti? Ikuti perjalanan tim KINCIR di kualifikasi regional selanjutnya untuk mendapatkan informasi terkini seputar Piala Presiden Esports 2019. Terutama buat kalian yang merasa punya kemampuan, jangan lupa daftarkan tim kalian ke sini karena pendaftaran untuk kualifikasi regional Pontianak dan Bekasi masih dibuka!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.