Analisis Pertandingan Perebutan Peringkat Ketiga MSC 2018: RRQ vs Aerowolf

Penggemar Mobile Legends di Indonesia patut kecewa karena tiga tim yang mewakili tanah air gagal menembus partai final Mobile Legends Southeast Asia Cup 2018 (MSC 2018). Rex Regum Qeon (RRQ) dan Aerowolf Roxy kalah dari dua tim wakil dari Filipina, Aether Main dan Digital Gaming Pro Gaming (DDPG). Hasil ini pun membuat Indonesia harus puas dengan hanya menempati peringkat ketiga dan keempat.

Bagi penggemar Mobile Legends di Indonesia, pertandingan perebutan juara ketiga tentu jauh lebih seru dibanding partai final. Di pertandingan inilah kedua tim terbaik di Indonesia bertemu. Mereka pun saling adu gengsi untuk memantapkan diri sebagai yang terbaik dari yang terbaik. Melanjutkan tren positif, RRQ kembali menobatkan diri sebagai tim Mobile Legends terbaik di Indonesia saat ini dengan kemenangannya atas Aerowolf.

Yuk nonton sambil simak analisis pertandingan antara keduanya di bawah ini!

 

1. Game 1 – RRQ (9) vs Aerowolf (14)

Jika lo termasuk yang sering menonton Aerowolf bertanding, game 1 perebutan juara ketiga ini mungkin bikin lo benar-benar enggak percaya kalau tim yang lo tonton adalah Aerowolf. Pasalnya, di pertandingan ini Afrindo "G" dan kawan-kawan melakukan kesalahan fatal yang sangat jarang mereka lakukan. Bahkan kesalahan fatal tersebut hitungannya seperti kesalahan yang dilakukan oleh pemain pemula yang baru aja paham main Mobile Legends.

Yap, Aerowolf seakan kena tusukan dari sahabat sendiri setelah mereka membiarkan RRQ membabat satu lane dalam waktu yang sangat singkat. Tragedi untuk Aerowolf datang di menit ke-12. Saat sedang sibuk nge-Lord, mereka justru kebobolan di bottom lane hingga Tuturu dan AyamJago leluasa menghabisi turret hingga base. Mereka pun harus membayar mahal kesalahan tersebut dengan kekalahan yang terbilang memalukan ini.

Kenapa memalukan? Pasalnya, Aerowolf benar-benar unggul sepanjang pertandingan. RRQ memang memberi perlawanan, tapi tetap enggak bisa mengimbangi lawannya secara keseluruhan, baik itu dari segi kill, networth, maupun jumlah turret yang dirubuhkan.

Keputusan Aerowolf untuk mengincar Lord patut dipertanyakan. Pasalnya, mereka nge-Lord di situasi yang sebetulnya kurang menguntungkan bagi mereka. Ada tiga faktor yang membuat situasi tersebut lebih merugikan dibanding menguntungkan Aerowolf. Pertama, mereka kalah jumlah. Watt baru aja tewas dan butuh waktu sekitar 20 detik untuk hidup kembali. Sementara itu, semua hero RRQ masih hidup dan sehat wal'afiat.

Kedua, entah kenapa mereka lebih memilih nge-Lord dibanding harus menutup laju AyamJago dan Tuturu yang sedang nge-push di bottom lane. Tentunya bakal berbahaya karena damage Lancelot dan Hayabusa yang mereka gunakan sudah sangat besar. Mereka pun dapat meratakan turret dengan mudah, ditambah keleluasaan karena tak adanya hero dari Aerowolf yang menghadang mereka.

Faktor ketiga ada pada tanker RRQ, Liam. Permainannya saat melawan DDPG memang buruk. Namun, dia membayar lunas semuanya dengan permainan apik yang ditunjukkannya di game ini. Khususnya saat dia sedang menghadang Aerowolf yang lagi nge-Lord. Saat tahu G ingin recall ke base. Dia tanpa ragu langsung menggunakan Flicker untuk membatalkan efek recall. G pun jadi terlambat menutup push AyamJago dan Tuturu.

Kelemahan Aerowolf bukan hanya karena kesalahan fatal yang mereka lakukan. Sejak awal, strategi pick mereka juga cukup meragukan. Mereka dengan pede memilih Chou dan Jawhead sebagai first pick. Apalagi RRQ sebelumnya memilih Hayabusa sebagai first pick. Bakal sedikit beda jika Aerowolf memilih hero counter Hayabusa seperti Lancelot untuk menahan laju Hayabusa. Lebih buruknya lagi, Lancelot pun pada akhirnya jatuh ke tangan RRQ.

Permainan objektif yang diperlihatkan RRQ juga patut diacungi jempol. Mereka enggak terbawa ritme permainan Aerowolf yang unggul sejak awal hingga game berakhir. Tahu akan kalah jika mereka team fight, turret pun jadi prioritas utama mereka. Hasilnya pun terlihat jelas dengan strategi split push yang mereka lakukan di akhir game.

 

2. Game 2 – RRQ (18) vs Aerowolf (13)

Beda dari game atau bahkan pertandingan sebelumnya, RRQ terlihat sangat lepas di game kedua perebutan juara ketiga ini. Kemenangan tak terduga yang mereka dapatkan di game pertama bisa dibilang mengangkat mental kelima pemain yang telah tertekan selama tiga hari gelaran MSC 2018. Pick Vexana oleh Lemon pun menunjukkan betapa rileks dan yakinnya mereka untuk menang di game ini.

Hal sebaliknya justru diperlihatkan Aerowolf. Mereka seperti main di bawah tekanan yang sangat berat. Kesalahan fatal yang sangat jarang mereka lakukan terlihat menjadi beban berat bagi mereka untuk bangkit di game kedua. Selama ini, Aerowolf memang selalu menunjukkan semangat epic comeback dan beberapa kali balik menang setelah sebelumnya kalah. Namun, kesalahan fatal di game pertama sepertinya memang terlalu berat bagi mereka.

Hasilnya pun terlihat jelas di arena pertarungan. RRQ kini balik mendikte permainan Aerowolf sepanjang pertandingan. Permainan objektif kembali mereka tunjukkan dengan memprioritaskan turret terlebih dahulu. Mereka memang kalah dari segi kill. Namun, dari segi networth mereka unggul jauh berkat strategi farming kelas satu yang didukung dengan rotasi yang baik.

AyamJago dan Tuturu lagi-lagi menjadi kunci kemenangan RRQ. Mereka begitu leluasa untuk memperkaya dan memperkuat diri sehingga jadi lebih kuat dari hero-hero Aerowolf. Dominasi mereka pun terlihat jelas sepanjang pertandingan dengan menjadi damage dealer yang efektif hingga game selesai.

Aerowolf sendiri terlihat seperti kehabisan akal. G yang biasanya menjadi leader yang baik bagi timnya justru bermain buruk. Pick Alice yang dilakukannya bisa dibilang kurang menguntungkan buat tim secara keseluruhan. Terlalu riskan bagi Alice untuk ada di game ini melihat keberadaan Gusion (Tuturu) atau Lancelot (AyamJago) yang bisa nge-dive.

Watt sebenarnya bermain baik. Namun, permainan apik yang ditunjukkannya justru membuat jagonya Assassin ini kerap menjadi target utama RRQ. Pick Helcurt-nya memang sukses kabur beberapa kali. Namun, pada akhirnya dia tetap enggak bisa berkutik di akhir permainan.

***

Pertandingan perebutan peringkat ketiga MSC 2018 menunjukkan kepada kita semua bahwa tak ada yang sempurna dalam sebuah permainan. Setiap pemain tak pernah luput dari kesalahan. Bahkan bagi mereka yang dianggap takkan pernah melakukan kesalahan sekalipun.

Hal tersebut diperlihatkan oleh Aerowolf yang memiliki reputasi tim nyaris sempurna. Selama ini, mereka dikenal dengan tim yang minim cacat dan selalu bermain tenang di setiap game. Nyatanya, semua itu tak diperlihatkan oleh mereka di pertandingan ini. Mereka melakukan kesalahan fatal yang tak hanya membuat mereka kalah di game pertama, tapi juga memengaruhi permainan mereka di game selanjutnya.

Apresiasi lagi-lagi patut diberikan untuk RRQ karena berhasil keluar dari tekanan. Mereka menunjukkan permainan objektif adalah kunci kemenangan. Enggak peduli seberapa inferior lo saat pertandingan, lo akan tetap menang selama tetap pada objektif dan tentunya mengimbangi permainan.

Selamat buat RRQ! Semoga tahun depan kalian bisa mengangkat piala MSC dan mengharumkan nama bangsa di ajang dunia lainnya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.