Badung Banget! Ini Dia 5 Kasus Pelanggaran Paling Heboh di Turnamen Esports

– Bukannya jaga sportivitas, pemain atau tim esports ini justru bikin pelanggaran di turnamen.
– Ada kasus pelanggaran yang dulu dianggap buruk, kini justru jadi hal yang biasa!

Turnamen esports memang jadi ajang unjuk kebolehan para atlet esports dari berbagai tim. Setiap turnamen pun biasanya punya peraturan sendiri untuk membuat laga yang disajikan sportif dan adil. Semua demi pertandingan yang lebih seru dan menarik.

Sayangnya, beberapa dari tim ataupun pemain terkadang lupa untuk bisa menjalankan peraturan yang ada. Enggak salah, jika mereka pun mendapat teguran untuk membuat efek jera.

Nah, KINCIR pun mengumpulkan pelanggaran yang terjadi saat turnamen. Yuk simak di bawah ini!

1. Jeel – Taunting di Base

Saat masih memperkuat Bigetron di ajang BEKRAF Game Prime 2018 silam, Jeel yang melakukan taunting dengan melakukan recall di base milik lawannya, Aerowolf. Tindakan Jeel tersebut pun berujung hukuman yang dia terima dari timnya tersebut.

Hal tersebut dinilai sebagai perbuatan negatif dan enggak menghargai lawannya. Atas perbuatan kurang terpuji dari Jeel, sang pemain pun dihukum oleh timnya sendiri. Dia pun mendapatkan sanksi pemotongan gaji.

Menariknya, meski dulu dianggap sebagai tindakan kurang sportif, taunting justru jadi hal yang lumrah saat ini. Bahkan, di gelaran MPL Season 6 taunting justru jadi aksi yang ditunggu para penggemar. Pasalnya, taunting dianggap menjadi bumbu untuk membuat pertandingan tersebut jadi semakin memanas.

2. EVOS – Ngobrol saat Pause

Setiap turnamen, pasti ada peraturan yang akan membuat laga tersebut jadi sportif. Sayangnya, ada saja yang kerap melupakan peraturan yang telah dibuat. Sebagai salah satu tim terbesar dan terkuat di skena kompetitif Mobile Legends, EVOS pun pernah melanggar ketentuan yang telah disepakati pada babak playoffs MPL Season 5 lalu.

Lewat akun Instagram resmi milik MPL ID, EVOS mendapat teguran karena melanggar pasal 6 terkait turnamen online. Sayangnya, pause yang dilakukan oleh pihak EVOS terkait masalah koneksi ini dipersalahgunakan.

Para pemainnya pun diketahui melakukan komunikasi. Seharusnya, hanya pemain yang mengalami masalah, manajer, dan kru saja yang boleh melakukan percakapan. Hal ini pun membuat EVOS harus mendapatkan teguran dari pihak penyelenggara.

3. Doyok – Jari Tengah yang Tertangkap Kamera

Baru-baru ini, pelanggaran kembali terjadi di MPL Season 6. Sebagai salah satu pemain dari Geek Fam, Tantyo “Doyok” Aditya melakukan tindakan yang sangat kurang pantas. Soalnya, dia mengacungkan jari tengah setelah berhasil mengalahkan AURA pada week 7.

Dari kejadian ini, sang pemain pun mendapatkan larangan bermain dua kali pertandingan. Hal ini tentu jadi pukulan berat bagi Doyok. Pasalnya, Geek Fam dipastikan sudah takkan lolos ke babak playoff. Sementara itu, pertandingan hanya tersisa dua kali saja yang berarti Doyok sudah "selesai" di babak reguler MPL Season 6.

4. MomoRYN – Dugaan Jasa Joki

Pelanggaran turnamen pun sempat menghadiri ranah esports cewek Indonesia beberapa waktu lalu. Gelaran Women Star League (WSL) salah satu tim, yaitu REV Louvre harus menerima hukuman. Soalnya, salah satu pemainnya, yaitu MomoRYN diduga menggunakan jasa Joki. Seluruh pemain, kecuali EGANVTAA, mendapat larangan bermain selama tiga musim.

Saat pertandingan berlangsung melawan Belletron, MomoRYN kedapatan enggak fokus dengan layar smartphone yang digunakan untuk bertanding. Hal ini pun terlihat janggal, apalagi dirinya menduduki posisi sebagai Tank yang memang perlu konsentrasi lebih, mengingat dia harus melindungi para rekan-rekannya. Kejanggalan ini diungkap oleh salah satu pemain dari Belletron Battle Angels, yaitu Venom.

Membawa nama Louvre, manajemen tim besar ini justru mengatakan jika REV Louvre bukan bagian dari mereka. Tim tersebut pun telah dibubarkan ketika gelaran MPL memasuki sistem franchise league.

5. I Don’t Lose – Ketahuan Pakai Cheat

Ajang terbesar untuk game PUBG Mobile, yaitu PUBG Mobile Cup Open (PMCO) enggak lepas dari aksi cheat dari tim yang ini lolos ke ajang ini. Salah satu tim yang berasal dari Pakistan, yaitu I Don’t Lose yang dituduh melakukan memakai aplikasi third party.

Pihak PUBG Mobile Esports pun telah melakukan penyelidikan dan mengetahui salah satu pemain dari I Don’t Lose menggunakan wall hack dan aimbot. Enggak heran, jika tim tersebut mampu memimpin klasemen dengan meraih 123 poin.

Kejadian ini pun membuat tim dari Pakistan ini harus di-banned dari pertandingan PUBG Mobile. Sebenarnya, ini bukan yang pertama aksi cheatdi ajang ini. sudah ada lebih dari 500 tim yang di-banned dari turnamen.

***

Bagaimana tanggapan kalian dengan beberapa pemain dan tim yang harus mendapatkan hukuman pelanggaran peraturan turnamen esports? Jangan sungkan untuk memberikan komentar kalian di kolom bawah, ya! Tetap di KINCIR agar engga ketinggalan berita seputar esports.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.