(REVIEW) Black Desert Mobile

Black Desert Mobile
Genre
  • MMORPG
Publisher
  • Pearl Abyss
Developer
  • Pearl Abyss
Release Date
  • 11 December 2019
Rating
4 / 5

Baru-baru ini, kita kedatangan Black Desert Mobile. Sedikit kilas balik, versi orisinalnya, Black Desert Online, adalah MMORPG yang booming di PC dan konsol.

Setelah lama “betah” di platform asalnya, game besutan dari Pearl Abyss ini akhirnya mengikuti zaman. Game ini pun mengikuti jejak Ragnarok yang meluncurkan versi mobile-nya, Ragnarok M: Eternal Love yang rilis beberapa bulan lalu.

Sebagai versi porting, wajar jika gamer membanding-bandingkan game ini dengan versi orisinalnya. Lalu, jadi pertanyaan apakah versi mobile-nya akan sama keren dengan apa yang ada di PC? Ataukah Black Desert Mobile cuma jadi ‘penumpang’ yang datang belakangan? Untuk mengetahui jawabannya, yuk simak ulasan khas dari KINCIR di bawah ini!


MMORPG Mobile “Pada Umumnya”

Via tangkapan layar

Harus kami akui, ekspektasi saat menjajal versi mobile dari waralaba yang sudah punya reputasi baik ini sangat tinggi. Makanya, harapan akan inovasi pada aspek sistem permainan pun muncul. Sayangnya, jika kalian punya pikiran yang sama, siap-siap merasa kecewa dengan gameplay yang ditawarkan Black Desert Mobile.

Seperti rentetan nama yang cukup tersohor di kalangan pencinta game MMORPG mobile, sebut saja Lineage2 Revolution, AxE, MIA Online, hingga Ragnarok M, Black Desert Mobile sama-sama mengusung tema open world. Jadi sudah terbayang bahwa kita akan berjalan jauh untuk menyelesaikan misi atau menyambangi beberapa NPC.

Lagi-lagi sistem autoplay menjadi ‘andalan’ seperti MMORPG sejawat. Kalian hanya perlu menekan misi yang berada di kanan layar. Maka karakter kalian akan dengan sendirinya menuju sang NPC atau lokasi dari misi tersebut.

Saat berharap ada secuil inovasi akan hadir, apa yang kami dapatkan justru sebaliknya. Semua terasa sangat standar. Misi yang ditawarkan untuk saat ini pun terbatas pada membunuh monster atau mengambil bahan. Hal ini pun memunculkan kesan repetitif yang mungkin kalian rasakan pada MMORPG mobile lainnya.

Cerita yang ditawarkan pun tidak bisa dibilang istimewa. Seiring waktu kalian bermain, misi yang ditawarkan pun membuat kalian takkan menghiraukan kisahnya. Makin parah dengan hadirnya autoplay yang membuat jempol tidak sabar untuk menyentuh opsi “skip”.


Kesegaran Pada Fitur Permainan

Via tangkapan layar

Meski terasa kurang inovatif pada gameplay, kami tidak bisa bilang bahwa game ini minim inovasi. Pasalnya, Pearl Abyss menawarkan kesegaran pada fitur permainannya. Salah satu yang paling mencolok adalah sistem berkuda. Di game Black Desert Mobile, kalian bisa mengendarai kuda untuk menjelajahi dunia terbuka yang luas dengan cepat.

Kalian pun enggak akan bisa mendapat kuda begitu saja. Ada syarat yang harus kalian penuhi untuk bisa menjinakkan kuda di lokasi tertentu. Barulah jika kalian sudah memenuhi persyaratan, kuda bisa dijinakkan.

Selain itu, ada sistem “camp” yang menggantikan “housing” di Black Desert Online. Sistem ini memungkinkan pemain untuk memasang lokasi teleportasi di kota tertentu. Selain itu, pemain juga bisa memperkaya diri dengan menjual sumber daya yang dikumpulkan.

Via istimewa

Sistem companion bernama “Black Spirit” yang dibawa dari versi orisinal juga membawa penyegaran jika dibandingkan dengan MMORPG mobile lainnya. Berperan sebagai partner bertualang, kalian enggak lagi harus mondar-mandir kota untuk mendapatkan atau menyelesaikan misi. Black Spirit langsung menyediakannya untuk kalian saat menyambangi area baru.

Namun, minimnya pilihan kelas untuk saat ini bisa dikatakan cukup disayangkan. Hanya ada lima kelas yang bisa kalian pilih. Padahal, Black Desert Online memiliki 17 kelas dengan fitur Awakening. Nama fitur terakhir juga bisa belum bisa dipastikan kehadirannya di versi mobile.

Saat pertama kali bermain, kalian akan dihadapkan dengan pilihan kelas Warrior, Ranger, dan Giant (Berserker) yang merupakan bawaan dari Black Desert Online. Sedangkan Witch dan Valkyrie jadi dua kelas orisinal.

Via tangkapan layar

Meski begitu, kita tidak bisa bilang kekurangan ini membuat Black Desert Mobile tak patut dimainkan. Pearl Abyss tentu telah menyiapkan update berikutnya yang mungkin akan menyediakan kelas baru agar pemain tidak cepat bosan.

Sebagai ganti minimnya pilihan kelas di game ini, Pearl Abyss membawa fitur kustomisasi karakter yang sangat variatif. Enggak hanya bisa memilih preset wajah, kalian pun bisa mengatur posisi bagian tubuh seperti mata dan hidung sehingga membuat tampilan karakter tampil berbeda dengan pemain lain.


Sistem Combat Juara!

Via tangkapan layar

Sejak dikabarkan hadir untuk versi mobile, penggemar pun berekspektasi sistem tarung kompleks dan variatif yang ada di Black Desert Online akan hadir. Pearl Abyss pun kali ini menjawab harapan tersebut dengan membawa sistem tarung yang kurang lebih sama dengan versi orisinalnya.

Black Desert Mobile adalah jawaban atas rasa jenuh kalian akan sistem dan juga animasi tarung MMORPG mobile yang begitu-gitu aja. Semuanya terasa segar, mulai dari kombinasi serangan yang cepat, animasi yang fantastis, hingga sistem upgrade yang membuat serangan jadi bervariasi.

Sayangnya, keepikan sistem tarung sedikit ternoda dengan fitur autoplay yang seakan udah jadi kewajiban di MMORPG mobile kekinian. Dengan sistem tarung yang terlihat fantastis, akan lebih baik jika Pearl Abyss berani mengambil langkah untuk menghapus fitur tersebut demi kembalinya “jiwa” MMORPG sejati.

Untungnya, fitur autoplay enggak tersedia di beberapa mode seperti World Boss dan PvP. Kalian pun dapat mengasah skill, timing, serta menikmati sajian tarung yang fantastis dengan jari tangan sendiri tanpa harus mengandalkan komputer.


Grafis yang Bikin Dilema

Via tangkapan layar

Kasus pada kualitas grafis game ini bisa dikatakan sangat unik. Pasalnya, di satu sisi kalian akan mendapatkan animasi yang sangat hidup dan mendetail. Di sisi lain, kualitas visualnya justru tampil lebih buruk dibanding MMORPG mobile sekelasnya.

Dari animasi dan motion, mekanisme pergerakan karakter akan sangat luwes nan gemulai. Contohnya gerakan tangan karakter yang tampak hidup layaknya gerakan tangan manusia pada umumnya. Tampilan 3D yang diusung pun membuat efek dari skill tiap karakter makin keren.

Bahkan, detail pada latar juga membuat grafis makin fantastis. Misalkan riak pada air yang terlihat menyesuaikan dengan gerakan karakter. Rumput yang ikut bergoyang dan enggak diam di tempat pun menambah kesempurnaan pada detail.

Via tangkapan layar

Catatan penting, keindahan tersebut baru terasa dengan satu syarat, yakni membiarkan layar tetap statis. Meski pergerakannya terasa halus, entah kenapa, grafis jadi terlihat pecah saat menggerakkan karakter. Frame rate-nya tampak turun sehingga membuat tekstur jadi berantakan.

‘Keunikan’ lain yang terasa pada aspek visual adalah grafis yang tampak buram dari jauh, tapi tampak sangat mendetail jika kita zoom layar lebih dekat. Biasanya, game pada umumnya punya kecenderungan tampak baik jika layar jauh dari mata dan kabur jika kita dekatkan.

Di situasi ini, rasa bahagia saat bermain pun jadi sedikit terganggu. Padahal, kami telah mencoba memainkannya dengan grafis hingga pengaturan maksimal. Semua tampak lebih buruk jika kalian mengganti kualitas visual ke mode medium dan akan sangat buruk di mode low.


Jangan Pakai Gawai ‘Kentang’!

Via tangkapan layar

Sesuai penjelasan sebelumnya soal grafis, kami sangat tidak sarankan untuk memaksakan diri bermain game ini jika gawai yang kalian miliki tidak mencapai spesifikasi minimal yang dibutuhkan. Pasalnya, sekali unduh, kalian akan dikenakan 80 MB untuk aplikasinya saja. Masuk ke game, akan ada patch tambahan sebesar kurang lebih 3 GB.

Tentunya, akan selalu ada cara untuk memainkan game ini. Mengorbankan beberapa aplikasi dan berkas yang jarang kalian pakai sepertinya sepadan dengan apa yang akan kalian dapatkan dari game ini. Kalau masalah grafik, sebenarnya bisa saja kalian memainkan dengan spesifikasi gawai yang ada.

Namun, tetap saja isu pada grafis jelas akan membuat pengalaman bermain kalian menjadi berkurang. Apalagi kalau sampai memaksakan dengan menurunkan kualitas low, yang akan kalian lihat adalah kualitas gambar yang seakan mengajak bernostalgia ke zamannya SNES atau SEGA.

Sebenarnya, wajar jika Black Desert Mobile membutuhkan spesifikasi yang besar. Terlebih jika melihat versi orisinalnya yang tampil istimewa dari segi grafis maupun gameplay. Kalau boleh saran, main dengan grafis medium mungkin parameter paling aman yang bisa kalian pilih.

Via tangkapan layar

Bagi pengguna smartphone canggih, apalagi yang memang khusus gaming, silakan rasakan sendiri kualitas dari game ini. Apalagi buat kalian tipe pemain yang menyukai game santai namun penuh aksi. Dengan pengemasan yang apik, Black Desert Mobile jadi opsi baru untuk kalian mainkan.

Sebaliknya, penggemar MMORPG mobile mungkin akan berpikir dua kali. Grafis dan sistem permainan yang belum sempurna mungkin membuat kalian ‘gatal’ ingin menghujat game ini.

Namun, lagi-lagi kita tidak bisa menghakimi Black Desert Mobile begitu saja. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Pearl Abyss pasti punya kejutan di masa mendatang dengan update konten yang lebih bervariasi, dan tentu perbaikan di aspek grafis agar pengalaman bermain makin terasa apik.

***

Black Desert Mobile memang bikin dilema. Inovasi pada fitur permainan serta sistem tarung yang epik pasti membuat penggemar MMORPG tergoda. Namun, isu grafis yang kurang sempurna juga dapat membuat mobile gamer berpikir dua kali. Terlebih game ini cukup demanding dari segi performa dan ruang penyimpanan gawai kalian.

Bagaimana penilaian kalian untuk Black Desert Mobile? Apakah kalian sudah coba memainkannya? Share opini kalian tentang game ini di kolom komentar, ya. Baca terus KINCIR untuk ulasan game selanjutnya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.