(Free Fire) Celoteh Caster Soal Final Indonesia Timur & Jawa 3 Piala Presiden Esports 2020

Pertandingan Kualifikasi Regional Piala Presiden Esports 2020 untuk wilayah Indonesia Timur dan Jawa 3 telah berakhir akhir pekan lalu. OPi Five dan Panawa Green Arrow akan mewakili wilayah Indonesia Timur untuk maju ke Final Regional Timur di Surabaya. Sementara Wilayah Jawa 3 akan diwakili oleh Star8 Esports dan Louvre Golden Tulip.

Babak final upper bracket kali ini dimeriahkan oleh empat caster, yaitu Lihan “Lihan” Fuad, Nadya "Ohbaby" Safura, Alan “Dogo” Wicaksono, dan Adji “Sven”. Dari kedua partai final upper bracket tersebut, ternyata mereka punya selera tersendiri tentang keseruan mereka ketika menceritakan jalannya pertandingan.

Ketika ditanya tentang keseruan pertandingan final upper bracket wilayah Indonesia Timur dan Jawa 3 yang mereka analisis, mereka berempat sepakat bahwa pertandingan yang disajikan oleh Indonesia Timur lebih seru dan nikmat buat ditonton.

Ohbaby menjelaskan bahwa dia tidak menyangka bahwa pertandingan final upper bracket Indonesia Timur jauh lebih seru. Pasalnya, final lower bracket kemarin berjalan dengan tempo lambat dan monoton.

Via tangkapan layar

Surprise banget pokoknya. Set-up dan strategi meta yang dimainin OPi Fiveproject bagus sekali. Selain agresif dan matang, OPi juga mengeksekusi strategi yang mereka terapkan dengan cepat dan rapih,” ujar Ohbaby.

Perihal keseruan antara pertandingan final upper bracket Indonesia Timur dan Jawa 3, Lihan juga berkomentar bahwa permainan yang ditampilkan perwakilan Jawa 3 sangat monoton. Bertolak belakang dengan permainan yang disuguhkan Jawa 3, permainan yang ditampilkan Indonesia Timur justru sangat seru untuk ditonton.

“Walaupun OPi mendominasi hampir kelima ronde pertandingan, tim-tim dari Indonesia Timur tetap menyuguhkan permainan yang berkelas. Bahkan, tim-tim penhguni papan bawah klasemen seakan tidak mau kalah dan selalu bermain agresif.” Jelas Lihan

Di samping itu, Dogo juga punya sudut pandang lain soal final upper bracket Indonesia Timur dan Jawa 3. Dia menilai bahwa permainan yang ditampilkan oleh Jawa 3 kurang kompak dan kurang menyatu sebagai tim, walaupun skill dan kualitas aim dari tiap individu dari tim Jawa 3 sangatlah mumpuni.

Oleh karena itu, strategi yang diterapkan tim-tim Jawa 3 dan Indonesia Timur sangatlah berbeda. Tim Indonesia Timur yang menyuguhkan kekompakan tim, sergapan cepat, dan mobilitas tinggi menjadi terlihat lebih menarik dan seru untuk ditonton.

“Kami juga enggak nyangka Indonesia Timur akhirnya menunjukkan karakteristik permainan mereka yang “Timur punya”, yaitu permainan agresif, cepat, dan barbar,” tambah Dogo.

Nah, apakah kalian sepakat dengan pendapat para caster di atas? Share pendapat kalian soal pertandingan Kualifikasi Provinsi Online Indonesia Timur dan Jawa 3 di kolom komentar, ya. Ikuti terus KINCIR untuk mendapatkan informasi terbaru seputar esports!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.