(MPL Season 5) Analisis Pertandingan EVOS vs Aura Esports

Memasuki pekan ketiga MPL Season 5, Bigetron Alpha masih kokoh berada di puncak klasemen berkat kemenangan 2-0 atas Geek Fam. Begitu pula dengan RRQ yang juga berhasil memiliki hasil serupa setelah menumbangkan Aura. Namun, Aura berhasil membalaskan kekalahan tersebut dengan mengalahkan EVOS di pertandingan selanjutnya.

Hasil ini tentu di luar dugaan. Pasalnya, EVOS merupakan tim unggulan yang dijagokan kembali juara MPL Season 5. Apalagi mereka sedang berada dalam tren positif setelah menyapu bersih kemenangan di minggu kedua.

Di pertandingan hari ketiga minggu ketiga MPL Season 5, Rekt dan kawan-kawan terkena come back sehingga tumbang dengan skor 1-2. Hasil tersebut membuat mereka semakin sulit untuk mengejar Bigetron karena memiliki selisih poin yang cukup besar, yaitu 6 poin.

Pada tulisan ini KINCIR akan menganalisis pertandingan EVOS vs Aura untuk merangkum beberapa variabel penyebab tumbangnya sang juara MPL Season 4 itu. Biar kalian enggak penasaran, langsung aja simak ulasan di bawah ini, yuk!

Berhasilnya Aura Menguasai Early Game

Pada ronde 1, EVOS memang berhasil mengamankan poin. Seharusnya mereka mampu kembali mengamankan pertandingan di babak berikutnya. Namun, nyatanya tidak karena Clover dan kawan-kawan berhasil menyamakan kedudukan yang berujung kemenangan bagi mereka.

Sebenarnya kemenangan Aura dari EVOS bukan suatu hal yang mengejutkan. Hal ini pernah terjadi di MPL Season 4 saat sang Macan Putih tumbang 0-2.

Jika melihat kekalahan EVOS kemarin, terlihat bahwa penguasaan early game anak asuhan Zeys yang kurang baik. Meskipun mereka mampu menang di babak 1, tetapi mereka cukup kewalahan di awal game dan bahkan Rekt berhasil diculik sebanyak dua kali.

Begitu pula yang terjadi pada ronde 2, Aura kembali sukses menguasai awal game. Sampai menit ke-5, mereka berhasil unggul 5-3 dan menghancurkan satu turret di sisi bawah milik EVOS. Jika sebelumnya Rekt yang menjadi korban, kini giliran Wannn yang sukses diredam oleh Clover.

Lagi-lagi di ronde akhir juga terlihat betapa agresifnya permainan sejak early game. Meskipun keduanya terlihat saling jual-beli serangan, kerugian melanda kubu EVOS karena kelima punggawanya berhasil ditumbangkan satu demi satu sampai menit ke-3.

Tidak lama setelah itu memang Rekt berhasil mendapatkan double kill dan Wann sukses mengamankan Turtle. Sayangnya belum sampai menyentuh menit ke-5, Aura terbilang hebat dalam permainan objektifnya. Clover dan kawan-kawan sukses mengambil tiga turret luar di tiap sisi milik EVOS dengan keunggulan skor 7-4.

Eksperimen Rotasi Penuh Risiko dari EVOS

Via dok. mpl id

Rotasi memang dibutuhkan oleh setiap tim untuk membuat permainannya menjadi lebih kuat. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa rotasi tersebut malah berujung malapetaka karena perhitungan yang kurang matang.

Rotasi yang dilakukan oleh tim EVOS pada MPL season ini memang terlihat lebih sering. Pasalnya pada season sebelumnya, mereka sama sekali tidak mengubah roster utamanya. Hal itu bisa dibilang menunjukkan bahwa Zeys belum menemukan sosok yang tepat untuk mengisi kekosongan posisi Donkey.

Nampaknya Zeys terlihat kurang puas dengan kemenangan pada ronde 1 melawan Aura. Kemudian sang pelatih akhirnya menarik Rexxy untuk digantikan dengan Bajan. Alih-alih ingin memperkuat babak berikutnya, ternyata EVOS malah tumbang dan skor menjadi imbang 1-1.

Kekalahan di ronde 2 membuat Zeys kembali memasukkan Rexxy dengan harapan bisa kembali memenangkan pertandingan. Namun, penampilan pemain bernama asli Fahmi Adam Alamsyah di babak akhir malah tidak maksimal. Akhirnya EVOS pun tumbang dari Aura dengan skor 5-16.

Pharsa Support dari Rexxy yang Kurang Maksimal

Via dok. mpl id

Saat ini Pharsa memang sedang hangat-hangatnya menjadi meta. Bisa dibilang hampir tiap tim memperebutkan Mage tersebut karena dapat benar-benar berbahaya ketika kontes sedang berlangsung. Banyak pemain yang mewaspadai perempuan pembawa burung itu karena dia memiliki kemampuan ulti Feathered Air Strike dan skill Curse of Crow yang bisa menyebabkan stun.

Memiliki kesempatan first pick, EVOS pun akhirnya memilih Pharsa. Namun, kemudian mereka kembali memilih role serupa yang diisi dengan Lunox. Dengan begitu, berarti tim Macan Putih akan menjadikan Mage pembawa burung itu sebagai Support.

Benar saja akhirnya Pharsa digunakan oleh Rexxy, sedangkan Wannn bersama Lunox mengisi midlaner. Sayangnya Fahmi Adam Alamsyah kurang begitu maksimal di ronde terakhir itu. Padahal pertandingan sebelumnya dia sempat menuai pujian karena sukses mengoperasikan lele Selena dengan sangat baik.

Namun pada pertandingan babak akhir EVOS vs Aura, Rexxy justru tampil buruk sejak awal game. Dia adalah sosok pemecah telur di ronde 3 setelah terkena Rhapsody milik Vaanstrong. Meskipun setelah itu dirinya sempat bangkit dan merepotkan lawan, namun lagi-lagi dia harus tumbang dari Marksman milik tim berlambang Naga itu sebanyak dua kali.

Selain itu Rexxy juga terlihat gagak memanfaatkan Feathered Air Strike untuk menculik beberapa pemain penting milik Aura. Hal itu membuat Vaanstrong, God1va, dan Clover bisa tampil secara aman. Bahkan total death dari ketiga pemain tersebut di pertandingan ronde 3 hanya sebanyak 2 kali saja.

Hasilnya, penampilan Rexx di babak akhir mencatatkan 1 kill, 4 death, dan 3 assist. Sebagai pemain muda, ini akan menjadi catatan bagi dirinya agar bisa lebih berkembang. Begitu pula dengan Zeys yang harus menyiapkan strategi lebih matang lagi untuk terus mengamankan poin.

Pemain Pengganti Aura yang Tampil Maksimal

Via dok. mpl id

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, penampilan Vaanstrong di ronde akhir sukses meredam Rexxy sebanyak 3 kali. Bahkan terbunuhnya Tank/Support EVOS yang keempat itu adalah akibat proyektil Granger dan kemudian disusul oleh Auto Alarm Bomb milik oleh Darkness. Permainan hebat membuat Marksman milik Aura itu menutup pertandingan dengan catatan 6 kill, 4 assist, dan 1 death.

Sebelumnya pada ronde 2, Ilham Bahrul “Vaanstrong” Hadi memang sempat terculik di awal game. Namun setelah itu dia sukses menunjukkan serangan mematikan. Buts sukses ditumbangkan sebanyak tiga kali, Wannn dua kali, serta Rekt dan Luminaire dua kali. Akhirnya dia meraih kemenangan serta catatan pribadi dengan meraih 7 kill, 2 death, dan 3 assist.

Bahkan pada pertandingan pembuka, Aura sempat dikalahkan oleh EVOS, Vaanstrong mampu meraih catatan pribadi dengan positif. Dia baru bisa ditumbangkan oleh Wann di menit ke-13. Sementara di balik kekalahan timnya, mantan pemain Power Danger Esports itu sukses meraih 6 kill dan 2 assist dengan tumbang hanya satu kali saja.

Secara total berarti Vaanstrong sukses mengumpulkan catatan 19 kill, 9 assist, dan 4 death. Catatan tersebut merupakan raihan yang gemilang. Ditambah lagi tim yang dihadapi adalah mantan juara MPL Season 4.

***

Kekalahan EVOS kemarin membuat mereka semakin harus bekerja keras untuk menyalip rival utamanya. Sementara kemenangan Aura dari tim Macan Putih seharusnya bisa menjadi bekal yang baik untuk mereka menjalani pertandingan berikutnya di MPL Season 5.

Bagaimana menurut kalian mengenai kekalahan EVOS dari Aura pada pertandingan pekan ketiga MPL Season 5? Jangan sungkan untuk berikan tanggapan kalian di kolom komentar ya! Terus pantengin KINCIR biar kalian enggak ketinggalan kabar seru lainnya seputar esports dan game.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.