Imanuel “Rmitchi” Santoso, Antara Jadi Terbaik Sedunia dan Gelar Juara

Ada hal yang cukup menarik untuk dibahas pada Matchday 5 gelaran Tokopedia Battle of Friday (TBOF) oleh Indonesia Esports Premiere League (IESPL) di cabang Mobile Legends. Dua pemain yang saat ini menghuni posisi lima besar peringkat top global saling bertemu untuk membuktikan diri siapa yang terbaik di antara mereka berdua. Mereka adalah Yulius Tanu "SKCUDLES" Wijaya dari XcN dan Imanuel "Rmitchi" Santoso dari Juggernaut.

SKCUDLES saat ini menempati peringkat kedua. Sementara itu, Rmitchi perlahan turun menjadi peringkat keempat setelah sempat menjadi yang teratas di peringkat top global Mobile Legends Season 8. Di ranah kolektif, baik XcN dan Juggernaut juga sama-sama memperoleh tujuh poin dari tiga pertandingan dengan hasil dua kali menang dan satu kali seri.

Menjadi pemain top global di Mobile Legends tentu merupakan sebuah pencapaian yang sangat membanggakan. Meski begitu, apakah menjadi pemain terbaik sudah cukup untuk disebut sebagai sebuah kesuksesan mutlak di mata seorang Imanuel “Rmitchi” Santoso yang udah malang melintang di dunia esports?

Nah, sebelum pertandingan antara XcN dan Juggernaut di Matchday 5 TBOF yang berlangsung di Highrounds Indonesia, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, tim Kincir berkesempatan untuk ngobrol banyak dengan sang pemain. Rmitchi pun enggak cuma bicara soal keluh kesahnya sebagai pemain top global. Dia pun mendiskusikan banyak hal yang bisa lo simak keseruannya di bawah ini.

 

Halo, Rmitchi. Sebelumnya selamat atas kemenangan lo di Indonesia Esports Championship (IEC). Sebagai salah satu pemain dan tim yang berpengalaman di scene kompetitif Mobile Legends dan udah sering mencicipi gelar juara, bagaimana tanggapan tentang TBOF sebagai liga esports multicabang pertama di Indonesia serta perasaan lo bisa berpartisipasi di dalamnya?

Rmitchi: Halo Kincir! Tentu gua ngerasa senang banget, soalnya ini event-nya sangat besar. Apalagi sekarang perkembangan esports di Indonesia pesat banget. Gua pun bangga bisa ada di dalamnya.

 

Sesuai pengalaman lo yang udah ikut banyak turnamen Mobile Legends bersama Juggernaut (di TBOF berkolaborasi dengan Louvre), Rev Indo, dan XcN, apakah ada perbedaan persiapan antara TBOF dan turnamen lain yang lo ikuti?

Rmitchi: Dari awal gua menganggap TBOF bukanlah turnamen kelas ecek-ecek dan termasuk jadi salah satu event yang gede banget di Indonesia. Makanya, pasti persiapan antara TBOF dan turnamen lain pasti beda. Menjelang pertandingan, kita pasti latihan lebih intens dibanding biasanya. Biasanya kita latihan sekali, jadinya dua kali kalau udah deket hari pertandingan. Dari latihan yang intens ini, kamu mencari chemistry agar tim makin kuat dan erat.

 

Sekarang beralih ke ranah in-game. Moonton baru aja mengubah mekanisme jungling jadi lebih susah dari sebelumnya. Apakah perubahan tersebut akan mengubah meta? Ataukah bahkan mempengaruhi perubahan tim Juggernaut secara keseluruhan?

Rmitchi: Harus gua akui, semuanya berubah dan jadi lebih berat. Entah itu dari meta, strategi, dan gameplay. Pokoknya, semuanya jadi baru dan bikin kita harus beradaptasi. Perubahan ini bikin Mobile Legends jadi mirip kayak game 'sebelah' (DotA 2).

 

Di TBOF banyak tim lain yang akan menghalangi jalan lo dan Juggernaut buat jadi yang terbaik. Menurut lo sendiri, siapa tim lawan yang bakal jadi pesaing terberat Juggernaut?

Rmitchi: Semua tim berat, XcN yang gua lawan pun ngebuktiin kualitasnya. Namun, tetap kalau boleh sebut nama, "R" (RRQ) jadi yang paling berat.

 

Nah, di Matchday 5 TBOF, lo bakal melawan mantan rekan setim lo di XcN dulu sekaligus sesama pemain top global, Yulius Tanu "SKCUDLES" Wijaya. Apakah ada strategi khusus saat melawannya? Ataukah lo punya perasaan khusus menjelang pertemuan 'bersejarah' ini?

Rmitchi: Sejujurnya biasa aja. Gua juga enggak punya strategi khusus saat melawannya. Banyak orang yang bilang gua dan dia bersaing keras. Padahal sebenarnya enggak. Gua dan SKCUDLES berteman baik di dunia nyata. Sama kayak pemain pro lain. Di dalam game memang saling bersaing, tapi di dunia nyata saling berteman baik.

 
 
 

View this post on Instagram

Finally we did it guys!!!thx smua atas perjuangan kita slama ini..kenal selama 1 tahun berkembang bersama bukan dari siapa2 dan menjadi seperti skrg ini..perasaan yg tidak pernah terbayangkan!!kerja keras slama ini akhirnya membuahkah hasil dan tidak lepas jg atas berkat yg di atas!!thx u !! #Rmitchi+Yor+kido

A post shared by Rmitchi (onin) (@imanuelcs) on

 
Lo sekarang bisa dibilang udah dapat 'semuanya' di scene kompetitif Mobile Legends. Gelar juara udah, pemain top juga. Di antara kedua hal tersebut, mana yang menurut lo paling penting?

Rmitchi: Kalau gua boleh jujur, antara jadi pemain top dan juara bersama tim sebenarnya dua hal yang berbeda. Tujuan jadi pemain top tentu buat cari popularitas. Akan tetapi, hal ini sifatnya individu banget. Memang jadi pemain top global bikin gua banyak dapat tawaran dari sana sini. Sedangkan menjadi pemenang di turnamen berarti masuk ke ranah kolektif. Makanya dua hal ini gua bilang beda banget.

 

Jadi, mana, nih, yang lo anggap paling penting atau membanggakan di antara keduanya?

Rmitchi: Kalau udah bicara ranah esports, udah pasti gua ngejar prestasi. Makanya, di antara kedua itu tetap gua milih prestasi bersama tim. Apalagi di Indonesia yang mana ekosistem esports-nya udah berkembang pesat, terutama untuk turnamen sekelas IESPL ini.

 

Gua kepoin akun Instagram lo (@imanuelcs) dan gua lihat lo hobi main basket. Pertanyaannya, lo ngelihat diri lo sebagai apa jika lo enggak main Mobile Legends dari awal? Apakah jadi pemain basket? Ataukah lo punya impian lain yang sempat lo kejar?

Rmitchi: Apa, ya. Ha ha ha. Sebenarnya sih biasa aja. Gua dari awal memang ngejalanin hidup seperti apa adanya. Gua memang dari kecil main basket. Namun, gua enggak ngerasa kariernya menjanjikan. Makanya, gua ngelanjutin hidup, sempat kerja empat tahun, hingga akhirnya ketemu Mobile Legends.

 

Lalu, apa yang sebenarnya alasan atau hal yang bikin lo main Mobile Legends dan serius jadi pemain pro?

Rmitchi: Mobile Legends luar biasa banget bisa berkembang pesat seperti sekarang. Awalnya cuma main-main doang. Untungnya gua udah punya bekal sebagai pemain DotA 2 selama 11 tahun. Jadi gua ngerasa enggak ada susahnya mainin ini game dari awal. Apalagi Mobile Legends simpel banget gameplay-nya. Ini yang juga jadi alasan gua main game ini.

 

Lo sebenarnya nyangka enggak, sih, Mobile Legends bisa sebesar ini dan ngebawa lo jadi seorang "Rmitchi" seperti sekarang?

Rmitchi: Tentu enggak nyangka banget Mobile Legends bisa bikin gua seperti sekarang. Meski begitu, pas gua udah terjun ke dalamnya, gua yakin banget bisa jadi pemain pro berkat pengalaman gua selama 11 tahun di DotA 2. Namun, jujur, nih, yang gua enggak sangka itu duitnya (yang dihasilkan) bisa gede banget.

 

Bagaimana tanggapan orang terdekat dengan lo yang serius terjun ke dunia esports sebagai pemain pro?

Rmitchi: Semuanya mendukung. Enggak ada penolakan dan kritik apapun itu. Intinya harus bisa bagi waktu antara game dan real life. Gua pun bisa melakukannya dan orangtua setuju sama pilihan gua. Meski begitu, pada awalnya pas niat serius di DotA 2, gua dibilang enggak menjanjikan dan ditanya mau kerja jadi apa sama pacar. Ha ha ha. Makanya, gua sempat pensiun dari DotA 2 hingga ketemu Mobile Legends.

 

Moonton belum lama ini berencana untuk membuat Mobile Legends jadi lebih mendunia. Salah satunya adalah dengan menyelenggarakan turnamen kelas dunia. Sebagai pemain pro dan top global, udah siap untuk terjun ke ranah internasional?

Rmitchi: Jelas gua pengen banget berpartisipasi di turnamen tersebut. Rasanya bangga banget jika gua bisa mewakili Indonesia di ajang level dunia. Apalagi bisa jadi juara di sana.

 

Bisa dibilang sekarang lo udah sukses sebagai pemain pro Mobile Legends. Namun, apakah lo punya harapan khusus terhadap diri lo pribadi dan perkembangan esports di Indonesia?

Rmitchi: Gua pribadi pengen banget game esports lainnya di Indonesia bisa mencapai level keepikan Mobile Legends sekarang. Lo pasti tahu banyak pemain pro Mobile Legends yang tadinya bukan siapa-siapa, sekarang bisa mendapatkan semua yang diinginkannya. Nah, makanya gua pengen game lain dan para pemainnya kecipratan sukses yang sama. Jika hal ini terwujud, gua jamin esports di Indonesia bakal berkembang pesat.

 
 
 

View this post on Instagram

Juara kok 5 ???????? #mobilelegend #MobileLegends #moba

A post shared by Rmitchi (onin) (@imanuelcs) on

 

Oke, terima kasih Rmitchi buat obrolan seru dan inspiratifnya. Sukses terus buat lo dan Juggernaut!

Rmitchi: Sama-sama, Kincir!

***

Enggak bisa bohong, menjadi pemain terbaik di game yang sedang berkembang dalam level yang di luar batas wajar ini tentu adalah sebuah kebanggaan. Tak hanya Rmitchi saja, pemain pro Mobile Legends lain pun juga merasakan betapa asyiknya bisa menjadi pemain top.

Namun, bagi seorang atlet esports, prestasi bersama tim yang dibelanya tetap menjadi prioritas utama. Pasti rasanya ada yang kurang jika seseorang yang telah mencapai kesuksesan individu, tapi enggak bisa menang sebuah kejuaraan. Wajar jika Rmitchi lebih memedulikan hal ini ketimbang pencapaian individu melihat jiwanya yang memang sudah "esports" banget.

Nah, bagi lo lebih penting mana antara menjadi pemain top global secara terus menerus, atau mendapatkan gelar juara bersama rekan setim?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.