Klarifikasi Dugaan “Gencatan Senjata” Tim Indonesia di PMCO SEA 2019

Kualifikasi PUBG Mobile Club Open (PMCO SEA 2019) telah usai sejak beberapa minggu lalu. Penggemar PUBG Mobile di Indonesia pun patut berbangga karena semua tim masuk ke babak utama. Namun, lolosnya Bigetron, EVOS, WAW, Victim, dan ONIC sedikit ternodai dengan rumor yang tidak mengenakkan.

Saat mewawancarai tim EVOS, Sandy “Jughead” mengungkapkan bahwa mereka dan beberapa tim Indonesia terkena report dari tim lain. Menurut tim luar negeri yang tak disebutkan namanya tersebut, tim Indonesia dianggap melakukan “gencatan senjata” saat bertanding di babak kualifikasi.

Menurut Jughead, dugaan “gencatan senjata” tersebut bermula saat EVOS terjun dengan dua tim lain yang salah satunya adalah tim Indonesia. Saat itu, EVOS gagal menghabisi tim Indonesia tersebut, tapi berhasil menyapu bersih tim luar tersebut. pmco

“Saat itu, tim Indonesia tersebut berhasil kabur. Secara kebetulan, kami ketemu tim lain dan kami habisi. jadi mereka kira kami kerja sama untuk menghabisi tim luar itu, hingga kami di-report sama tim luar itu,” jelas Jughead.

Kecurigaan tim luar tersebut tak hanya dipicu oleh insiden di dalam game. Kedekatan antar pemain perwakilan Indonesia yang sering kumpul bersama untuk menghabiskan waktu di Taicang, Sanghai juga memicu kecurigaan dari tim luar.

Bima “Cupaw”, kapten tim WAW turut menyangkal bahwa mereka benar-benar bekerja sama untuk “damai” di dalam game. Memang dia mengaku ada beberapa candaan yang mengarah ke kerja sama. Namun, berbeda ketika mereka sudah masuk ke dalam game. Mereka akan menghabisi siapa saja yang mereka temui dan bermain secara profesional.

“Selama di Taicang, kami memang sering mengobrol dengan tim-tim Indonesia lain. Memang sempat ada candaan soal “gencatan senjata”. Namun, di dalam game kami tetap akan profesional dan akan menghabisi semua yang menghalangi,” ujar Cupaw.

 
 
 

View this post on Instagram

#IndoSquadPMCOGrupC???????? . #GoWAW #BravoEVOS #ONICroar

A post shared by Ariezkyharidjaya (@waw.takanome) on

Para punggawa tim Victim juga enggak mau dituduh melakukan kecurangan. Menurut sang kapten, Ananda “wind” Putra, tim Indonesia akan menjunjung tinggi sportivitas dengan bermain secara profesional jika sudah masuk ke dalam game.

“Di luar game kita teman, kalau di in-game kita lawan. Kalau situasinya memaksa kami untuk bertemu tim Indonesia, pasti kami lawan,” ungkap wind.

Tim-tim Indonesia mungkin telah melakukan hal yang sesuai dengan peraturan. Namun, insiden seperti ini enggak menutup kemungkinan akan memicu tim luar untuk melakukan hal yang sama karena merasa dicurangi. Di luar semua itu, penggemar tentu berharap agar babak Main Event PMCO SEA 2019 berjalan secara sportif tanpa ada kecurangan atau tindakan yang tak sesuai dengan peraturan.

 
 
 

View this post on Instagram

Tebal tebal aja

A post shared by Abdul Rahman (@waw.nayy) on

Bagaimana pendapat kalian tentang dugaan kecurangan yang dilakukan tim perwakilan Indonesia? Berikan pendapat kalian di kolom komentar bawah, ya. Pantengin terus KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar esports dan video game!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.