Selain Listy Chan, 7 Atlet Esports Ini Dipecat Akibat Tuai Skandal

– Tidak hanya Listy Chan, ada cukup banyak atlet esports dan para penggiat lainnya yang dipecat gara-gara skandal.
– Beberapa di antaranya terkena skandal cheat, rasisme, hingga pelecehan seksual.

Kasus yang menimpa Listy Chan tentu menggemparkan jagat esports Indonesia. Pasalnya, mantan punggawa dari EVOS Ladies ini terpaksa dipecat karena skandal yang menimpa dirinya. Dari postingan EVOS Esports, mereka akhirnya memutus kontrak dan mendepak cewek berusia 21 tahun dari jajaran tim.

Tidak hanya Listy Chan, ternyata di luar sana banyak atlet dan penggiat esports yang menuai skandal. Dari kasus tersebut, akhirnya mereka juga dipecat dari tim bahkan ada yang dibebankan denda karena telah merusak citra tim.

Penasaran siapa saja para atlet esports dan beberapa penggiatnya selain Listy Chan yang dipecat karena tersandung skandal? Simak daftarnya di bawah ini.

1. Gordon “SF” Giry

Kalau skandal yang dilakukan oleh Giry berbeda dengan Listy Chan. Pasalnya, mantan pemain dari tim Epilson ini menuai skandal karena diketahui menggunakan cheat Wall Hack pada pertandingan publik. Sistem anti-cheat Valve lebih dulu mengetahui kasus ini daripada timnya. Valve langsung memasukan Giry ke daftar hitam.

Manajemen tim Epilson pun akhirnya mengetahui permasalahan ini setelah beritanya mencuat di berbagai media luar negeri. Belum lagi ditambah dengan komunitas Reddit yang gencar membicarakan kasus ini. Setelah pertimbangan yang cukup lama, Gordon “SF” Giry dipecat dari tim.

2. Alexei “Solo” Berezin

Kalian pasti masih ingat betapa legendarisnya kasus “322” di Dota 2. Padahal, uang yang dijudikan tidaklah terlalu besar, namun kasus ini ditenggarai sebagai match fixing Dota 2 yang diketahui publik. Maka dari itu, nama Solo langsung melejit berkat dari kasus ini.

Sesuai dengan namanya, kasus ini mempertaruhkan 322 dolar antara Solo dan pihak ketiga di agen judi online. Setelah diusut oleh panitia SLTV StarSeries Season 6 transaksi yang dilakukan oleh Solo tertangkap basah. Pihak SLTV pun sempat melarang Solo bermain di turnamen buatannya secara permanen, namun setahun kemudian Solo kembali diperbolehkan tampil setelah meminta maaf.

Pihak tim yang tidak mengetahui kasus taruhan ini memecat Solo sebulan setelah gelaran SLTV StarSeries Season 6 selesai digelar. Meskipun tidak ada denda yang diberikan oleh pihak tim, namun manajemen mengatakan bahwa tidak ada lagi tempat untuk Solo di dalam tim RoX.KIS.

3. Andei “Skemberlu” Ong

Kasus rasisme memang masih kerap kali terjadi di skena esports dunia. Salah satu kasus yang paling dilirik adalah Andei “Skemberlu” Ong. Di awal pertandingan dengan Royal Never Give Up di ajang Dreamleague Season 10 Minor, pada saat itu Skemberlu yang membela tim Complexity mengetik “GL ching chong” dan pemain RNG merespon dengan balasan “?”.

Rekan tim Skemberlu yang sadar bahwa chat tersebut berbau rasis langsung meminta maaf dan kembali melanjutkan pertandingan. Setelah gelaran Dreamleague Season 10 selesai, Complexity memecat Skemberlu dan membebaninya dengan denda sejumlah uang.

4. Nikhil “Forsaken” Kumawat

Para pemain CS:GO pasti masih teringat betapa memalukannya kasus yang dilakukan oleh Nikhil “Forsaken” Kumawat pada ajang Extremeland Zowie Asia CS:GO 2018 silam. Pada ajang tersebut, Forsaken tertangkap basah mengaktifkan aimbot di tengah pertandingan. Panitia yang mengetahuinya langsung menghentikan pertandingan dan menginvestigasi Forsaken.

Karena aksi curangnya, tim OpTic India pun didiskualifikasi dari turnamen dan Forsaken dijatuhi hukuman pelarangan bermain selama lima tahun. Tidak sampai di situ, pihak manajemen pun melakukan tindakan tegas dengan memecat Forsaken dari jajaran tim.

5. Jim Paulo Sy

Kasus Kuku memang mencoreng sportivitas di skena esports Dota 2. Di antara banyaknya pihak yang menghujan dan menghukum Kuku, sang pelatih malah membela Kuku atas kasus rasisme tersebut. Untungnya sang pemain pernah menyiarkan streaming khusus yang dia donasikan sebagai permintaan maaf kepada publik.

Sayangnya, tidak ada kata maaf dari TNC kepada Paulo. Aksinya yang sok pahlawan tersebut mendapat ribuan hujatan dari penggemar Dota serta pemecatan yang dilakukan oleh pihak manajemen TNC. Tidak sampai disitu, Paulo juga ikut kena denda atas pembelaan yang dilakukannya.

6. Chase “Loomdun” Stearn

Kegelisahan dari Samuel “Sammyboy” Anderson akhirnya terlepas setelah berhasil mengemukakan aksi cabul sang pelatih yaitu Chase “Loomdun” Strearn. Pasalnya dalam Twitlonger miliknya, Sammyboy menceritakan bagaimana sang pelatih melakukan pelecehan terhadapnya setiap kali mendapati waktu berduaan.

Kejadian puncaknya adalah pada gelaran Dreamleague Season 10 Minor. Sammyboy mengajak seluruh rekan tim termasuk pelatih untuk menjalani kualifikasi pada ajang tersebut. Namun, sang pelatih sering curi-curi kesempatan dan mengajak Sammyboy untuk tidur dengannya. Parahnya, skandal pelecehan tersebut juga dilakukan ketika para pemain sedang berlatih atau bertanding.

Selain di TwitLonger, Sammyboy juga melaporkan aksi ini kepada pihak manajemen tim Vendetta. Setelah mencari dan menemukan bukti dan fakta, akhirnya Loomdun secara tegas dipecat dan dikeluarkan dari tim Vendetta.

7. ETG Ashwatma dan Zack TSG

Skandal satu ini cukup mencengangkan, pasalnya tidak hanya satu pemain yang ketahuan menggunakan cheat melainkan dua sekaligus! Bahkan, dua pemain ini berasal dari tim yang berbeda. Ashwatma merupakan pemain penggati dari Entity Gaming, sedangkan Zack berasal dari TSG Army.

Kedue pemain asal India tersebut ketahuan melakukan hacking pada ajang Free Fire Scrim Wars 2020 tournament. Mereka ketahuan setelah sistem anti-hack mendeteksi adanya third-party di dalam gadget. Pertandingan pun dibiarkan selesai dan langsung diusut setelahnya. Keduanya langsung dipecat pada saat itu juga dan baik Entity Gaming atau TSG Army langsung mempublikasi permohonan maaf kepada para penggemar.

***

Skandal yang dilakukan oleh para penggiat esports seperti Listy Chan tentunya menjadi coreng hitam baik di wajah esports atau tim yang dibela. Pasalnya, mereka sudah melanggar sportivitas dan ikut andil dalam tidak sehatnya ekosistem esports. Untungnya, setiap tim tadi punya cara tegas kepada para pelaku dan semoga hukuman ini menimbulkan efek jera.

Bagaimana menurut kalian tentang skandal yang berujung pada pemecatan ini? Silakan tuangkan pendapat kalian di kolom komentar, ya. Jangan lupa untuk terus pantau KINCIR agar kalian tidak ketinggalan berita terbaru seputar esports dan game.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.