(Mobile Legends) Kenapa Wann Terpilih Masuk Timnas Ketimbang Udil?

Sebagai persiapan menyambut gelaran SEA Games 2019, para elite esports Indonesia telah melakukan seleksi pemain untuk cabang Mobile Legends. Ada pun pemain yang terpilih sebelumnya telah melalui jalur kualifikasi untuk menemukan bakat yang terbaik. Kini telah ditemukan tujuh pemain yang akan membela nama Indonesia di ajang SEA Games 2019.

Para punggawa yang akan berseragam Garuda adalah, Adrian “Drian” Larsen, Teguh “Psychoo” Imam, Maxhill “AntiMage” Leonard, Gustian “Rekt”, Eko “Oura” Julianto, Muhammad “Wann” Ridwan, dan Yurino “Donkey” Putra. Perlu diketahui, para pemain ini telah lolos seleksi berdasarkan kriteria pelatih, yaitu Jeremy “Tibold” Yulianto.

Terpilihnya tujuh pemain ini tidak serta merta mendapat dukungan penuh dari penggemar Mobile Legends di Indonesia. Pasalnya, pemain andalan ONIC, Udil, tidak masuk ke dalam daftar pemain yang akan dibawa ke Filipina.

Warganet pun terbagi menjadi dua pihak atas keputusan ini. Mereka yang pro merasa Udil tidak diperlukan dalam tim dan menganggap Wann mampu mengisi posisi Udil sebagai midlaner. Sedangkan mereka yang kontra merasa Wann belum pantas menggantikan pemain dengan nama asli Muhammad Julian tersebut.

Untuk menelisik hal tersebut, KINCIR mencoba memberikan analisis soal kenapa Wann lebih dipercaya mengisi posisi midlaner ketimbang Udil di timnas Mobile Legends Indonesia. Pembahasan ini tentunya diambil berdasarkan lima kriteria yang disebutkan oleh coach Tibold. Yuk simak!

Skill Individu

Tentu poin ini jadi fokus serta menjadi kriteria utama bagi coach Tibold untuk memilih pemain. Pasalnya, calon pemain harus jadi yang terbaik dari yang terbaik. Makanya, maklum jika banyak yang heran pemain sekelas Udil gagal menembus skuad.

Seperti yang kita ketahui, Udil merupakan salah satu pemain terbaik yang dimiliki ONIC, lebih luas lagi bahkan di Asia Tenggara. Terlebih, Udil pernah menjuarai MSC 2019. Namun, apakah yang membuat Wann lebih menarik ketimbang Udil?

Wann diketahui merupakan pemain yang baru bergabung dengan EVOS menjelang Gelaran IENC 2019. Dengan masuknya Wann, EVOS mampu memenangkan IENC 2019 di cabang Mobile Legends. Hal ini pun tidak terlepas dari kontribusi seorang Muhammad Ridwan yang tampil gemilang di babak final. Dengan kemenangan ini, EVOS mendapatkan slot khusus untuk membela timnas.

Penilaian pertama yang dilakukan oleh pihak IESPA adalah menjalani laga Independence Cup 2019. Di laga ini tim yang diisi Udil kurang maksimal dan harus tersingkir di babak semifinal. Sedangkan tim B yang diisi oleh Wann, mampu sampai ke laga final meskipun harus kalah dari Victim Esports.

Harus diakui, penampilan Wann di dua turnamen tersebut sangatlah apik. Hal tersebut dibantu kemampuan individu yang istimewa, bahkan sudah bisa disetarakan dengan Udil.

Untuk saat ini, Udil memang unggul dari segi pengalaman. Namun, Wann juga punya keunggulan sebagai pemain serbabisa. Tak hanya lihai menjadi midlaner, kemampuan Wann juga sudah teruji sebagai carry hingga offlaner. Jadi, enggak heran jika coach Tibold melihat kemampuan serbabisa ini sebagai keunggulan.

Motivasi

Kriteria lain yang dibutuhkan untuk menjadi pemain timnas adalah Motivasi. Hal ini bakal menunjukkan optimism serta semangat si pemain ketika menjalani laga SEA Games 2019.

Seperti yang kita ketahui, nama Udil telah besar sejak Piala Presiden 2019 berlangsung, apalagi ketika berhasil keluar sebagai juara. Selain PPE 2019, Udil juga telah menjuarai banyak turnamen bergengsi bersama dengan ONIC.

Berbeda halnya dengan Wann yang harus merangkak dari lolosan kualifikasi Surabaya pada Piala Presiden 2019. Mungkin, selama ini baru tim EVOS yang mampu mengoptimalkan kualitas Wann untuk meraih gelar juara.

Di satu sisi, sang pelatih pastinya punya parameter terntentu untuk hal ini. Bisa jadi, Wann yang terlihat “haus” gelar jadi nilai lebih bagi coach Tibold ketimbang Udil yang telah banyak meraih gelar juara.

Chemistry

Untuk dapat memenangkan game dalam Mobile Legends, kerja sama tim sangat dibutuhkan. Game lima lawan lima ini tidak bisa hanya mengandalkan skill individual. Maka dari itu, nilai kerjasama dan kekompakkan antarpemain jadi salah satu kriteria menjadi pemain timnas.

Tidak ada istilah one-man-show di dalam bermain game Mobile Legends, apalagi ketika kita berbicara timnas. Seperti yang kita ketahui, Udil dan Wann merupakan dua pemain dengan skill individu yang luar biasa. Akan tetapi, perlu diingat bahwa mereka akan melebur menjadi satu kesatuan bersama dengan pemain lain.

Ada kemungkinan kurang mampunya beradaptasi dengan rekan baru jadi kendala untuk Udil pada fase seleksi ini. Skuad ONIC memang memiliki kekompakkan yang apik. Namun, ketika masuk ke timnas yang berisikan lebih banyak pemain EVOS, pastinya butuh adaptasi lebih untuk menyelaraskan gaya permainannya.

Perlu dicatat, skuad Mobile Legends Indonesia untuk SEA Games 2019 diperkuat tiga pemain ONIC dan empat pemain EVOS. Melihat komposisi ini, Wann unggul karena pengalaman bermain dengan lebih banyak pemain dari skuad timnas ketimbang Udil.

Selama kariernya sebagai pro player, Wann sempat bergabung dengan skuad kedua ONIC, yakni NV. Di sana, dia sempat bermain dengan Psychoo. Di sisi lain, Udil tidak pernah bermain bersama sebelumnya dengan empat pemain EVOS. Hal ini bisa jadi pertimbangan bagi pelatih Tibold untuk memperkuat chemistry tim.

Attitude

Pada poin ini, tidak adil rasanya jika kita menilai bahwa Udil memiliki sikap lebih buruk daripada Wann. Masalahnya, poin ini bisa dibilang “abu-abu” mengingat penilaian ini bisa tergantung pada interpretasi pribadi.

Sebagai pelatih, Tibold beserta asistennya, Afrindo “G” Valentino, dituntut untuk objektif dalam hal ini, terlepas dari prestasi yang telah diraih oleh para pemainnya.

Akan tetapi, kita bisa mengaitkan hal ini dengan poin kerjasama dan kekompakan. Udil yang terkenal dengan sosok percaya diri mungkin dinilai sedikti negatif di mata para penggemar Mobile Legends. Namun, hal ini juga diikuti dengan rentetan prestasi yang membuat kepercayaan diri tersebut dapat dimaklumi

Semasa jalannya proses seleksi tersebut, sang pelatih pastinya mengamati semua perilaku pemainnya. Lewat kacamatanya sebagai seorang pelatih, Tibold tentu melihat segala unsur yang menjadi parameternya untuk memberikan penilaian ke pemain, termasuk sikap di dalam atau pun di luar pertandingan.

Mental Baja

Sama halnya dengan skill individu, mental baja juga diperlukan bagi pemain jika harus dihadapkan dengan musuh dari Negara tetangga yang terkenal kuat. Apalagi harus menjalani laga di kancah internasional seperti SEA Games 2019.

Pembuktian mental yang kuat dari pemain merupakan hal penting bagi pelatih. Sebab tidak lucu rasanya ketika hendak bertanding mental pemain jadi turun ketika harus bertanding melawan tim unggulan dari negara lain.

Jika berbicara soal poin ini, Wann menunjukkan mental yang mumpuni ketika laga IENC. Pasalnya, mereka berhadapan dengan tim-tim kuat Indonesia, namun tetap mampu tampil maksimal. Mungkin hal ini juga telah tertempa ketika gelaran PPE 2019 lalu.

Apalagi ketika gelaran Indepencence Cup 2019. Meski belum menuai gelar juara, performa dari Wann mampu menunjukkan bahwa pemain muda ini memiliki mental yang cukup keras dalam hal berkompetisi.

***

Dari lima faktor di atas, kedua pemain ini sebenarnya punya masing-masing kelebihan dan kekurangan. Pastinya sulit bagi pelatih untuk menentukan siapa yang lebih pantas berseragam timnas di ajang SEA Games nanti. Namun, keputusan harus tetap dibulatkan. Tibold pun memilih untuk mempercayakan posisi mid kepada Wann ketimbang Udil.

Pemilihan Wann bisa dibilang didasari oleh kemampuannya untuk mengisi banyak role. Selain itu, pengalamannya bermain untuk berbagai tim juga menjadi nilai lebih bagi pemain yang sering dibilang mirip dengan Iko Uwais ini.

Sebagai warga negara yang baik, kita harus tetap mendukung apapun keputusan yang telah dibuat oleh pihak manajemen. Pastinya mereka memilki standar tertentu yang menjadi patokan untuk si calon kontingen. Kita doakan saja yang terbaik bagi timnas di ajang SEA Games 2019 nanti.

Bagaimana pendapat kalian tentang lima poin di atas? Atau menurut kalian ada “alasan” lain yang membuat Wannn lebih terpilih ketimbang Udil? Boleh banget kasih tau KINCIR di kolom komentar.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.