(Mobile Legends) Profil Eriawan Reynaldi yang Gagal Jadi Pro Player Tapi Sukses Jadi Streamer

Jadi salah satu streamer Mobile Legends papan atas, Eriawan bercerita tentang perjalanannya sebagai content creator hingga jadi coach Beat the Best by blu.


Enggak melulu jadi seorang pro player jika ingin bisa terjun ke esports. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan Eriawan Reynaldi salah satu streamer dari Geng Kapak Esports (GPX).

Gagal menjadi pro player, Eri pun membuktikan jika dirinya juga mampu sukses dengan menjadi streamer Mobile Legends ternama. KINCIR berkesempatan untuk mendengarkan kisah perjalanan sang streamer. Yuk simak di bawah inI!

Hobi Main Game hingga Jadi Anak Warnet

Melihat namanya yang telah sukses menjadi streamer Mobile Legends di Tanah  Air, Eri pernah menjadi anak warnet untuk bisa menjalankan hobinya sebagai seorang gamer. Bahkan, streamer ini juga pernah merasakan jadi anak rental Playstation.

Mencoba beberapa game online di warnet, mulai dari Point Blank dan Lost Saga, pemain Tank ini juga hobi bermain game Playstation 2, yaitu Need For Speed: Most Wanted dan Mortal Kombat.

“Ya, kaya gamers kebanyakan yang pernah jadi anak rental PS dan Warnet, saya juga termasuk anak yang suka bolak-balik ke tempat tersebut untuk bermain game.”

Ketagihan Main Mobile Legends hingga Trial di AURA

Sebagai pencinta game, Eri memang kerap mencoba berbagai game yang ada di pc maupun mobile. Melihat teman-temannya yang sedang bermain Mobile Legends, diapun memutuskan untuk mencoba game besutan Moonton ini.

Berawal dari coba-coba bermain Mobile Legends, siapa sangka Eri jadi jatuh cinta hingga membuatnya terkenal seperti sekarang. Sebenarnya, Eri juga hampir jadi seorang pro player dengan mengikuti trial di AURA.,

“Dulu tuh liat teman penasaran kenapa smartphone-nya pada miring. Ternyata main Mobile Legends. Iseng-iseng coba, ya ketagihan main game ini. Dulu juga hampir masuk AURA jelang MPL Season 4. Sayangnya enggak lolos saat itu.

Gagal Jadi Pro Player, Sukses jadi Streamer

Mungkin, rezeki Eri bukan sebagai pro player. Kegagalan untuk bisa bermain di MPL dengan AURA enggak membuatnya patah semangat. Dirinya tetap bermain hingga bertemu dengan Listy Chan. Kerap mabar, dia pun bertemu dengan pemain papan atas lainnya, seperti Marsha, Donkey, dan OURA.

Mulai dari saat itu, Eri sering bermain dengan para mantan pro player tersebut. Enggak hanya sesekali, tapi jari rutinitas hampir setiap malam.

“Pertama tuh main sama ka Listy Chan dan ketemu sama Marsha yang lagi live streaming. Enggak berapa lama juga ketemu sama Donkey dan OURA. Waktu mereka live tuh sering invite, mabar juga jadi rutinitas tiap malam.”

Meniti Karier sebagai Streamer dengan Restu dari Orang Tua

Jadi aktivitas yang dilakukan hampir setiap malam dengan mabar bersama dengan mantan pro player. Eri pun enggak hanya diajak untuk masuk ke dalam squad GPX, tapi juga memulai kariernya sebagai streamer.

Sebenarnya, Eri masih punya pekerjaan di salah satu perusahaan provider internet terkemuka di Indonesia. Tawaran menjadi streamer dan datang ke Jakarta pun membuatnya berhenti dari pekerjaannya.

Keputusan untuk pergi ke Jakarta untuk menjadi streamer membuat orang tua Eri meragukan tentang ranah game yang ingin dijalankan oleh anaknya. Tapi, Eri pernah membuktikan bisa dapat uang dari hasil main game dengan memenangkan turnamen.

“Dulu tuh ada omongan sama Marsha, OURA, dan Donkey buat jadi streamer. Mutusin buat berhenti kerja dan pergi ke Jakarta, orang tua akhirnya setuju setelah tahu jika bisa dapat uang.”

***

Bagaimana tanggapan kalian dengan kisah perjalanan Eriawan yang gagal jadi pro player tapi sukses jadi streamer? Jangan sungkan untuk memberikan komentar kalian di kolom bawah, ya! Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar esports.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.