(MPL Season 5) Rekap Week 1: Start Sempurna RRQ dan Kejutan Bigetron

Keseruan pekan pertama MPL Season 5 bisa dikatakan sesuai ekspektasi lewat semua keseruan yang tersaji di dalamnya. Sorotan utama adalah laga klasik antara RRQ dan EVOS Esports yang dimenangkan oleh tim berjuluk “Sang Raja”. Mereka juga berhasil memenangkan pertandingan melawan Geek Fam sehingga berhasil merengkuh posisi puncak klasemen sementara.

Sementara itu, kejutan datang dari Bigetron Alpha yang mengamankan peringkat kedua. Branz dan kawan-kawan tercatat mendapatkan 2 poin berkat dua kemenangan dari Alter Ego dan ONIC dengan skor 2-1.

Ada banyak hal seru lain yang bisa kalian dapatkan dari pekan pertama MPL Season 5. Untuk itu, kami akan merekap semuanya dalam ulasan khusus di bawah ini. Yuk simak!

RRQ yang OP Abis!

Pertandingan pekan pertama di hari kedua memang menjadi salah satu laga yang ditunggu banyak penggemar skena esports Mobile Legends. Pasalnya, MPL Season 5 sudah menyajikan pertandingan “el classico” yang sangat dini. Laga tersebut berhasil dimenangkan oleh RRQ dengan skor 2-0.

Masuknya Wizzking di kubu RRQ memang banyak yang memprediksi bahwa pemain tersebut mampu memberikan perubahan pada tim. Dia pun memuktikan pada laga debutnya dengan total catatan 22 kill, 4 death, dan 14 assist. Sebagai pemain baru, pemain asal Brunei Darussalam seperti kerasukan rekan satu timnya yang berperan sebagai Marksman, yaitu Tuturu.

Selain Wizzking dengan permainan carry-nya, RRQ juga menunjukkan meta yang cukup unik nan efektif. Lemon yang menggunakan Mage/Support dan Vyn dengan Jawhead yang dijadikan Support.

Coba saja kalian lihat pada pertandingan ronde 1, Lemon dengan Carmilla-nya berhasil membuka first blood. Buts yang menggunakan Thamuz dibuat kesulitan di awal game sampai akhirnya terbunuh karena sebelumnya sempat terkena stun dan dikunci tiga lawan lainnya. Bahkan sang mantan kapten RRQ itu juga tercatat sukses melumpuhkan Bajan berkat bantuan skill 2-nya itu.

Lemon juga berhasil membuat EVOS kerepotan di ronde 2 ketika menggunakan Faramis. Lagi-lagi dia menjadi sosok yang membuka skor pertandingan di babak tersebut. Selain itu, dia juga tercatat berhasil tercatat kembali merepotkan Buts di awal game di sisi atas dan bawah.

Kemudian permainan hebat dari Vyn dengan Jawhead juga begitu apik meskipun pada awalnya sempat tiga kali terculik oleh punggawa EVOS. Dia memperlihatkan efektivfitas penggunaan Hero tersebut sebagai semi-support pada pertandingan pertama. Berkat kombinasi Ulti dan skill 2, RRQ berhasil meredam Hero damage dealer milik EVOS.

Pelajaran Berharga bagi Skuad Muda EVOS

Hilangnya Oura dan Donkey pada tim EVOS memang terbilang krusial. Hal tersebut terlihat jelas pada performa tim “Macan Putih” yang belum berhasil memaksimalkan pertandingan pertamanya pada MPL Season 5.

Meskipun begitu, sebenarnya dua sosok pemain muda yang berada di tim EVOS memiliki kemampuan yang patut diperhitungkan. Seperti Buts yang berperan sebagai offlaner terlihat sering kali melakukan rotasi untuk mendorong para minion agar maju ke lini pertahanan RRQ. Bahkan disamping itu dia terlihat kerap selalu hadir ketika terjadi pertempuran.

Kemampuan di atas tadi menunjukkan bahwa Buts memiliki cara bermain yang efektif dan pintar mengatur timing. Bekat kemampuan tersebut dia tercatat berhasil mencuri beberapa turret milik RRQ secara solo.

Sayangnya dari dua ronde yang dimainkan oleh Buts, dia baru mencatatkan raihan 9 kill, 11 death, dan 18 assist. Catatan angka tersebut terbilang kurang memuaskan sebagai seorang offlaner. Namun, hal tersebut bisa dikatakan wajar karena laga yang dimainkan oleh sosok pengganti Oura tersebut baru satu pertandingan.

Sementara Bajan yang menggunakan Chou mencoba menampilkan meta serupa yang kerap digunakan oleh Donkey. Sebagai seorang tanker, dia memiliki catatan terbunuh yang tidak begitu banyak karena hanya 7 kali. Kemudian dia berhasil mendapatkan 17 assist dan 2 kill.

Catatan yang dimiliki oleh Bajan terbilang tidak begitu buruk. Namun, tetap saja dia memiliki gaya permainan yang berbeda tidak searogan Donkey. Bahkan dengan gaya permainan yang berbeda itu lah menjadi kunci bagi ciri khas Chou milik Bajan.

Selain itu catatan penting juga harus diterima oleh Rekt. Pasalnya pada laga kemarin, dia sering sekali terculik oleh lawan. Bahkan dia juga kerap melakukan kesalahan berupa keputusan menyerang yang kurang bijak dan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Kesalahan tersebut membuat dirinya memiliki catatan kill yang minus dari jumlah deathnya, yaitu 9 berbanding 13.

Bigetron Alpha Bukan Tim Kuda Hitam!

Melihat pertandingan pekan pertama MPL Season 5, Bigetron Alpha memang terbilang mengejutkan. Mereka berhasil memenangkan dua pertandingan dari Alter Ego dan ONIC. Bahkan kemenangan Branz dari kawan-kawan dari Alter Ego bisa dikatakan menjadi ajang balas dendam kekalahan pada laga di babak playoff MPL Season 4.

Suksesnya Bigetron di pekan pertama membuktikan bahwa mereka berhasil mengkombinasikan para pemain senior dan junior. Apalagi dua pemain barunya, Warlord dan Kyy, juga menujukkan debut yang gemilang. Dua kemenangan tersebut juga membuat Bigetron patut disebut sebagai salah satu tim yang harus diperhitungkan dan bukan lagi menjadi tim kuda hitam.

Bigetron pada awalnya sempat tertinggal 0-1 dari Alter Ego. Namun, hal tersebut tidak membuat mereka putus asa. Bahkan pada ronde 2, tim milik Branz terlihat mendapatkan serangan yang menyulitkan sehingga hanya menyisakan 1 turret terdalam di sisi atas.

Namun berkat kemenangan kontes di dekat area buff biru, Bigetron berhasil membuat lawannya ter-wiped out. Bahkan Annisa dengan Harith-nya meraih triple kill, sementara Branz yang menggunakan Granger mendapatkan double kill. Akhirnya mereka berdua lanjut meneruskan serangan yang berujung dengan lumpuhnya base milik AlterEgo sehingga skor menjadi imbang 1-1.

Sampai akhirnya mereka berhasil meraih comeback dan membuat timnya memenangkan pertandingan menjadi 2-1. Pada pertandingan ketiga tersebut, Branz dengan Bruno kembali tampil gemilang dengan triple kill. Bahkan kemenangan tersebut membuat Alter Ego terdiam dan benar-benar terpuruk karena menerima kekalahan dengan skor 7-22.

Bertemu dengan ONIC, Bigetron kembali melakukan aksi comeback karena awalnya kalah 1-0 dengan skor telah 15-3. Namun pada ronde 2, mereka berhasil mengalahkan tim Landak Kuning dengan skor 14-7 dan membuat skor menjadi imbang.

Bigetron pun kembali mengamuk di ronde ketiga seperti melawan Alter Ego. Amukan yang diterima oleh ONIC menyebabkan timnya kalah dan hanya mencatatkan 2 kill saja. Bahkan Antimage dan kawan-kawan sama sekali tidak bisa berhasil menghancurkan turret milik Bigetron.

Berhasil memenangkan dua pertandingan membuat dua pemain baru Bigetron memiliki catatan gemilang. Warlord berhasil mendapatkan 13 kill, 3 death, dan 22 assist dari tiga ronde yang dijalankannya. Kemudian Kyy yang berperan sebagai Tank/Support mencatatkan 44 assist dan 4 kill dengan 14 kali terbunuh dari enam ronde yang dimainkannya.

Debut Manis Susugajah

Pemain debutan yang tidak kalah bersinar pada pekan pertama MPL Season 5 adalah Aura Susugajah. Mantan pemain game MOBA “tetangga sebelah” tersebut berhasil mencatatkan 26 kill dan 27 assist dengan 6 death dari enam ronde yang dijalankannya.

Catatan yang berhasil ditorehkan oleh pria yang bernama asli Ilham Bahrul adalah suatu hal yang sangat baik. Pasalnya dia bersama Aura harus melewati laga sulit melawan para seniornya di ONIC dan Genflix Aerowolf.

Pada laga debutnya, Susugajah sudah menujukkan mekanisme yang luar biasa. Meskipun kalah, dia mencatatkan 9 kill, 3 death, dan 5 assist. Bahkan pada ronde 2, mantan punggawa GGWP.ID itu sama sekali tidak terbunuh dan menorehkan 4 kill dan 7 assist. Sayangnya Susugajah harus mengakui kehebatan ONIC karena dia bersama timnya harus kalah dengan skor 1-2.

Beralih ke pertandingan kedua Aura melawan Genflix Aerowolf, Susugajah kembali menunjukkan performa terbaiknya. Pasalnya dia berhasil mendapatkan “Maniac” di ronde 1. Catatan tersebut pun tidak sia-sia karena timnya berhasil menang di babak tersebut.

Kemudian meskipun pada ronde 2 Aura kalah, namun Susugajah tidak mencatatkan hasil minus. Pasalnya dia meraih 2 kill, 1 death, dan 5 assist.

Akhirnya, Susugajah kembali menampilkan permainan hebatnya di laga terakhir. Dengan menggunakan Bruno, dia mencatatkan 4 kill dan 4 assist tanpa mati. Timnya pun berhasil memangkan pertandingan menjadi 2-1.

Start Kurang Meyakinkan dari ONIC dan Alter Ego

Sementara itu, start kurang meyakinkan datang dari ONIC dan Alter Ego. Pasalnya pada MPL Season 4, kedua tim tersebut berhasil maju sampai babak playoff dan menempati urutan akhir di 4 besar. Sayangnya pada dua laga pembuka, keduanya hanya mencatatkan 1 kali kemenangan saja.

Pada laga pembuka MPL Season 5, AlterEgo harus menerima kekalahan dari Bigetron 1-2. Meskipun berhasil menang 2-0 pada pertandingan melawan Geek Fam, win rate yang diterima Caesius dan kawan-kawan hanya 60%. Angka tersebut karena mereka hanya mencatatkan 3 kali kemenangan dan 2 kekalahan.

Bahkan, Alter Ego menunjukkan permainan mereka yang kurang baik saat melawan Bigetron. Pasalnya mereka berhasil tumbang dengan skor yang cukup telak di ronde akhir, yaitu 7-22.

View this post on Instagram

Hero yang sepertinya akan jadi rebutan para players nih! Wanwan adalah hero yang lagi naik daun yang sedang sering digunakan oleh pro players di panggung MPL ID S5 Regular Season. Wanwan juga sempat digunakan oleh Maungzy dari tim Alter Ego dan berakhir membawa kemenangan disaat melawan tim Geek Fam di Week 1 Day 2 dengan score 2-0. Denger-denger sih, ulti-nya Wanwan ini tidak terhentikan! Apakah dengan menggunakan hero Wanwan akan membuat para pro players kamu menjadi menang otomatis? Penasaran kan, Cobain dulu yuk di game kalian! Join MPL Indonesia Official Group : https://www.facebook.com/groups/1970945366451119/ Cek info MPL ID S5 di : https://id-mpl.com #MPLIDS5 #MLBB #MobileeSports #MobileLegends #MLBBIndonesia #WeOwnThis

A post shared by MPL Indonesia (@mpl.id.official) on

Begitu pula dengan ONIC yang terlihat belum konsisten. Dari 6 pertandingan, hasil kemenangan dan kekalahan mereka seimbang, yakni menang 2-1 melawan Aura dan kalah 1-2 dari Bigetron. Hal itu menunjukkan bahwa Drian dan kawan-kawan harus lebih mempersiapkan strategi yang lebih matang.

Hal yang jadi catatan dari inkonsistensi ONIC di pekan pertama MPL Season 5 adalah absennya Udil. Midlaner andalan ONIC ini disebutkan mengalami cedera radang persendian. Meski begitu, penampilan penggantinya, Rasdalima, tidak bisa dibilang buruk.

Meskipun kedua tim tersebut menempati posisi 3 dan 4, hasil itu bukan hal cukup memuaskan bagi kedua tim. Pasalnya, pertandingan masih panjang dan jika mereka terus mempertahankan tren yang tidak konsisten, maka tidak menutup kemungkinan ONIC dan Alter Ego bertahan di posisi papan tengah klasemen.

***

Bagaimana menurut kalian mengenai pertandingan pekan pertama MPL Season 5? Laga mana yang menjadi pertandingan terseru untuk kalian? Jangan sungkan untuk berikan tanggapan di kolom komentar, ya. Terus baca KINCIR biar kalian enggak ketinggalan kabar seru lainnya seputar esports dan game.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.