(MPL Season 8) Bikin Keok ONIC, RRQ Hoshi Amankan Slot di Grand Final

RRQ Hoshi yang tampil dengan dominan berhasil mengalahkan ONIC Esports dalam laga final upper-bracket MPL Season 8. Dengan hasil 3-1, RRQ Hoshi berhasil mengamankan satu slot di babak Grand Final mendatang. 

Enggak cuma itu, RRQ Hoshi lagi-lagi berhak untuk berlaga dalam gelaran M3 mendatang. Di sisi lain, ONIC Esports harus melakoni laga final lower-bracket melawan EVOS Legends untuk memperebutkan slot terakhir di babak Grand Final.

Pada game pertama, ONIC Esports tampil gemilang di awal permainan. Mengandalkan rotasi cepat dari Mathilda dan Kaja, Drian dan kawan-kawan dapat menciduk satu-per-satu para pemain RRQ Hoshi dengan cukup mudah. 

Di sisi lain, RRQ Hoshi terlihat cukup kewalahan untuk menghadapi gempuran ONIC Esports. Bahkan, Vynnn yang menggunakan Jawhead dapat terbunuh berkali-kali di lini depan pertarungan.

Xinnn MPL Season 8.
Xinnn MPL Season 8. Via MPL Indonesia.

Memasuki late-game, RRQ Hoshi tampak menjadi lebih kuat. Xinnn yang menggunakan Esmeralda mampu menjadi petarung yang sangat sulit untuk dibunuh. Enggak heran, kalau seluruh skill para pemain ONIC Esports harus terbuang percuma hanya untuk menghabisi Xinnn. 

Di sisi lain, Albertt yang menggunakan Yi Sun-Shin juga telah mampu menghasilkan damage yang sangat tinggi. Enggak heran, kalau RRQ Hoshi akhirnya berhasil comeback dan mengamankan kemenangan game pertama.

Memasuki game kedua, ONIC Esports terlihat tidak ingin mengulang kesalahan yang sama. Kini, Drian dan kawan-kawan terlihat lebih berhati-hati dalam mengeksekusi inisiasi permainan.

SANZ yang bermain sebagai Paquito menjadi pemain dengan kontribusi pertarungan tertinggi di game kedua. Berkali-kali, SANZ mampu menjadi petarung lini depan yang sangat mematikan. 

Via MPL Indonesia

Di sisi lain, RRQ Hoshi terlihat cukup kewalahan untuk mengantisipasi tiap serangan yang dilakukan ONIC Esports. Bahkan, Xinnn yang biasanya bermain dengan agresif tidak mampu berbuat banyak.

Lebih parahnya lagi, RRQ Hoshi bahkan tidak mampu mengamankan poin kill yang berarti—hanya empat poin kill yang berhasil diamankan RRQ Hoshi selama game kedua. Pada menit ke-12, ONIC Esports akhirnya berhasil menyamakan kedudukan dengan skor 1-1.

Seorang Butsss bahkan tidak mampu menggendong ONIC kali ini!
Seorang Butsss bahkan tidak mampu menggendong ONIC kali ini! Via MPL Indonesia.

Pada game ketiga, RRQ Hoshi terlihat mampu mengantisipasi pola permainan ONIC Esports. Mengandalkan Esmeralda dan Ruby, RRQ Hoshi memutuskan untuk bermain secara agresif. Xinnn yang menggunakan Clint menjadi damage-dealer yang cukup mematikan bagi RRQ Hoshi. 

Berkali-kali, Xinnn dapat menghabisi para pemain ONIC Esports dengan cukup mudah. Enggak heran, kalau RRQ Hoshi pun akhirnya berhasil mengamankan kemenangan game ketiga pada menit ke-13.

Di game keempat, ONIC Esports secara mengejutkan menggunakan Fanny dan dua Retribution sekaligus. Hasilnya, kedua Retribution tersebut kurang efektif digunakan dalam permainan.

Via MPL Indonesia.

Dengan begitu, Fanny yang dimainkan SANZ tidak dapat bertarung secara optimal. Sebab, dia kesulitan untuk mendapatkan purple-buff. Di sisi lain, RRQ Hoshi justru bermain cukup solid dan rapi dalam game keempat. 

Di sisi lain, Xinnn yang bermain sebagai Brody mampu menjadi damage-dealer yang sangat mematikan. Ditunjang dengan Benedetta dan Phoveus di lini depan, Xinnn dapat melakukan free-hit dalam setiap pertarungan tim.

Enggak heran, kalau total damage yang dihasilkan sangat tinggi. Pada menit ke-20, RRQ Hoshi akhirnya berhasil mengamankan kemenangan game keempat. Selain laga di atas, MPL Season 8 juga akan menyajikan deretan laga menarik lainnya. Jadi, pantau terus beritanya di KINCIR, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.