(Piala Menpora Esports 2020 AXIS) Profil Tim Grand Final: Binus University

Universitas Bina Nusantara (Binus) menjadi pemenang dari Kualifikasi Kloter 3. Dengan hasil tersebut, tim Binus berhak melanjutkan perjuangan mereka ke babak Grand Final Piala Menpora Esports 2020 AXIS. Mereka berhak bermain di babak upper bracket setelah mengalahkan Telkom University.

Setelah performa apik di laga final, tim Binus menjadi salah satu tim terkuat yang diprediksi dapat memenangkan gelaran Piala Menpora Esports 2020 AXIS. Ditambah lagi, tim tersebut memiliki rekam jejak dan jam terbang yang cukup tinggi dalam skena esports antar-kampus. Tim Binus diperkuat oleh:

1. Thomas Setyawan
2. Wilson Clarence Sutanto
3. Daniel
4. James Alexander
5. Kristian Antonius

Penasaran dengan profil salah satu tim kandidat terkuat juara Piala Menpora Esports 2020 AXIS ini? Yuk simak pembahasannya di bawah ini!

Mekanisme Permainan yang Baik

Selama babak Kualifikasi Kloter 3, Binus University memang memperlihatkan performa permainan yang sangat baik. Hal tersebut tentu saja tidak bisa dilepaskan dengan penguasaan mekanisme permainan dari masing-masing pemain yang terbilang sangat tinggi.

Kondisi inilah yang mendorong mereka untuk membuktikan kehebatan mekanisme permainan melalui gelaran Piala Menpora Esports 2020 AXIS. Sejauh Kualifikasi Kloter 3, mereka memang berhasil membuktikannya.

“Lewat gelaran ini, kami ingin buktikan kalau Binus adalah tim yang kuat. Kami sebagai mahasiswa sebenarnya juga punya mekanisme permainan yang jauh lebih baik,” ucap Thomas.

Tim Kawakan dengan Mantan Pemain Kawakan

Tim Binus merupakan tim kawakan yang sebenarnya sudah malang-melintang dalam skena esports amatir antar-kampus. Bahkan, mereka sempat diperkuat oleh dua orang pemain yang kini menjadi pemain profesional, yaitu Vyn (RRQ) dan Renbo (BTR).

Kalau melihat rekam jejaknya, tim Binus memang terbilang memiliki kualitas dan performa permainan di atas rata-rata tim yang akan bertarung. Enggak heran, kalau tim Binus menjadi salah satu tim yang cukup difavoritkan.

“Awal mula terbentuk, kami berlima waktu itu untuk ikut turnamen lain. Pemainnya ada Saya (Thomas), James, Krypton, Vyn, dan Renbo. Sekarang, Vyn dan Renbo udah enggak bisa ikut, karena terikat kontrak sama tim profesional. Akhirnya saya mencari dua pemain lagi. Ketemulah dengan Daniel, dia adik kelas saya di kampus. Lalu, Daniel mengajak Wilson untuk mengisi satu slot lagi,” ungkap Thomas.

Mayoritas Mahasiswa Jurusan Informatika

Dari kelima pemainnya, empat orang merupakan mahasiswa jurusan Teknik Informatika di Bina Nusantara, yaitu Thomas Setyawan, Wilson Clarence, Daniel, dan James Alexander. Hanya satu orang yang berbeda jurusan perkuliahan, yaitu Kristian Antonius yang menempuh pendidikan Teknik Industri.

Sebagai tim yang mayoritas diisi oleh mahasiswa sejurusan, Thomas dan kawan-kawan mampu memperlihatkan kerja sama tim yang kompak dan eksekusi permainan yang solid.

“Kryptan (Kristian Antonius) berkuliah mengambil jurusan Teknik Industri. Kami berempat Teknik Informatika. Kalau angkatan perkuliahan sih cukup beragam, ada dari mahasiswa semester satu sampai mahasiswa semester tujuh juga,” jawab Thomas.

Berjuang Sendirian

Dalam berlaga di perlombaan kompetitif, setiap tim biasanya mendapatkan dukungan dari pihak manapun yang terkait, seperti sekolah ataupun teman sepermainan. Namun, Thomas mengaku, kalau pihak kampus (Bina Nusantara) tidak mengetahui perjuangan mereka di gelaran Piala Menpora Esports 2020 AXIS.

Begitu pun mahasiswa sepermainan mereka. Menurut pemain dengan nickname TongPang ini, sangat sedikit yang tahu bahwa Binus sedang berjuang untuk mengharumkan nama kampusnya. Namun, bagi Thomas dan kawan-kawan, hal tersebut bukan masalah besar dan mereka lebih memilih fokus untuk menang.

“Pihak kampus enggak tau. Terus, untuk mendaftar Piala Menpora Esports 2020 AXIS juga kan enggak perlu surat keterangan apapun dari kampus. Teman-teman kami juga kayaknya enggak tahu. Sejauh ini, kami hanya fokus untuk main dan menang,” ujar Thomas.

Sempat “Zero Chemistry”

Awal kali bermain, tim Binus University memang sangat tidak kompak. Thomas mengaku permainan mereka tidak memperlihatkan adanya kerja sama tim yang baik.

Secara perlahan, mereka terus melakukan latihan dengan bermain bersama-sama seperti biasa. Hingga akhirnya, kekompakkan dan kerja sama tim mulai terbentuk. Thomas mengaku, kalau mereka berada dalam kondisi terkuat sebagai suatu tim pada tahun lalu.

“Waktu awal-awal latihan, (chemistry) kami hancur banget. Namun, karena terus latihan bareng-bareng, akhirnya kami bisa bangun chemistry secara perlahan. Sampai, kami berada di posisi terkuat kami pada tahun lalu,” tutup Thomas.

***

Sebagai tim kampus, Binus University merupakan tim dengan pengalaman kompetitif yang sangat tinggi. Hal tersebut terlihat dari performa permainan mereka yang gemilang dan keberhasilan mereka dalam merebut posisi pertama di Kualifikasi Kloter 3.

Dalam babak Grand Final, Thomas dan kawan-kawan nantinya akan melanjutkan perjuangan mereka melalui posisi upper bracket. Sehingga, mereka memiliki peluang yang jauh lebih besar untuk memenangkan gelaran Piala Menpora Esports 2020 AXIS dibandingkan dengan tim-tim lainnya.

Bagi kalian yang penasaran dengan performa gemilang dari tim Binus University, silahkan saksikan secara langsung pada babak Grand Final melalui kanal YouTube: IESPL, Sabtu (26/09), pukul 15.00 WIB.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.