(Piala Menpora Esports 2020 AXIS) SMA Institut Indonesia: Kendala Lag Takkan Halangi Kami!

Tim SMA Institut Indonesi Semarang menjadi salah satu tim terkuat yang berhasil lolos ke babak Grand Final Piala Menpora Esports 2020 AXIS. Mereka nantinya akan melanjutkan perjuangan mereka dalam posisi lower bracket. Dalam posisi tersebut, mereka harus sangat berhati-hati, karena mereka dapat langsung tereliminasi dengan hanya satu kali kekalahan saja.

Dalam wawancara singkat, KINCIR berhasil mewawancarai Maulana Fauzia, sebagai kapten dari tim SMA Institut Indonesia. Dalam wawancara tersebut, Maulana mengapresiasi gelaran Piala Menpora Esports 2020 AXIS. Dia menilai gelaran tersebut sebagai turnamen untuk menyalurkan bakat dan melatih mental kompetisi esports bagi para pelajar ataupun mahasiswa.

“Turnamen ini sangat bagus karena membuka ajang bagi tim dari siswa atau mahasiswa untuk menyalurkan bakatnya dan melatih mental menjadi juara,” ucap Maulana.

Tim SMA Institut Indonesia merupakan salah satu tim SMA terkuat yang patut diperhitungkan. Dalam Kualifikasi Kloter 4, Maulana dan kawan-kawan memperlihatkan performa permainan yang sangat baik. Sayangnya, mereka mengalami kendala teknis berupa lag dalam babak kualifikasi tersebut. Menurut pengakuan Maulana, kendala teknis tersebut terjadi di laga final ketika mereka sedang berhadapan dengan tim Institut Pertanian Bogor (IPB).

“Saya dan satu tim sudah percaya diri bisa menjadi juara pertama tentunya. Akan tetapi, kita hanya anak SMA yang kekurangan fasilitas, seperti kendala teknis room-nya atau sinyalnya yang menyebabkan tiga pemain dari tim kami mengalami lag. Tetapi, kami sangat bersyukur kendala teknis tersebut terjadi di saat laga final,” jawab Maulana.

Dalam laga final, SMA Institut Indonesia harus berhadapan dengan tim Institut Pertanian Bogor (IPB). Sebagai kedua tim terkuat, pertarungan antar-keduanya terbilang sangat sengit.

Maulana mengaku tim IPB merupakan lawan tersulit yang harus mereka hadapi dalam babak Kualifikasi Kloter 4. Bahkan, Maulana mengatakan, kalau tim SMA Institut Semarang sudah mengalami kesulitan menghadapi IPB sejak fase ban dan pick Hero yang membuat mereka salah dalam mengambil keputusan ban ataupun pick.

“Lawan tersulit di Kualifikasi Kloter 4 sepertinya tidak ada. Kalau momen tersulit itu, ketika game pertama melawan tim IPB di laga final, yaitu salah dalam melakukan ban dan pick,” ungkap Maulana.

Laga Grand Final kini siap menghadirkan tim SMA Insitut Indonesia sebagai salah satu tim yang akan bertarung. Untuk menghadapi laga tersebut, Maulana dan kawan-kawan kini kerap melakukan scrim dengan tim lain. Selain itu, Maulana juga mengaku, kalau mereka menerapkan sistem evaluasi permainan untuk meningkatkan performa permainan tim nantinya.

“Kami sedang melakukan persiapan seperti mengadakan scrim/sparing antar-tim dan mengevaluasi lagi untuk menghasilkan gameplay yang lebih rapi dan juga persiapan mental. Soalnya, saya rasa ada pemain mantan RRQ (Academy) dari Binus University,” tutup Maulana.

Tim SMA Insitut Indonesia memang hanyalah tim SMA sederajat saja. Namun, mereka mampu memperlihatkan performa permainan yang sangat baik dalam babak Kualifikasi Kloter 4 lalu. Sayangnya, kendala lag menjadi halangan mereka dalam bermain dengan optimal. Mudah-mudahan saja, kendala tersebut nantinya tidak lagi mereka temui dalam babak Grand Final Piala Menpora Esports 2020 AXIS.

Bagi kalian yang penasaran dengan performa tim SMA Institut Indonesia di babak Grand Final, kalian dapat menyaksikannya secara langsung melalui kanal YouTube: IESPL_ID, Sabtu (26/09), pukul 15.00 WIB.

@iespl.id

Jangan lupa follow TikTok IESPL_ID serta Instagram samsungindonesia & iespl_id.Sertakan juga hastag #S#amsungCasterchallenge di caption kalian!

♬ original sound – IESPL

Nah, ada kabar baik nih buat kalian semua. Kalian bisa ikutan #SamsungCasterChallenge berhadiah smartphone Samsung Galaxy A71! Ketentuannya bisa kalian lihat di postingan TikTok di atas, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.