(Free Fire) Rekap Hari Kedua Grand Final Piala Presiden Esports 2020

The Flash berhasil menjuarai Piala Presiden Esports 2020 berkat tiga kali “Booyah!” yang mereka dapatkan dari dua hari pertandingan yang berlangsung. Sementara itu, Dranix dan Louvre sebagai perwakilan dari Indonesia harus puas berada di posisi kedua dan ketiga.

Melihat pertandingan di hari kedua, Piala Presiden Esports 2020 membuktikan bahwa ajang tersebut begitu kompetitif. Pasalnya sejak ronde 6 hingga 10, tidak ada satu tim yang berhasil mendapatkan “Booyah!” secara berturut-turut. Bahkan tercatat terdapat empat tim yang baru pertama kali meraih kemenangan, yaitu Cloud, BIG Akar, Pak Royal Army, dan KHKR.

Pada tulisan ini kami mencoba merangkum bagaiamana keseruan pertandingan hari kedua Piala Presiden Esports 2020. Buat kalian yang ketinggalan, simak ulasannya di bawah ini yuk!

Ronde 6 – “Booyah!” yang Menentukan Gelar Juara

Via dok. kincir

Strategi bermain dengan gaya yang pasif dari Team Flash ternyata berhasil membawa mereka membuka kemenangan di hari kedua Grand Final Piala Presiden Esports 2020. Hasil tersebut sekaligus membuat mereka meraih “Booyah!” untuk ketiga kalinya.

Pertandingan di hari kedua terbilang lebih sedikit agresif dari sebelumnya. Pada awal game saja Team Flash sudah bertemu dengan tim Illuminate di sekitar wilayah Crossroad. Benar saja, perwakilan Vietnam itu memilih untuk bermain aman, Ryuk dan kawan-kawan cabut menjauhi tim dari Thailand.

Memasuki mid-late game, masih menyisakan sembilan tim. Angka tersebut terbilang banyak sehingga membuat pertempuran di sesi akhir cukup merepotkan tiap tim. Meski zona sudah cukup kecil, mereka sudah berada di dalam zona dengan posisi aman. Mereka memilih untuk mengamankan diri dan tidak melakukan serangan agar posisinya tidak terlacak oleh lawan.

Team Flash akhirnya melakukan serangan ketika lawannya tersisa lima tim. Mereka mencoba menembaki dua tim yang mencoba masuk ke dalam zona, yaitu High Quality MY dan Louvre. Usaha tersebut pun berhasil dan membuat dua lawannya dari Indonesia dan Malaysia itu tumbang.

Melihat Dranix yang berada di depannya, Team Flash semakin ganas untuk melakukan serangan. Hasilnya, kontes dimenangkan oleh tim Vietnam. Kemudian mereka segera mengambil tindakan berikutnya untuk menyerbu pemain Illuminate yang hanya menyisakan Ethan.

Akhirnya Team Flash berhasil meraih “Booyah!” ketiganya karena sudah mengamankan posisi di dalam zona. Sementara Ethan terpaksa tumbang karena termakan zona.

Ronde 7 – “Booyah!” dari Tim Vietnam Kedua

Via dok. kincir

Permainan cepat juga terjadi pada babak ini. Belum sampai satu menit pertandingan berlangsung, di area Mill sudah terjadi kontes antara Dranix dengan High Quality MY. Pertempuran tersebut berhasil membuka “First Blood” di Ronde 7 dari Delta setelah menumbangkan kapten Ceplos.

Meskipun Dranix berhasil memulangkan dua pemain High Quality MY, sayangnya mereka harus kehilangan Maung karena kontes tersebut. Akhirnya tim Malaysia itu tumbang setelah bertemu dengan KHKR.

Kali ini, nasib buruk benar-benar harus diterima oleh Dranix. Pasalnya dua pemain mereka berhasil dipulangkan ke lobi oleh tim Cloud. Akhirnya satu-satunya perwakilan Indonesia yang tersisa di babak ini tumbang dari Team Flash.

Tim Indonesia lainnya juga harus menderita nasib yang sama dengan Dranix. Bahkan, Louvre, BIG Akar, dan ELVO G.I juga harus tumbang lebih dulu.

Kemenangan dari tim Cloud di Ronde 7 terbilang tidak terduga. Pasalnya di late game saja mereka baru mendapatkan 4 kill. Catatan tersebut menunjukkan bahwa mereka menggunakan gaya bermain pasif dan lebih mengincar placement point.

Taktik tersebut terbilang sangat efektif bagi Cloud. Mereka berhasil meraih “Booyah! karena berhasil menempatkan posisi dengan baik. Sementara para pemain EVOS dan Team Flash satu per satu harus tumbang karena baku tembak dan termakan zona. Kemenangan dari perwakilan Vietnam itu pun akhirnya ditentukan oleh Jckay setelah menembak FL.Cool.VN.

Ronde 8 – BIG Akar Putuskan Dominasi Perwakilan Vietnam

Via dok. kincir

Jika kalian melihat dua babak sebelumnya, permainan berhasil dimenangkan oleh dua perwakilan tim Thailand. Memasuki Ronde 8, perwakilan Indonesia mulai unjuk gigi dengan meraih kemenangan dari BIG Akar.

Wakil asal Indonesia Timur ini mulai menampilkan permainan terbaiknya lewat “First Blood” dari Mank terhadap salah satu pemain tim Cloud di dekat perairan Golf Course. Pilihan bijak juga dilakukan oleh Opa dan kawan-kawan yang memilih memutar untuk terus menyerang Cloud.

Hasilnya pun tidak sia-sia, mereka berhasil menumbangkan tiga pemain dari tim Cloud. Keganasan dari BIG Akar terus berlanjut dengan menjadi sosok ketiga di tengah pertempuran EVOS MG1 vs Louvre. Sayangnya mereka hanya berhasil membuat knock satu pemain Thailand dan tim Macan Putih untuk meninggalkan area pertempuran.

Tersisa tiga pemain, BIG Akar berhasil menyapu bersih pemain tim Cloud secara tuntas setelah sebelumnya satu pemainnya melarikan diri. Kemudian mereka juga melanjutkan kontes dengan tim KHKR dan ELVO G.I.

Berkat lontaran granat dan tembakan dari Mank ke tim KHKR, BIG Akar berhasil menumbangkan tim asal Kamboja itu. Kontes tersebut membuat Opa dan kawan-kawan masuk ke dua besar untuk merebutkan “Booyah!” dengan ELVO G.I.

Akhirnya pertandingan dimenangkan oleh BIG Akar setelah AIS berhasil memulangkan Jey. Tim pemenang Final Regional Timur itu benar-benar ganas di babak ini. Selain mendapatkan “Booyah!”, mereka tercatat meraih poin eliminasi yang besar, yaitu 13 kill.

Ronde 9 – Nasib Sial Dranix Menggagalkan Kemenangan

Sebenarnya, ronde 9 juga bisa dikatakan menjadi panggung milik Indonesia. Pasalnya pada babak ini sebanyak tiga tim berhasil masuk ke posisi empat besar, yaitu BIG Akar, ELVO G.I, dan Dranix. Sementara itu, satu tim lainnya adalah Pak Royal Army dari Filipina.

Tersisa empat tim, BIG Akar harus tumbang terlebih dahulu dari ELVO G.I. Tersisa sendirian tidak membuat Opa gentar, dia tercatat berhasil menumbangkan Jey. Sayangnya, pemain asal Kalimantan Utara ini harus tumbang dari Mota dan membuat timnya berada di posisi keempat.

Tidak lama setelah itu, Mota juga ditumbangkan oleh pemain Pak Royal Army. Kontes akhir pun menyisakan tim Filipina tersebut dengan Dranix. Kontes ini bisa dikatakan imbang karena mereka punya sisa tiga pemain.

Pertarungan sengit pun tak bisa dihindarkan hingga Dranix berhasil menang jumlah setelah menumbangkan dua pemain musuh. Sayang, dewi fortuna belum berpihak kepada tim asal Surabaya ini setelah Pain dari Pak Royal Army melakukan clutch play dengan menundukkan Delta dan Maung. Hal ini pun memberikan “Booyah!” pertama bagi Filipina di Grand Final.

Ronde 10 – Wakil Kamboja Tutup Turnamen dengan Kemenangan

Via dok. kincir

Ronde 10 menjadi babak yang krusaial bagi Dranix dan Team Flash. Pasalnya, kedua tim tersebut menjadi calon kuat juara Piala Presiden Esports 2020. Namun, keuntungan berada di tim asal Vietnam tersebut karena unggul satu kali “Booyah!”.

Sayangnya, harapan Indonesia untuk mengangkat trofi Piala Presiden Esports 2020 pupus. Dranix yang begitu diharapkan mampu meraih kemenangan, justru melakukan blunder di awal pertandingan hingga harus merelakan Maung dan Devil tumbang secara cepat.

Jumlah pemain yang tersisa sedikit membuat mereka kerepotan ketika berhadapan dengan Louvre. Benar saja, Delta dan Vader akhirnya menyusul temannya di lobi dan harus puas berada di posisi ketujuh.

Sementara di zona yang semakin kecil dengan menyisakan empat tim tersisa masih terdapat keberadaan Team Flash. Dengan begitu kesempatan Dranix untuk memenangkan ajang Piala Presiden Esports 2020 semakin sulit.

Namun secara mengejutkan Team Flash berhasil ditumbangkan oleh KHKR. Begitu pula dengan Illuminate yang ternyata juga dikalahkan oleh tim dari Kamboja tersebut. Akhirnya babak akhir dimenangkan oleh KHKR setelah Puchca menumbangkan punggawa terakhir Illuminate, yaitu Luffy.

***

Bagaimana menurut kalian mengenai pertandingan kedua Piala Presiden Esports 2020? Jangan sungkan untuk berikan tanggapan di kolom komentar, ya. Terus baca KINCIR biar kalian enggak ketinggalan kabar seru lainnya seputar esports dan game.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.