Kisah Mahasiswa Bengkulu ber-IPK 3,92 di Piala Presiden Esports 2019

Selama ini, bermain video game dan esports selalu lekat dengan stigma negatif. Tak bisa bohong, bermain game kerap dianggap sebagai rintangan untuk meraih prestasi di dunia pendidikan. Hasilnya, banyak orangtua yang melarang anaknya bermain game atau berkarier di esports. Namun, kisah seorang mahasiswa asal Bengkulu dengan IPK 3,92 yang menjadi semifinalis Piala Presiden Esports 2019 Regional Palembang di bawah ini mungkin bisa membuka pandangan terhadap esports.

Sang pemain adalah Abdur Rasyid, mahasiswa semester enam Jurusan Ekonomi Manajemen Universitas Bengkulu. Dia mengaku telah setahun lebih bermain Mobile Legends. Jika selama ini bermain Mobile Legends atau game lain dianggap menurunkan nilai di dunia pendidikan, pemain dari tim Alcatraz Esports ini membuktikan bahwa stigma negatif esports bisa dipatahkan.

"Bermain game enggak selamanya negatif. Semuanya tergantung dari bagaimana caranya membagi waktu," ungkap pemain dengan nickname "iRasyid" ini.

Menurutnya, bisa membagi waktu adalah kunci utama. Rasyid menjelaskan dirinya tidak akan bisa seperti sekarang jika selalu setengah-setegah dalam memprioritaskan sesuatu. Jika harus belajar untuk ujian, Rasyid akan fokus belajar tanpa menyentuh Mobile Legends sama sekali hingga selesai.

"Prioritas itu penting banget. Kalau kalian harus belajar, jangan coba sentuh hape atau bermain Mobile Legends," jelasnya.

Hal yang sama juga berlaku jika dia sedang ingin bermain Mobile Legends, terutama saat mempersiapkan diri untuk turnamen besar eperti Piala Presiden Esports 2019. Rasyid pun mengaku dia akan memprioritaskan latihan ketimbang belajar. Dia dan rekan setimnya pun mengaku mendapat izin dari universitas demi mengikuti Piala Presiden Esports. Menurutnya, pihak universitas pun memahami apa yang mereka sedang lakukan saat ini.

"Kalau kasusnya demi ikutan Piala Presiden, saya pasti akan fokus ke latihan. Dosen kami pun mengizinkan dan mengerti. Lagipula ini turnamen besar setahun sekali dan bisa berkesempatan membanggakan Bengkulu," ujar Rasyid.

M. Dwiyoba sebagai rekan setim Rasyid di Alcatraz juga mengamini pernyataan rekan setimnya. Menurutnya, prestasi yang mereka raih di dunia esports didapat berkat bisa membagi waktu dan fokus ke satu hal. Semuanya pun akan berakhir manis bagi mereka, terutama untuk meyakinkan kepada orangtua bahwa esports adalah dunia yang sangat menjanjikan.

 
 
 

View this post on Instagram

New roster minus @leonardo_buana ????

A post shared by Alcatraz esports (@alcatraz_esport) on

"Dulu orangtua memang suka marah-marah saat saya main game. Sekarang udah dukung penuh karena udah tahu kalau kami bisa meraih prestasi dari esports," ujar pemain dengan nickname "elroma" ini.

Melihat dampak positif esports yang udah mulai terasa di kalangan orangtua dan guru, Dwiyoba berharap esports akan dikenal oleh masyarakat luas sebagai hal yang positif. Piala Presiden Esports 2019 pun diharapkannya agar bisa membawa esports ke jenjang yang lebih baik lagi.

Hingga artikel ini diterbitkan, Alcatraz berhasil menembus semifinal Piala Presiden Esports 2019 Regional Palembang. Mereka akan melawan PROFESSIONAL ESPORTS di babak semifinal.

Keseruan di hari kedua Kualifikasi Regional Palembang Piala Presiden Esports 2019 masih bisa kalian rasakan sekarang dengan menonton langsung di Palembang Sports and Convention Center. Jika tak memungkinkan, kalian juga bisa menonton pertandingannya lewat live streaming di bawah ini.

Sebagai catatan, Piala Presiden Esports 2019 masih membuka pendaftaran untuk kualifikasi untuk regional Solo, Manado, Bekasi, dan Pontianak. Kalau kalian merasa memiliki kemampuan, yuk daftarkan tim kalian sekarang juga di link ini.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.