Pokemon GO, Bukan Buat Gamer yang Mager

Apakah ada di antara lo yang heran sama teman-teman lo yang berkeliaran enggak jelas sambil megang hape-nya masing-masing? Jangan heran karena kelakuan yang mungkin lo anggap absurd itu bakal jadi kegiatan yang biasa dengan adanya game terbaru Pokemon, yaitu Pokemon GO.

 

Hype Pokemon GO ini memang enggak main-main. Jutaan orang di seluruh dunia sudah download game ini. Saking serunya banyak orang sampai lupa waktu dan lupa diri pas main Pokemon GO. Pastinya lo udah liat berita tentang pemain Pokemon GO yang bela-belain masuk kantor polisi buat menangkap Pokemon, atau juga berita kecelakaan di jalan tol yang disebabkan seekor Pikachu.

 

Di Indonesia yang belum ada rilis resmi dari Niantic aja, game ini sudah banyak dimainkan. Terus apa sih yang bikin game ini jadi super fenomenal? Biar enggak penasaran, simak baik-baik ulasan berikut ini.

Game Pokemon terbaru ini adalah game berbasis augmented-reality (AR) yang dikembangkan oleh Pokemon Company bekerja sama dengan Nintendo dan Niantic. Nama terakhir ini emang lagi hip banget di kalangan gamers smartphone. Pasalnya, perusahaan spin-off Google ini merupakan pihak di balik game populer lainnya, Ingress, yang juga memakai sistem augmented-reality.

 

Pokemon yang kita kenal selama ini adalah game bergenre Role Playing Game (RPG) yang mendorong pemainnya mengikuti jalan cerita dan mengembangkan karakter Pokemonnya. Game Pokemon ini jadi seru karena lo bisa menangkap Pokemon yang beragam plus melatihnya hingga jadi kuat. Setelah itu lo harus melawan karakter non-playing character (NPC) lain seiring jalan cerita, karena jadi kuat aja enggak lengkap kalo enggak ada tantangan.

Enggak berbeda jauh dengan game Pokemon sebelumnya, di Pokemon GO ini lo juga bisa membuat karakter avatar untuk menangkap, melatih, dan bertarung melawan karakter atau Pokemon lain yang bertebaran di dalam game. Nah, salah satu alasan kenapa Pokemon GO langsung ngetren di dunia itu karena game yang diangkat dari manga ini memang populer di seluruh dunia dari era ’90-an.

 

Selain itu, penyematan sistem AR Viki rasa jadi daya tarik yang ampuh mengingat belum banyak video game yang mengharuskan para gamer untuk bergerak dan bertualang secara nyata. Dengan teknologi ini, lo bisa memainkan Pokemon GO ini layaknya lo menjadi seorang Pokemon Trainer. Layanan GPS dan kamera hape membuat lo seakan menangkap Pokemon yang muncul di dunia nyata. Dengan layanan GPS, karakter avatar lo dalam game juga ikutan berjalan saat lo juga berjalan. Intinya kayak lo lagi nyari jalan via Waze gitu deh. Nah, pas ada Pokemon di dekat lo, bakal ada tanda melalui nada dan Pokemon yang ada di dekat lo pun muncul. Meski ada sistem AR, buat lo pengguna hape yang belum canggih, bisa mematikan sistem AR biar pengalaman nge-game lo tetap lancar.

 

 

 

Sama seperti mz Ash, selagi mencari Pokemon, lo juga bisa bertarung dengan pemain lain dengan Pokemon masing-masing di Gym. Tapi hal ini baru bisa lo lakukan kalo lo udah berhasil mencapai level 5. Jika lo udah berhasil mencapai level 5, lo akan memilih salah satu di antara 3 faksi yang ada di dunia Pokemon, Mystic, Valor, atau Instinct. Lo bakal mewakili tim yang lo pilih saat menantang Pokemon Trainer lainnya di Gym.

 

Buat para gamer yang lebih suka ngendep di kamar dan enggak suka olahraga, jangan harap lo bisa jadi yang terkuat di Pokemon GO. Sama seperti Ash Ketchum yang punya ambisi mengalahkan Gary, lo juga harus keluar berpetualang di lingkungan sekitar lo dan di tempat-tempat nan jauh di sana karena bakal banyak Pokemon-Pokemon langka yang cuma bisa lo dapetin di sebuah tempat tertentu. Makanya, buat lo yang bercita-cita mau jadi dewa di Pokemon GO, lebih sering olahraga biar lo enggak kecapean pas lagi nyari Pokemon. Tenang aja, enggak bakal ada Team Rocket yang bakal ganggu petualangan lo kok. Di artikel-artikel yang akan datang, Viki bakal ulas beragam tips dan trik yang bikin pengalaman lo bermain Pokemon GO makin seru. Tunggu ya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.