7 Pro Player yang Jadi Sosok Ikon bagi Timnya

– Inilah sosok ikonis dari tim-tim esports besar
– Para pemain ini pun masih aktif sebagai pemain di tim yang membesarkan namanya

Kehadiran tim-tim esports memang mampu menambah keseruan turnamen-turnamen yang diselenggarakan. Kehadirannya pun juga sebagai regenerasi dan wadah untuk para gamers yang kini merintis karier sebagai pemain profesional lewat bergabung dengan tim esports.

Para pemain yang bergabung dengan tim esports memang otomatis akan menjadi bintang jika berhasil memenangkan sebuah turnamen. Enggak sedikit pemain yang jadi sosok ikonis tim esports yang dibelanya.

KINCIR pun mengumpulkan nama-nama pro player esports yang menjadi sosok ikonis untuk tim esports-nya. Yuk simak di bawah ini!

1. (League of Legends) Faker – SK Telecom T1

Via Istimewa

Jika membicarakan ranah League of Legends nama Faker pasti jadi pertama yang terlintas. Namanya pun kerap jadi buah bibir berkat kemampuannya membawa SK Telecom T1 jadi tim yang memenangkan tiga kali berturut-turut di World Championship.

Enggak mau pemain bernama asli Lee Sang-hyeok berpindah ke tim lain, SK Telecom T1 pun mengambil langkah untuk memperpanjang kontrak hingga 2021 dan diberikan saham organisasi ini. Enggak hanya itu, tangan pemain berusia 24 ini juga diasuransikan senilai Rp12 miliar.

2. (Mobile Legends) Lemon – RRQ

Via Istimewa

Nama RRQ memang enggak lepas dari salah satu punggawanya, Lemon dari divisi Mobile Legends. Bergabung dengan tim yang dijuluki “raja” ini sejak 2018, sosok pemain ini pun mampu membuat merinding para lawannya. Di balik sosoknya yang pendiam, kemampuan dan strateginya yang out-off-the-box mampu memberikan kejutan di setiap pertandingan yang diikutinya.

Enggak hanya jadi ikon RRQ, Lemon juga kini jadi sosok pemain bintang yang punya prestasi segudang. Selama berada di tim ini, sang pemain pun mampu membawa pulang trofi MPL sebanyak tiga kali, yaitu pada Season 2, 5, dan 6.

3. (Mobile Legends) Ahmad – Alter Ego

Via Istimewa

Sebagai salah satu pemain terlama yang bergabung dengan Alter Ego, Ahmad pun masuk dalam jajaran pemain ikonis tiap tim esports. Ketika pemain lain rata-rata mengambil langkah untuk berpindah tim untuk mencari pengalaman baru, berbeda dengan pemain yang sempat terpapar virus COVID-19 yang tetap bertahan selama kurang lebih 2 tahun.

Loyalitasnya pun terbayar ketika berhasil membawa Alter Ego meriah trofi pertamanya di turnamen MPL Invitational 2020 lalu. Sayangnya, akibat terserang virus yang kini jadi ancaman manusia di dunia, dia pun enggak bisa berjuang di turnamen M2 World Championship.

4. (PUBG Mobile) Luxxy dan Zuxxy – Bigetron

Via Istimewa

Buat penikmat skena esports, siapa yang enggak kenal dengan saudara kembar Luxxy dan Zuxxy. Bergabung dalam divisi PUBG Mobile milik Bigetron, keduanya mampu membanggakan Indonesia dengan berhasil jadi juara di turnamen-turnamen kancah internasional.

Hebatnya lagi, mampu jadi juara di tunamen internasional, Zuxxy mampu memenangkan penghargaan sebagai Esports Mobile Player of the Year. Memang, Bigetron punya beberapa divisi, seperti Mobile Legends, Free Fire, dan Call of Duty Mobile. Tapi, skuad Red Alien jadi yang paling dikenal oleh penggemar dengan raihan prestasi-prestasinya.

5. (Dota 2) N0tail – OG

Mencetak sebuah sejarah dengan memenangkan turnamen The International sebanyak dua kali, N0tail jadi salah pemain terbaik yang tergabung dalam OG. Ambisinya untuk menjadi juara pun terlihat pada video True Sight The International 2018.

Enggak ingin terkait di bawah nama tim membuat N0tail memutuskan ingin membentuk tim tanpa embel-embel organisasi, mengingat sang pemain pernah bergabung dengan Fnatic dan Cloud9 tanpa prestasi yang berarti. Bekerja sama dengan KuroKy, dia pun membentuk dan menunjuk pemain, seperti Puppey, s4, dan Fly sebagai roster utama.

Sayangnya, tim ini hanya menyisakan N0tail, Topson, dan Ceb, sebagai pemain terlama. Soalnya, KuroKy telah mementuk timnya sendiri bernama Nigma. Tapi, mereka pun telah merangkul MidOne untuk mengarungi skena kompetitif Dota 2 di 2021.

6. (Dota 2) Puppey – Team Secret

Via Istimewa

Buat para penggemar skena kompetitif Dota 2, nama Puppey tentu sudah enggak asing. Sejak bergabung dengan Natus Vincere (Na’VI) pada 2011 lalu, dia pun telah memenangkan berbagai prestasi.

Mampu jadi juara di The International 2011, Puppey pun tembus babak Grand Final turnamen bergengsi di Dota 2 tersebut sebanyak tiga kali. Setelah memutuskan pindah dari Na’Vi pada 2014 lalu, pemain bernama lengkap Clement Ivanov ini pun membetuk Team Secret di tahun yang sama.

Menduduki posisi sebagai kapten, Puppey pun mampu membawa Team Secret jadi salah satu tim papan atas di ranah Dota 2. Berbagai turnamen bergengsi mampu diraih oleh tim yang berbasis di Eropa ini, seperti ESL One Birmingham 2020 – Online: Europe & CIS, BEYOND EPIC: Europe/CIS, dan ESL One German 2020.

7. (CS:GO) Gla1ve – Astralis

Via Istimewa

Berhasil mendominasi turnamen-turnamen CS:GO dunia, Astralis pun mampu menduduki peringkat posisi pertama di HLTV. Perolehan ini pun enggak terlepas dari sepak terjang dan kemampuan dari sang kapten Lukas “Gla1ve” Egholm Rossander.

Bergabung dengan Astralis sejak 2016, sang pemain pun kini jadi sosok ikonis untuk tim yang berbasis di Denmark. Sempat memutuskan untuk libur sejenak dari kompetitif pada Mei 2020 lalu karena mengalami gelaja stres, tim ini pun sempat terperosok di ajang DreamHack Master Spring. Akhirnya, Gla1ve memutuskan untuk kembali pada akhir tahun lalu.

***

Bagaimana tanggapan kalian dengan deretan pemain yang jadi sosok ikonis tiap tim esports? Jangan sungkan untuk memberikan komentar kalian di kolom bawah, ya! Tetap di KINCIR gara kalian enggak ketinggalan berita seputar esports.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.