Info 
Saints Solo merupakan salah satu finalis dari kualifikasi regional Solo Piala Presiden Esports 2019. Pada Minggu (24/2), Saints Solo bertemu dengan Nazone Gaming di partai final untuk merebut satu tempat di Main Event Piala Presiden Esports 2019. Sayang, mereka kalah 2-0 yang artinya membuat Saints Solo harus puas di urutan kedua Kualifikasi Regional Solo.
Sebelum berlaga di final kualifikasi regional Solo yang diadakan di Grand Studio Metro TV, Tim KINCIR berhasil menemui mereka untuk mewawancara mereka. Yuk simak obrolan bersama skuat Saints Solo di bawah ini!
Stevanus “Retzstyle”
Rizky “Haserama”
Abu “WinnyHuang” Bakar
Araka “Iqball”
Yoghie “Ayanokoujii”
Winny “Winny”
Terbentuk Khusus Untuk Piala Presiden Esports 2019
View this post on Instagram
Kualifikasi regional Piala Presiden Esports 2019 mengharuskan tim memiliki minimal tiga pemain dengan domisili regional asal. Melihat hal ini, Retzstyle mengambil inisiasi untuk mengumpulkan para pemain yang terdiri dari Haserama, WinnyHuang, Iqball, Ayanokoujii, dan Winny. Retzstyle mengaku bahwa dia sebenarnya memiliki tim esports Mobile Legends yang aktif dalam skena lokal, yaitu Saints Kid. Namun, karena keperluan administrasi daerah dari Piala Presiden Esports 2019, Retzstyle membentuk tim Saints Solo untuk ikut berlaga dalam turnamen tersebut.
Strategi tersebut digunakan Retzstyle untuk tembus melalui jalur Kualifikasi Regional. Nantinya, Retzstyle sendiri mengaku belum tahu nasib ke depan dari Saints Solo. Bagi Retzstyle, hal itu bukanlah perkara penting untuk pikirkan, karena yang terpenting hanyalah merebut kemenangan terlebih dahulu dari Nazone Gaming di Final Kualifikasi Regional Solo.
“Saya kumpulin aja untuk Piala Presiden. Sebenarnya, saya juga punya tim, namanya Saints Kid. Saints Solo sengaja dibuat cuma buat Piala Presiden, karena harus satu kota, kan,” ujar Retzstyle.
Dikumpulkan Sehari Sebelum Mendaftar Piala Presiden Esports 2019
Mengikuti kualifikasi regional untuk acara sebesar Piala Presiden Esports 2019 merupakan suatu hal yang pasti dipersiapkan dengan matang. Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk Saints Solo. Mereka justru baru berkumpul dan terbentuk satu hari sebelum pendaftaran Piala Presiden Esports 2019. Roster Saints Solo yang dikumpulkan pun adalah para pemain yang dianggap terbaik dari Solo.
Walaupun baru berkumpul dan terbentuk, Saints Solo ternyata mampu memberikan performa permainan yang maksimal di Kualifikasi Regional Solo. Hal itu terbukti dari tembusnya mereka ke babak final Kualifikasi Regional Solo. Raihan tersebut membuktikan bahwa kemampuan permainan dari para pemain secara individu terbilang cukup mumpuni.
“Baru dikumpulkan sehari sebelum pertandingan. Kami ngumpulin pemain-pemain terbaik dari Solo aja untuk ikut Kualifikasi Regional Solo,” ucap Retzstyle.
Serba Dadakan dan Tanpa Latihan
Saints Solo yang terbentuk dengan dadakan mengakibatkan para pemainnya tidak sempat berlatih untuk menghadapi kualifikasi regional Solo untuk Piala Presiden Esports 2019. Secara teori, kondisi tersebut bukanlah kondisi yang ideal. Apalagi, proses latihan dapat membentuk kerjasama dan kekompakkan suatu tim.
Hal tersebut nyatanya mampu disiasati oleh Saints Solo. Mereka menjadikan pertandingan selama kualifikasi regional Solo sebagai bagian dari latihan tim mereka. Strategi tersebut terbukti efektif untuk para pemain Saints Solo. Perlahan-lahan, mereka akhirnya mampu membangun kekompakkan mereka dan melaju ke babak final.
“Kami baru dikumpulkan satu hari sebelum latihan, besoknya langsung tanding. Dari pertandingan-pertandingan tersebut, kami anggap kayak latihan aja,” ucap Retzstyle.
Sudah Saling Kenal sejak Lama
Saints Solo memang baru terbentuk. Akan tetapi, para pemainnya sudah saling mengenal satu sama lain. Bahkan, Retzstyle dan Ayanokoujii mengaku selalu berada di satu tim, sehingga kerja sama di antara mereka memang sudah terbentuk sejak dulu. Enggak cuma itu, mereka sudah saling mengenal satu sama lain melalui turnamen lokal. Entah itu menjadi teman satu tim, ataupun menjadi musuh di suatu pertandingan esports pada skena lokal Solo.
Mereka berkumpul di Saints Solo sebagai bentuk upaya untuk menjadi perwakilan Solo di Piala Presiden Esports 2019. Retzstyle dan kawan-kawan merupakan nama-nama terbaik dari para pemain Mobile Legends yang aktif di skena lokal Solo.
“Sebenarnya, kita sudah saling mengenal. Ada yang pernah berada di satu tim yang sama, ada juga yang pernah menjadi musuh satu sama lain di turnamen-turnamen Solo,” Haserama.
Terlalu Jago, Dilarang Main di Solo
Retzstyle dan Ayanokoujii selalu bermain bersama di dalam satu tim. Mereka mengaku tidak pernah terpisahkan ketika bermain di dalam suatu tim. Duo mereka ternyata sangat mematikan di skena lokal Solo. Mereka kerap kali memenangkan banyak turnamen lokal di Solo. Dominasi ini pun membuat keduanya dilarang mengikuti turnamen lokal di Solo.
Hadirnya Piala Presiden Esports 2019 menjadi suatu 'angin segar' bagi mereka. Mereka dapat ikut berlaga di Piala Presiden Esports 2019 untuk terus mengasah kemampuan dan membuktikan sejauh mana bakat mereka dalam bermain Mobile Legends.
“Kami berdua (Retzstyle dan Ayanoukoujii) istilahnya udah di-ban di skena kompetitif lokal. Enggak boleh lagi ikut turnamen lokal yang ada di Solo. Jadi, kalo ada turnamen tanpa ban pemain, pasti kita sikat,” ucap Ayanokoujii sambil tertawa.
***
Harus diakui, Saints Solo adalah tim yang sangat berbakat dan potensial. Bagaimana tidak? Dari persiapan yang cuma secuil, mereka berhasil menembus babak final kualifikasi regional. Memang pada akhirnya ujian sebenarnya datang atas nama Nazone Gaming. Kekalahan ini tentu akan menjadi pelajaran berarti bagi Retzstyle dan kawan-kawan untuk berkembang menjadi skuat yang lebih kompak dan mempersiapkannya segalanya.
Bagaimana menurut kalian mengenai profil singkat dari tim Saints Solo? Apakah menurut kalian, nantinya mereka dapat terus berlaga di skena esports Indonesia? Silahkan tulis pendapat kalian di kolom komentar. Serta, ikuti terus informasi terbaru mengenai Piala Presiden Esports 2019 hanya di kanal KINCIR!
