(REVIEW) TEPPEN

TEPPEN
Genre
  • collectible card game
  • game strategi
Publisher
  • Capcom
Developer
  • GungHo Online
Release Date
  • 09 August 2019
Rating
3.5 / 5

Kehadiran game kartu seringkali problematik. Apalagi untuk mereka yang dirilis khusus di platform mobile. Entah apa yang Capcom pikirkan untuk akhirnya berani merilis game kartu pertama mereka bertajuk TEPPEN.

Menjual karakter-karakter ikonis di setiap rilisan mereka, TEPPEN menjadi wahana game strategi yang lumayan menantang buat para pencinta game dari Capcom. Apakah sebagai collectible card game Capcom mampu memberikan orisinalitas dan membangun permainan yang baik dari TEPPEN? Simak ulasan KINCIR berikut ini!

 

Paduan Real-Time Battle dan Jeda yang Baik

Sebagai game kartu, ternyata TEPPEN menggunakan paduan mekanisme yang baik antara real-time strategy yang diselingi dengan kartu giliran. Pemain bakal menggunakan lapangan permainan dengan tiga kartu dan jalur yang lurus. Nantinya jalur ini akan menyala dan menentukan kapan pemain bisa menyerang kartu atau karakter lawan.

Penambahan energi juga berjalan secara real-time sehingga permainan punya tempo yang cukup berkesan. Yang menarik adalah kehadiran kartu Action Card yang bakal mengharuskan permainan untuk berubah mekanik untuk sementara. Nantinya pemain bakal berbalas Action Card secara giliran jika ronde ini dimulai oleh salah satu pemain.

Di satu sisi, kehadiran kartu Action serta kombinasi real-time yang disajikan oleh TEPPEN memberikan ritme permainan yang cukup baik. Pemain harus responsif serta memimpin tempo permainan untuk bisa menang dan jadi yang terbaik.

Kehadiran para Karakter Ikonis

Capcom memang terkesan menjual para karakter yang hidup di serial game yang mereka publikasikan. Tengok saja kehadiran X dari seri Megaman, Dante atau Vergil dari Devil May Cry, hingga Rathalos dari Monster Hunter, dan yang lainnya. Alhasil, game ini terkesan memadukan semua karakternya dengan sembarang. 

Dalam cerita di game ini, para karakter dari serial dan waralaba milik Capcom ini terjebak dalam tempat bernama Land of Illusion. Mereka lantas berkonflik antara satu sama lain dan berusaha untuk mencari jawaban dari tempat yang misterius ini.

Bercampurnya para karakter menciptakan sinergi yang kurang baik. Bagaimana jadinya jika Rathalos yang menjadi seekor naga besar tampil sebagai karakter dan berinteraksi sama tokoh manusia seperti Ryu hingga Dante dan X. Belum lagi mereka juga menggunakan kartu-kartu yang jadi karakter ikonis di sepanjang waralaba milik Capcom.

Meski begitu, kayaknya preferensi karakter ini bukanlah jadi sesuatu yang janggal. Semua balik lagi kepada pemain untuk bisa menikmati karakter tersebut yang telah direduksi menjadi kartu untuk dimainkan.

 

Grafis yang Belum Konsisten

Salah satu kekurangan yang cukup terasa dalam TEPPEN adalah inkonsistensi mereka untuk menghadirkan grafik yang nyaman buat pemain. Lapangan permainan terkesan sangat sempit dan berdampak sama paduan grafis yang terlihat kaku saat menyalakan animasi. Apalagi ada animasi karakter serta kemampuan mereka yang tampil mengambil porsi sangat besar di dalam permainan.

Rasanya, aspek tata letak yang rapi menjadi salah satu nilai penting yang harus diperhatikan ketika membuat game bertema strategi dan kartu. Pasalnya, interface berpengaruh sama aksesibilitas pemain untuk mencerna informasi dan menikmati permainan. TEPPEN mengeksekusi kualitas grafis karakternya dengan cukup detail, namun sayangnya lapangan permainan dibiarkan berantakan dan enggak nyaman di mata.

Mekanisme Permainan yang Terasa Kagok

Sistem tiga jalur dan tiga kartu pada sebuah lapangan permainan kartu terasa jadi jumlah yang sangat sedikit. Hal ini membuat TEPPEN menyediakan permainan yang kurang variatifHal ini membuat siapapun yang bisa melakukan stomp dapat mudah dengan mudah. Apalagi jika kartu mereka bertahan sangat lama dengan bantuan efek khusus maupun Action Card.

Game ini juga enggak punya mekanisme untuk membuang kartu sehingga pemain bakal merasakan mogok ketika ingin mengeluarkan kartu pilihan. Pemain hanya dibatasi memakai lima kartu tangan serta dua slot kartu tambahan yang diaktifkan dengan efek tertentu. Alhasil enggak banyak kombinasi serta strategi khusus untuk mendominasi permainan.

Meski masih ada beberapa kekurangan dari berbagai aspek, TEPPEN secara keseluruhan telah memenuhi syarat untuk membuatkan game bertema freemium yang cukup adil. Memang ada sistem booster pack untuk membeli kartu. Namun, variasi karakter di dalamnya masih terasa cukup seimbang dan enggak membuat kartu langka tampil lebih kuat.

Secara variasi kartu dan permainan, TEPPEN sebenarnya menawarkan interaksi yang cukup memikat. Setiap kartu punya beberapa keyword unik dan tampil variatif. Jika saja Capcom dan GungHo Online bisa memperluas area permainan mereka, bukan enggak mungkin kalau TEPPEN bisa jadi salah satu rilisan game kartu yang sangat memikat.

***

Buat kalian yang menyukai game bertema strategi, TEPPEN menawarkan mekanik yang cukup orisinal dan menarik untuk dimainkan. Variasi kartu yang ada di dalamnya juga terasa menarik untuk dimainkan. Sayangnya, ruang permaian serta grafis yang enggak mendukung fleksibilitas masih membuat permainan kurang berkesan.

Kalau menurut kalian sendiri bagaimana? Apakah sudah sempat mencoba game kartu besutan GungHo dan Capcom ini? Kalau sudah jangan sungkan untuk berikan rating di kolom atas, ya! Terus ikutin juga review game serta tulisan menarik lainnya hanya di kanal KINCIR!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.