(REVIEW) V4

V4
Genre
  • MMORPG
Publisher
  • Nexon
Developer
  • Nat Games
Release Date
  • 23 July 2020
Rating
3 / 5

– V4 adalah MMORPG dari developer yang baru pertama kali menggarap game open world di platform mobile.
– Apakah masalah klasik MMORPG mobile seperti fitur yang gitu-gitu aja ada di game ini?

V4 merupakan game MMORPG besutan Nexon yang dirilis di Indonesia pada 23 Juli 2020. Game yang dikembangkan dengan Unreal Engine 4 tersebut mengusung konsep open world dengan tema Medieval yang sudah menjadi tema umum bagi kebanyakan MMORPG mobile.

Game ini dikembangkan oleh Nat Games yang sebelumnya tidak pernah mengembangkan game MMORPG Mobile dengan format open world. Pengembang game asal Korea Selatan tersebut sebelumnya dikenal berkat game OVERHIT. Sebagai game open world pertama, V4 dapat dilihat sebagai portofolio yang penting bagi Nat Games.

Nah, sebagai game pertama di dunia MMORPG open world, apakah Natgames bisa membuat V4 jadi game yang menarik? Atau malah berujung pada persoalan yang kerap ditemui dalam MMORPG Mobile, yaitu monoton dan terlalu biasa? Untuk mengetahui jawabannya, langsung saja simak ulasan di bawah ini, ya!

Premis yang Begitu-gitu Lagi

“Seorang jagoan datang untuk menghabisi kekuatan jahat”. Terdengar klise? Kalau jawaban kalian adalah “iya”, kalian ada benarnya. Seperti MMORPG mobile pada umumnya, V4 menggunakan formula cerita tersebut sebagai premis andalan.

Di setiap petualangan, karakter kalian nantinya akan membantu sebuah desa/teritiorial. Sebagaimana MMORPG pada umumnya, cerita utama akan terikat dengan progresi Main Quest di dalam permainan. Semakin jauh progres yang telah dilalui, maka akan semakin banyak cerita utama yang telah diselesaikan. Desain Main Quest dan Cerita tersebut terbilang cukup sering ditemui dalam MMORPG manapun.

Setelah membantu suatu desa dan Main Quest di sana, pemain nantinya akan mendapatkan bantuan dari NPC setempat. NPC tersebut nantinya dapat kalian berdayakan dalam fitur Companion. Fitur tersebut memungkinkan pemain untuk menugaskan NPC mengerjakan berbagai hal, mulai dari hunting, gathering material, sampai conquest suatu wilayah.

Hasil material dari fitur Companion ini terbilang cukup signifikan untuk perkembangan kekuatan karakter. Jadi, selalu kerjakan fitur Companion. Dan, selalu kerjakan Main Quest untuk mendapatkan tambahan NPC pada fitur Companion. Pasalnya, semakin banyak NPC yang tersedia, akan semakin banyak hasil material yang nantinya kalian dapatkan.

Sayangnya, Main Quest bisa berjalan hanya bermodalkan dengan fitur auto, mulai dari auto-pathing sampai auto-battle. Sehingga, pemain hanya perlu menekan satu tombol saja. Sisanya? Biarkan komputer yang bekerja. Sehingga, game ini cocok buat para gamer sibuk yang enggak mau repot, karena fitur auto berperan besar di dalamnya.

Sistem Tarung yang Amat Familier

V4 memiliki mekanisme bertarung yang mengandalkan basic skill dan chain skill. Basic Skill merupakan skill serang pertama yang dapat digunakan. Sedangkan itu, Chain Skill merupakan skill serang lanjutan yang dapat digunakan setelah menggunakan Basic Skill tertentu.

Kombinasi Basic Skill dan Chain Skill menjadi komposisi pertarungan yang perlu diperhatikan. Sebab, untuk menghasilkan damage yang besar, pemain diharuskan mampu memilih Basic Skill dan Chain Skill yang tepat.

Mekanisme Basic Skill dan Chain Skill tersebut memang terkesan menarik. Namun, sayangnya, hal tersbeut tidak didukung dengan animasi dan mekanisme pertarungan yang layak.

Sebagai contoh kecil, V4 tidak menyediakan fitur dodge di dalam pertarungan. Sehingga, pengalaman bermain dari segi aksi pertarungan terasa sangat kurang. Belum lagi dengan animasi serangan yang monoton, pertarungan game ini terasa sangat membosankan.

Fitur Permainan Minimalis

Nuansa kompetitif harus diakui sangat kurang dalam V4. Pasalnya, game ini hanya menawarkan fitur untuk segi kompetitif berupa PK Mode. Sejauh ini, Nat Games belum merilis Guild War Mode di dalam permainan dan belum ada informasi lanjutan untuk fitur yang satu ini.

Namun, sebagai game yang baru rilis kurang dari seminggu, adanya fitur PK Mode sudah lebih dari cukup. PK Mode memungkinkan pemain untuk bertarung dengan pemain lain di dalam suatu stage PvP—Map Lunatra.

Selain fitur PvP, V4 juga menawarkan beberapa fitur PvE yang berorientasi pada field permainan, seperti Phantom Abyss dan Lunatra. Kedua fitur tersebut memungkinkan pemain untuk melakukan hunting di dalam field berbeda dengan beragam keuntungan, seperti penambahan experience.

Kalian yang terbiasa bermaian MMORPG Mobile dengan orientasi fitur dungeon pasti akan merasakan pengalaman bermain yang signifikan pada desain fitur yang diusung oleh V4 tersebut. Namun, apakah tidak ada fitur yang berorientasi pada dungeon? Jawabannya: Ada, yaitu Demon Conquest.

Demon Conquest merupakan fitur solo dungeon. Untuk memainkannya, kalian perlu mengumpulkan Batra Maan dan mendeteksi Demon yang ada di seluruh map. Fitur ini mirip dengan sistem dungeon yang ada di Black Desert Mobile. Sayangnya, Demon Conquest merupakan dungeon yang sangat pendek dan cepat selesai. Sehingga, pengalaman bermain di dalamnya terasa sangat kurang,

Selain itu, V4 juga menawarkan fitur World Boss yang bagi penulis mengusung desain cukup aneh. Pasalnya, World Boss ditempatkan pada map Open PK yang mencampuradukkan porsi PvP dan PvE. Lalu, untuk Map – Main Quest (Syllunas), game ini tidak menyediakan World Boss apapun.

Di samping itu, reward dari World Boss juga terbilang jomplang, sebab pemain dengan raihan damage tinggi akan mendapatkan item yang jauh lebih kuat. Lalu, bagaimana mendapatkan raihan damage yang tinggi? Simpel, untuk seluruh game Nexon, kalian hanya perlu mengeluarkan uang untuk mendapatkan senjata yang kuat. Yap, hal itu berarti nuansa pay-to-win cukup terasa di game ini.

Presentasi Visual Apik, tapi Nanggung

Dikembangkan dengan Unreal Engine, V4 memiliki kualitas grafik yang terbilang sangat bagus. Terlebih, buat kalian yang memainkannya dalam desktop dengan kualitas ultra. Sayangnya, game ini tidak mendukung performa 60 fps—hanya sebatas 30 fps saja.

Selain itu, walau memiliki kualitas grafik yang bagus, animasi dari V4 terbilang sangat kaku dan terkesan tidak natural. Namun, secara keseluruhan, sajian visual dari game ini terbilang sudah cukup baik meski terkesan nanggung.

Selain sajian visual, V4 juga memiliki sajian audio yang sudah cukup baik, seperti musik latar dan pengisi suara. Musik latar yang dipilih terkesan sesuai dengan tema visual yang diusung. Begitu juga dengan pengisi suara.

Namun, karakter NPC terkesan cukup sering bicara. Sehingga, selama permainan, kalian harus siap-siap mendengarkan ocehan mereka tentang banyak hal. Namun, terkadang ocehan mereka memberikan informasi tambahan mengenai semesta di dalam V4, sehingga pemain dapat memahami latar belakang permainan dengan cukup komprehensif.

Masih Terjangkit “Penyakit” Server

Persoalan pertama yang perlu dibicarakan terkait dengan kualitas operasional permainan adalah daya tampung server. Selama tiga hari –sejak pertama kali dirilis—penulis harus melakukan antrian untuk masuk ke dalam permainan. Kini, server sudah cukup baik dan tanpa gangguan.

Sebagai game yang sudah full-release, persoalan daya tampung server di awal perilisan seharusnya enggak perlu lagi terjadi. Seluruh pemain seharusnya dapat dengan leluasa keluar-masuk permainan—tanpa harus menunggu selama kurang-lebih 10 menit untuk masuk ke dalam permainan. Walau terkesan sepele, namun gestur ini menandakan ketidaksiapan dalam menghadapi jumlah pemain yang cukup besar.

Selain itu, V4 merupakan sebuah game MMORPG mobile yang cukup berat. Penulis sendiri memainkannya melalui Samsung A50 dan mendapati suhu smartphone yang meningkat secara cepat. Di beberapa waktu, performa permainan bahkan menurun (karena kepanasan dan penurunan performa hardware).

Beberapa pemain juga mengaku, bahwa V4 tidak kompatibel dengan smartphone mereka. Isu ini membuat game ini dikritik habis-habisan. Bahkan, nilai di PlayStore sempat menyentuh angka 2.8.

Persoalan ini menjadi perhatian Nexon—sebagai pihak publisher. Bahkan, Nexon juga sudah merilis daftar smartphone yang belum dapat memainkan V4. Idealnya, persoalan seperti ini tidak perlu terjadi pada game yang sudah dirilis. Kalau belum siap, lebih baik ditunda saja perilisannya. Selain itu, pilihan bermain di PC terbilang sangat bijak untuk mengantisipasi kerusakan pada smartphone kalian.

***

Sebagai game MMORPG Mobile, V4 memiliki gameplay dan fitur yang terbilang kurang baik. Penulis menemukan kesan gameplay dan fitur yang terasa kurang orisinal dan repetitif. Bahkan, kalian yang sudah biasa memainkan game MMORPG asal Korea, seperti Black Desert Mobile ataupun Lineage—dijamin akan mendapatkan pengalaman bermain yang enggak jauh berbeda.

Dari desain permainan, V4 harus dikatakan memang cukup bagus, namun sangat umum dijumpai dalam MMORPG mobile lain. Bagi penulis, game ini merupakan bukti nyata bahwa gameplay dan fitur lebih penting daripada kualitas grafik. Sebagai game open world perdana bagi Nat Games, V4 tidak berhasil memberikan pengalaman bermain yang menyenangkan dan mengasikkan.

Apakah kalian sudah menyicipi V4? Lalu, apakah kalian setuju dengan ulasan penulis di atas? Silahkan tulis pendapat kalian di kolom komentar. Serta, ikuti terus informasi terkini mengenai games hanya di KINCIR, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.