Respons RRQ Terkait Forfeit di IGX 2018: “Kami Enggak Mau Cari Sensasi!”

Kemeriahan Indonesia Game Xperience (IGX) 2018 diwarnai dengan peristiwa kontroversial di cabang Dota 2. Tim Rex Regum Qeon (RRQ) yang bermain di babak final melawan PG.BarracX melakukan walk out atau forfeit saat pertandingan masih berjalan satu game saja. PG.BarracX pun secara otomatis keluar menjadi juara Dota 2 IGX 2018.

Dalam acara RRQ Evolution Media Day, Andrian Pauline selaku CEO Rex Regum Qeon mengungkapkan keputusan forfeit yang dilakukan timnya adalah bentuk protes kepada panitia. Menurutnya, langkah yang dilakukan panitia IGX 2018 untuk memberikan kemenangan kepada PG.BarracX di game pertama enggak bisa diterima.

"Langkah forfeit yang kami lakukan adalah bentuk protes terhadap panitia. Kami enggak mau diam aja dan terus menerus menerima hal-hal seperti ini," jelas Andrian saat menjawab pertanyaan awak media terkait keputusan forfeit tersebut.

RRQ mempertanyakan keputusan panitia yang memutuskan kemenangan PG.BarracX. Pada saat itu, memang telah diadakan perundingan antara dua pihak bersama panitia. Namun, panitia secara sepihak memutuskan PG.BarracX-lah yang menang. Andrian mengatakan hal yang sangat tak bisa diterima adalah pernyataan panitia yang katanya telah merundingkan semuanya kepada "Ahli Dota".

Andrian menjelaskan bahwa dia sedang tak berada di venue saat insiden tersebut berlangsung. Namun, dia tetap berkomunikasi dengan Wilbert Marco, manajer RRQ, saat insiden tersebut. Menurutnya, dalam situasi putusnya koneksi, sudah seharusnya pertandingan diulang. Andrian mengaku timnya memang sedang berada dalam posisi kalah. Namun, baginya enggak ada yang pasti di Dota 2. Dalam keadaan tertinggal pun masih sangat mungkin melakukan comeback.

Lanjut Andrian, keputusan forfeit yang diarahkannya kepada tim bukanlah cara untuk mencari sensasi. Menurutnya, RRQ selama ini selalu adem ayem dan selalu menghindari drama. Namun, insiden yang terjadi di IGX 2018 sudah cukup menguji kesabarannya dan anggota tim.

"Keputusan panitia membuat mental tim (Dota 2) jatuh. Kami enggak mau lanjut (bertanding) dengan kondisi seperti ini. Kejadian ini udah benar-benar enggak bisa ditolerir. Enggak ada yang boleh macam-macam dengan RRQ," ujar Andrian.

Seperti yang dilansir GGWP.ID, langkah forfeit yang dilakukan RRQ dilatarbelakangi masalah teknis yang terjadi pada game pertama babak Grand Final Dota 2 IGX 2018 yang berlangsung pada hari Minggu (8/7). Saat pertandingan telah berjalan sekitar 22 menit, koneksi internet untuk area panggung Dota 2 terputus. Hal ini pun mengakibatkan diperlukannya membuat lobby baru alias mengulang game.

Untuk mengatasi kendala tersebut, pihak panitia IGX 2018 pun melakukan diskusi dengan perwakilan kedua tim. Pada akhirnya, panitia memutuskan bahwa pertandingan dimenangkan oleh PG.BarracX. Kemenangan tersebut diberikan setelah panitia berunding dengan "Ahli Dota" karena dengan alasan PG.BarracX dalam kondisi unggul (skor 13-3 dan perbedaan networth 4K) saat pertandingan terhenti.

Nah, bagaimana respons lo terhadap drama epik yang tersaji di Grand Final Dota 2 IGX 2018? Apakah menurut lo PG.BarracX memang berhak mendapatkan kemenangan? Ataukah, keputusan panitia memang patut dipertanyakan keabsahannya? Yuk, diskusi di kolom komentar!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.