(REVIEW) Samsung Galaxy M62

Pasar smartphone flagship memang selalu jadi sorotan pemerhati gadget. Namun, di Indonesia, pasar mid-range juga mendapat perhatian khusus. Di sinilah para raksasa elektronik yang terjun ke industri ponsel pintar bereksperimen, baik dari segi teknologi maupun harga. Samsung Indonesia pun jadi salah satu pelakunya yang belum lama ini meluncurkan produk smartphone mid-range bercita rasa flagship, yakni Galaxy M62.

Kenapa gawai terbaru Samsung ini KINCIR sebut demikian? Lihat saja teknologi dan fiturnya yang jemawa seperti chipset Exynos 9825 7nm yang pernah diusung Samsung Galaxy Note10. Menariknya, Galaxy M62 juga membawa salah satu fitur yang sejatinya jarang ada di smartphone flagship, yakni baterai berkapasitas jumbo, tepatnya di angka 7.000 mAh.

Pertanyaannya bukan soal kemampuan bersaing gawai ini, namun lebih ke mampukah Samsung Galaxy M62 menguasai pasar mid-range yang terkenal “keras”? Apakah dengan banderol harga Rp5,999 juta, Samsung bisa meyakinkan calon konsumennya dan mencegah mereka untuk melontarkan kalimat “mending beli ini aja”?

Yuk simak langsung ulasan KINCIR untuk Samsung Galaxy M62 di bawah ini.

Performa & Fitur

Setting grafis low paling ideal untuk Genshin Impact di Samsung Galaxy M62. Dok. KINCIR
Setting grafis low paling ideal untuk Genshin Impact di Samsung Galaxy M62. Dok. KINCIR

Sebagai lini baru dari seri “M”, kalian awalnya mungkin menyangka Samsung Galaxy M62 bakal mengusung cip mid-range seperti Qualcomm Snapdragon (SD) 730G seperti pendahulunya, Galaxy M51, atau SD 720G pada Galaxy A52 dan Galaxy A72.

Dugaan itu pun terbukti keliru. Samsung justru datang dengan twist berupa chipset Exynos 9825 7nm dengan arsitektur Octa-Core yang pernah dibawa pada Galaxy Note10 yang rilis pada 2019. Pun dengan GPU Mali-G76 MP12 serta RAM 8GB dan storage 256GB sebagai penunjang. Hasilnya, performa yang diberikan Galaxy M62 pun jadi serasa menggunakan seri flagship Samsung.

Memang untuk saat ini performanya tidak bisa disetarakan dengan chipset generasi mutakhir seperti SD 888 atau Exynos 2100 5nm yang diusung Samsung Galaxy S21 5G. Namanya juga cip keluaran dua tahun lalu. 

Skor benchmark AnTuTu (kiri) dan Geekbench (kanan). Dok. KINCIR
Skor benchmark AnTuTu (kiri) dan Geekbench (kanan). Dok. KINCIR

Meski begitu, kinerja dan pengalaman bermain game pada Galaxy M62 secara keseluruhan sangat memuaskan sebagai smartphone kelas mid-range. Gawai ini sudah mampu memainkan game-game kekinian yang menuntut kerja keras prosesornya seperti Genshin Impact atau PUBG Mobile.

Untuk judul kedua, Galaxy M62 sudah mampu dimainkan pada setting grafis HDR dengan frame rate Extreme. Tidak ada isu lag atau frame drop yang muncul. Jika ada, itu pun hanya frame drop yang baru muncul jika kalian mainkan di setting Ultra HD karena prosesor yang bekerja lebih keras sehingga jadi panas.

Lain halnya dengan Genshin Impact yang kini dianggap sebagai tolak ukur performa dan visual game mobile. Untuk setting medium, risikonya harus kalian tanggung sendiri. Isu frame drop hingga lag kerap terjadi. Memang masih playable, tapi kurang “nendang” dari segi pengalaman bermain.

Maka dari itulah, setting grafis dengan pengalaman visual paling ideal ada pada setting low dengan frame rate 60fps. Meski masih terjadi frame drop, pengalamannya cukup terasa optimal karena tidak benar-benar drop di bawah 30fps.

Baterai

Samsung Galaxy M62. Dok. KINCIR
Samsung Galaxy M62. Dok. KINCIR

Mengikuti jejak sang pendahulu, Galaxy M51, Samsung Galaxy M62 turut mengusung baterai berkapasitas 7.000 mAh. Angka ini terbilang jauh meninggalkan para kompetitor yang umumnya mengusung baterai berkapasitas 5.000-5.500 mAh. 

Keperkasaan baterai Galaxy M62 pun jadi sangat terasa jika kalian selama ini “terpaksa” menggunakan gawai berkapasitas baterai seadanya. Diadu dengan smartphone dengan baterai lebih dari 5.000 mAh sekalipun, daya tahannya terasa jauh lebih kuat.

Lewat uji coba yang dilakukan KINCIR untuk Galaxy M62, dalam penggunaan sehari-hari (tanpa bermain game atau mengaktifkan mobile hotspot), hape ini cuma menghabiskan 5-10% baterai seharian penuh.

Statistik penggunaan baterai Samsung Galaxy F62. Dok. KINCIR
Statistik penggunaan baterai Samsung Galaxy F62. Dok. KINCIR

Sementara itu, dalam penggunaan “normal” versi KINCIR (bermain game atau menyalakan mobile hotspot), performa baterainya terbilang sangat impresif. Galaxy M62 hanya menghabiskan baterai sekitar 50-55% untuk bermain Genshin Impact (setting low 60fps) selama total 6 jam.

Di luar itu, ada isu yang cukup terasa meski sebenarnya bersifat minor. Dibandingkan dengan Galaxy S21 Ultra 5G atau Galaxy A71 yang pernah KINCIR ulas, pengisian baterai pada Galaxy M62 terasa lebih lama meski sama-sama menggunakan fitur Super Fast Charging 25W. Gawai ini membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam untuk mengisi daya dari 15% hingga 100%.

Meski begitu, isu ini sebenarnya bisa dimaklumi mengingat kapasitas baterai yang jauh lebih besar. Apalagi, Galaxy M62 juga menggunakan cip yang sempat menjadi benchmark performa di masanya sehingga sudah pasti menyedot daya lebih cepat.

Layar dan Audio

Layar Super AMOLED+ yang tak perlu diragukan lagi kualitasnya. Dok. KINCIR.
Layar Super AMOLED+ yang tak perlu diragukan lagi kualitasnya. Dok. KINCIR.

Seperti biasa, Samsung kembali mengusung teknologi layar andalannya, yakni Super AMOLED Plus yang dikenal dengan reputasi baiknya. Pada Galaxy M62, layar yang diusung berukuran 6,7 inci dengan resolusi Full HD+. 

Urusan main game atau nonton film, layar Super AMOLED+ yang diusung Samsung memang juara. Secara kasat mata, layarnya tampak cerah dan kaya warna sehingga mata kita termanjakan olehnya. Di luar ruangan dengan cahaya matahari terik sekalipun, Galaxy M62 tetap bisa menampilkan layar yang tampak cerah.

Sayangnya, Galaxy M62 memiliki satu kelemahan kecil dalam urusan visual. Layarnya belum bisa mendukung refresh rate 120Hz atau 90Hz seperti smartphone flagship pada umumnya. Namun, ingat, gawai yang satu ini bukanlah lini flagship. Fitur canggih seperti itu tentu wajar jika tidak diusung di sini. Lagipula, refresh rate 60Hz juga sudah cukup baik untuk hape ini dan lebih hemat daya.

Dari segi audio, tidak ada yang istimewa pada Galaxy M62. Dolby Atmos sebagai fitur bawaan terbilang bukan hal yang istimewa karena selalu ada pada seri mid-range hingga flagship Samsung. Speaker-nya juga masih mono.sehingga suara yang keluar juga kurang maksimal. Namun, setidaknya masih ada jack 3.5 mm, salah satu fitur yang “terancam punah” pada ponsel pintar kekinian.

Kamera & Video

Kamera belakang Samsung Galaxy M62. Dok. KINCIR
Kamera belakang Samsung Galaxy M62. Dok. KINCIR

Sebagai entri kelas mid-range, Samsung Galaxy M62 punya kamera, baik belakang maupun depan, yang terbilang cukup baik. Formasi empat kamera belakang, yakni lensa utama 64MP f/1.8, lensa Ultra Wide-Angle 12MP f/2.2, serta lensa bokeh dan makro yang sama-sama punya sensor 5MP f/2.4, sudah lebih dari cukup memberikan hasil tangkapan gambar yang memuaskan.

Kualitas gambarnya paling terlihat saat berfoto di kondisi cahaya yang cukup, khususnya di luar ruangan. Formasi empat kamera belakang Galaxy M62 dengan HDR tampak detail dengan eksposur warna yang baik. Hal yang sama juga berlaku pada mode Ultra Wide-Angle dan makro yang bisa menghasilkan gambar sesuai ekspektasi.

Perbandingan foto di luar ruangan (kiri) dan dalam ruangan (kanan). Dok. KINCIR
Perbandingan foto di luar ruangan (kiri) dan dalam ruangan (kanan). Dok. KINCIR

Sayangnya, memotret di situasi minim cahaya masih menjadi isu utama. Tanpa menggunakan Night Mode, kamera belum bisa menangkap gambar yang detail secara maksimal. Kualitasnya memang akan terangkat dengan Night Mode yang memproses cahaya lebih baik, tapi butuh waktu yang tidak sebentar untuk memprosesnya.

Untuk kamera selfie, Galaxy M62 menggunakan sensor 32 MP f/2.2 yang sama-sama mampu memproduksi foto dengan cukup baik seperti kamera utama saat pencahayaan maksimal. Lagi-lagi, isu saat pencahayaan minim memang akan ditemukan. Namun, secara keseluruhan kualitasnya tidak bisa dibilang buruk meski juga tidak bisa dibilang istimewa.

Hasil foto mode Makro di luar ruangan (kiri) dan dalam ruangan (kanan). Dok. KINCIR
Hasil foto mode Makro di luar ruangan (kiri) dan dalam ruangan (kanan). Dok. KINCIR

Seperti rilisan smartphone Galaxy sebelumnya, fitur-fitur pada kamera menjadi salah satu daya tarik utama. Ada banyak fitur dan mode yang bisa kalian jajal, entah itu untuk keperluan foto, video, hingga bikin konten.

Untuk video, seperti sebelumnya Samsung kembali mengusung fitur Super Steady yang mampu meminimalisir getaran saat merekam video. Menariknya, berkat cip rasa flagship Exynos 9825 7nm, kalian bisa mendapatkan fitur yang mungkin takkan kalian temukan di lini Galaxy M Series atau bahkan A Series. Di sini, kalian bisa mengganti sensor Wide ke Ultra-Wide saat merekam layaknya video pada seri Galaxy S Series.

Desain

Samsung Galaxy M62. Dok. KINCIR
Samsung Galaxy M62. Dok. KINCIR

Seperti sang kakak, Galaxy M51, Samsung Galaxy M62 punya dimensi yang cukup besar untuk ukuran smartphone mid-range. Dimensi resminya tercatat pada ukuran 163.9 x 76.3 x 9.5 mm dengan berat 218 gram. Cukup berat, memang. Namun, isu ini sebenarnya bisa dimaklumi mengingat baterai jumbo yang dibawanya.

Untuk casing belakang, Samsung kali ini sedikit mencoba hal baru. Materialnya memang masih menggunakan plastik, tapi tetap kokoh. Dari segi tampilan, finishing di casing belakang kini lebih glossy dengan garis vertikal yang dipercantik menggunakan efek gradasi berwarna silver.

Bagi sebagian orang, “gaya” baru ini tentu menjadi sebuah penyegaran dari Samsung yang dalam beberapa seri mid-range terakhirnya selalu menggunakan finishing ala matte. Namun, penulis pribadi kurang menyukainya karena efek glossy tersebut. Memang terlihat lebih stylish, tapi membuat casing lebih mudah kotor atau tergores, dan sejujurnya menghilangkan kesan mewah.

Dok. KINCIR
Dok. KINCIR

Hal baru pada tampilan belakang Galaxy M62 juga bisa dilihat pada kotak kamera. Layout kameranya lagi-lagi berbeda dari seri-seri sebelumnya. Kini, layout kameranya lebih kotak dan lebih menyembul untuk melindungi lensa kamera.

Sementara itu, tak ada yang terlihat segar di bagian depan. Desainnya masih mengandalkan kamera depan Infinity-O di bagian tengah. 

Ada beberapa catatan minus pada poin ini. Pertama adalah sensor sidik jari yang terletak di bagian samping yang mungkin tidak begitu disukai banyak orang karena tidak bisa mencakup seluruh bagian ibu jari. Kabar baiknya, sensornya terbilang sensitif sehingga tanpa benar-benar menekannya pun, sensornya langsung merespons dengan cepat.

Poin minus kedua ada pada absennya proteksi Gorilla Glass pada layar. Tentunya hal ini sedikit meningkatkan risiko layar tergores atau pecah dalam situasi ekstrem. Samsung pun tidak menyediakan layar antigores atau soft case. So, berhati-hati adalah langkah yang bijak untuk meminimalisir risiko goresan hingga kerusakan, baik ringan maupun berat.

***

Sebagai kesimpulan, Samsung Galaxy M62 adalah salah satu opsi menarik di pasar mid-range. Apalagi, kini Samsung berani membawa cip flagship-nya dengan harga yang kali ini benar-benar menggiurkan. Usianya memang sudah hampir dua tahun, tapi cip Exynos 9825 7nm tetap bisa menghadirkan performa kelas atas dan tentunya stabil. 

Jangan salah, cip flagship tersebut ternyata bukan jadi keunggulan utama hape ini. Siapa, sih, yang enggak tergoda dengan baterai jumbo 7.000 mAh yang udah support Super Fast Charging 25 W? Makanya, buat kalian yang doyan main game hardcore seperti Genshin Impact, PUBG Mobile, atau Mobile Legends, Galaxy M62 dapat menjadi teman bermain terbaik.

Jika ada kekurangan, penulis pribadi rasa itu sangat minor dan tergantung dengan selera kalian masing-masing. Sekalipun kalian rasa cukup berpengaruh, isu-isu tersebut bisa tertutupi dengan keunggulan yang juga patut diperhitungkan, mulai dari kamera yang oke, layar Super AMOLED, dan desain yang lebih stylish.

So, bagaimana pendapat kalian tentang Samsung Galaxy M62 setelah baca ulasan dari KINCIR? Kalau kalian tertarik, langsung saja serbu situs resmi Samsung atau marketplace terpercaya, dan tebus hape mid-range rasa flagship ini dengan harga Rp5,999 juta saja!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.