Profil Sherlin Tsu, Tinggalkan Dunia Modeling Demi Esports

Sukses membuka industri baru dengan kesuksesannya, esports menjadi pilihan karier para anak muda zaman sekarang. Identik dengan pemain profesional, nyatanya untuk masuk ke ranah ini kalian enggak harus menjadi pemain. Contohnya, Sherlin “Baby Shark” Susanto atau Sherlin Tsu yang kini dikenal sebagai streamer dan brand ambassador dari Genflix Aerowolf.

Siapa sangka, kini Sherlin sukses di ranah esports setelah meninggalkan dunia modeling. Cewek asal Tangerang ini pun telah membuktikan pada keluarganya jika jalan yang dipilih bisa dirinya pertanggung jawabkan dengan keberhasilan yang diraihnya.

Berbarengan dengan acara PVP Esports yang diselenggarakan di Marina Bay Sands, KINCIR berkesempatan untuk mengobrol dan mendengarkan cerita dari Sherlin tentang perjalanan karier-nya selama di esports. Yuk simak obrolannya di bawah ini!


Kenal Game Sejak Kecil

Untuk sebagian orang, bermain game merupakan kegiatan untuk mengisi waktu luang. Sama halnya dengan Sherlin Tsu. Kenal dengan game sejak kecil membuatnya menjadikan kegiatan ini salah satu hobinya.

Di usianya yang ketujuh, dia mulai mengenal permainan konsol seperti PS2. Saat itu, dirinya bermain game casual seperti Mario Bros., Guitar Hero, dan Tekken.

Namun, dia mengaku jatuh hati dengan game online di saat dirinya menduduki bangku SMP. Saat itu, cewek berzodiak Aries ini menjatuhkan hati dengan game AyoDance. Hingga game besutan Megaxus ini mengeluarkan di mobile, Sherlin pun masih setia dengan game ini.

“Meski awalnya main konsol, aku lebih suka main game online sejak duduk di bangku SMP, dan game online ku AyoDance. Senangnya, game ini telah ada versi Mobile-nya jadi aku main hingga sekarang,” ungkap Sherlin.


Tinggalkan Modeling untuk Fokus di Esports

Sejak kecil, Sherlin juga suka hal yang berbau make up dan fashion. Dirinya juga pernah menjadi model freelance. Meski punya hobi di bidang tersebut, dia memutuskan menuruti panggilan jiwanya untuk terjun ke esports setelah melihat perkembangan esports di Indonesia yang kian berkembang pesat.

Saints Indo merupakan batu loncatan pertama untuk Sherlin di dunia esports. Dia pun ditunjuk sebagai brand ambassador karena hobinya bermain game serta parasnya yang menawan. Walaupun enggak memperkuat skuad tim tersebut, dirinya tetap merasa senang karena masih bisa bermain game kesukaannya, yaitu Mobile Legends.

“Sama kayak cewek kebanyakan, aku juga menyukai hal-hal yang berbau make-up dan fashion. Namun, setelah melihat perkembangan esports di Indonesia yang pesat, aku pun memutuskan untuk berada di ranah tersebut dan Saints Indo jadi tim pertama,” cerita Sherlin.


Fokus Jadi Streamer

Terjun ke ranah esports dengan menjadi brand ambassador, Sherlin memiliki tugas yang salah satu mengisi streaming di kanal YouTube milik tim tersebut. Melihat respon yang baik dari para penontonya, Sherlin pun membuat kanal miliknya sendiri setelah kontrak dengan tim lamanya berakhir.

Di kanal YouTube milinya, Sherlin enggak hanya bermain Mobile Legends. Dirinya juga bermain game lain seperti PUBG Mobile. Enggak hanya membuat kanal YouTube untuk melakukan live streaming, cewek yang kini jadi Brand Ambassador tim Aerowolf ini juga bergabung dengan Cube TV.

Di sana, Sherlin juga sebagai official streamer di Facebook Gaming. Kini, kanal Youtube-nya telah mencapai 196 ribu subscribers. Sementara di Facebook, dirinya mempunyai pengikut 65 ribu penonton setia.

“Awalnya cuma kayak coba-coba. Ternyata live streaming yang aku lakukan dapat tanggapan baik dari penonton. Makanya, setelah kontrak dengan tim lama habis, aku pun langsung bikin kanal YouTube sendiri," jelas cewek yang mirip skin normal Lunox ini.


Harapan Esports di Masa Depan

Beberapa tahun belakangan ini, esports telah berkembang dan kini kesuksesannya telah mencuri perhatian berbagai pihak enggak terkecuali pemerintah Indonesia. Sebagai salah satu pelaku di industri ini, Sherlin berharap jika esports akan terus berkembang dan diminati.

Pasalnya, kini esports berhasil membuat industri baru dengan perkembangannya yang sangat pesat. Hal ini pun membuat para anak muda ingin terjun ke esports. Apalagi, ada banyak bidang yang bisa dicoba saat terjun pertama kali ke esports. Tak hanya pemain, kalian pun bisa juga coba jadi caster atau brand ambassador seperti Sherlin.

“Aku berharap dengan kesuksesannya yang sekarang esports akan semakin berkembang dan diminati,” ungkap Sherlin.


Buktikan Cewek Bisa Jadi Pro Player dengan Prestasi

Via dok. kincir

Didominasi oleh pemain cowok, enggak jarang jika cewek yang andal dalam bermain sebuah game dianggap sebagai keberuntungan atau memakai jasa joki. Hal ini juga pernah dialami oleh Sherlin. Meski begitu, dirinya membuktikan bahwa dia memang mempunyai bakat di ranah tersebut dengan prestasi yang dia raih.

Handal menggunakan hero Angela dan Karrie di Mobile Legends, dirinya juga sempat berhasil masuk ke jajaran Top Leaderboard game tersebut. Menurutnya, kurangnya turnamen yang melibatkan para pemain cewek membuat mereka sulit untuk membuktikan kemampuannya.

Sherlin menyarankan agar para cewek yang ingin masuk ke ranah esports sebagai pro player tidak perlu takut. Jangan ragu buat membuktikan diri jika kalian memang layak untuk di ranah tersebut dengan memenangkan turnamen atau jadi Top Global di dalam game. Sherlin juga telah membuktikan dirinya berhasil keluar sebagai juara di MLBB All Start 2019 dan menduduki posisi empat di ajang FSL Ladies Tournament 2019.

“Buat para cewek yang ingin masuk ke ranah esports, kasih bukti nyata jika kalian juga bisa bersaing secara kompetitif. Walaupun sedikit yang menyelenggarakan turnamen khusus cewek, kalian bisa jadi Top Global di dalam game,” ujar Sherlin.

***

Bagaimana menurut kalian tentang perjalan panjang yang dilalui Sherlin Tsu untuk bisa sukses di ranah esports? Jika kalian ingin tahu cerita para pro player atau penggiat esports dalam meraih kesuksesan, jangan sungkan untuk menuliskan di kolom bawah ya! Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar esports.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.