(VIP 2019) Jonathan “Emperor” Liandi dan Kisahnya Menghidupi Mimpi

Pencinta esports Mobile Legends di Indonesia mungkin sudah enggak asing dengan nama Emperor. Ibarat seorang kaisar, pemain dengan nama asli Jonathan Liandi ini sangat disegani oleh kolega atau pun kompetitornya. Kini, sang kaisar sedang menikmati kejayaan setelah memutuskan mundur dari medan perang.

Ya, Emperor sudah tidak lagi bermain secara kompetitif. Dia memilih untuk menjadi seorang content creator dan streamer. Dia pun berusaha untuk tetap menghidupi mimpinya meski sudah tidak lagi menjadi pro player, sebuah profesi yang mungkin diidamkan oleh banyak gamer.

Dalam rangka memperingati momentum Hari Sumpah Pemuda 2019, KINCIR menghadirkan program Very Influential Person (VIP) yang akan mengisahkan perjalanan seorang Jonathan “Emperor” Liandi yang #BeraniBermimpi sebagai seorang pro player atau pun streamer. Yuk, simak kisahnya!


Berani Berkorban Demi Tujuan Besar

Jonathan kecil lahir dan besar Prabumulih, sebuah kota di Sumatera Selatan. Mengalami masa kecil yang sederhana, dia mulai mengenal video game sejak masih berada di bangku sekolah dasar. Dia bercerita bahwa di tempatnya itu video game jadi hiburan yang sangat digemari.

“Beda sama Jakarta yang banyak mal. Di sana (Prabumulih) enggak ada sama sekali. Hiburannya cuma main game,” ujar cowok Pisces ini.

Via dok. kincir

Emperor bercerita sudah banyak main game sejak kecil, mulai dari konsol PlayStation 1 dan 2 hingga keracunan MOBA lewat DotA dan MMO dengan bermain Grand Chase. Meski begitu, dia tahu bahwa pendidikan juga penting. Dia memberanikan diri merantau hingga Palembang untuk mengejar SMA. Selanjutnya, dia mengambil kuliah manajemen di Universitas Parahyangan Bandung.

Bagi Emperor, merantau seperti menyelami takdir. Di kepalanya tersimpan banyak cita-cita besar. Salah satu yang terpenting baginya tentu membahagiakan orangtua. Ketika dia berbelok arah dan ingin terjun ke dunia esports, banyak cobaan dan pengorbanan yang harus ditempuh. Misalnya saja melepas kuliahnya di semester 7.

Ketika itu, Jonathan berterus terang. Dia tahu restu orangtua jadi salah satu yang sangat penting. Maka dari itu, dia pun menjelaskan kepada orangtuanya bahwa esports adalah dunia yang menjanjikan jika ditekuni.

Via dok. kincir

Saat sudah bergabung dengan EVOS, Emperor harus mengorbankan kuliahnya. Saat itu, pihak universitas tidak bisa memberi keringanan. Sedangkan, dia harus terus berada di gaming house (GH) EVOS di Jakarta. Tanpa ragu, dia memilih resign demi serius di esports.

“Pilihannya cuma dua, resign atau melepas esports. Ya, saya pilih resign. Jujur, ini berat karena orangtua sempat melarang. Setelah saya jelaskan detail soal penghasilan dan peluang dari dunia esports, akhirnya mereka setuju,” tambah Jonathan.

Gairah Kompetisi dan Mental Baja Seorang Raja

Enggak sembarangan pemain yang bisa berlaga di Mobile Legends Professional League (MPL), kancah dengan kasta tertinggi esports untuk game buatan Moonton tersebut. Semua tentu butuh usaha keras dan mental yang kuat untuk bisa menggapai semuanya. Dia pun mencoba peruntungan dengan ikutan turnamen-turnamen kecil sebagai wujud keseriusannya terjun ke esports.

“Mungkin hadiahnya yang paling besar cuma Rp2 jutaan. Seenggaknya, sudah cukup untuk menambah uang saku,” cerita Emperor mengenang masa-masa turnamen di kampus.

Kemampuannya yang dianggap spesial membuatnya ditarik oleh manajemen Bigetron Player Kill pada MPL Season 1. Meski gagal bersinar, nama Emperor akhirnya mulai dikenal sebagai pro player.

Selepas musim pertama, Emperor mendapat panggilan dari Eko “Oura” Julianto, salah satu pemain EVOS. Nama besar tim berlogo harimau ini pun membuatnya tak perlu pikir panjang untuk bergabung bersama nama-nama besar lain, seperti Tobias “Jess No Limit” Justin, Steven “Marsha” Kurniawan, dan Sebastian “Ios” Klemens.

Nama terakhir dianggap Emperor adalah salah satu orang yang paling berjasa baginya. Pasalnya, Ios adalah sosok yang mengajak penggemar Grand Theft Auto (GTA) ini masuk ke EVOS.

“Ios berjasa banget buat saya karena jadi satu-satunya orang yang ngusulin saya masuk EVOS. Meski begitu, semua saya anggap berjasa karena telah mendukung dari awal hingga akhir,” ungkapnya.

Menjelang MPL Season 2, EVOS Esports menjadi kandidat kuat untuk merengkuh titel juara. Meski sempat terseok-seok di babak Regular, mereka berhasil masuk ke putaran final yang diselenggarakan di Surabaya.

Via dok. kincir

Dengan perjuangan yang keras, Emperor dan kawan-kawan akhirnya sampai ke putaran final melawan Rex Regum Qeon (RRQ).EVOS pun harus mengakui keunggulan RRQ yang tampil sangat agresif dan pulang ke Jakarta sebagai runner-up.

Usai MPL Season 2, EVOS merombak skuadnya dan nama Emperor jadi salah satu yang dilepas. Meski begitu, dia merasa bersyukur. Pertemanannya dengan anggota lain masih terjalin meski berganti seragam.

“Setiap tim itu pasti unik dan rasanya seperti punya keluarga kedua. EVOS ini jadi salah satunya,” kenang Jo.


Refleksi Diri sang Kaisar

Hengkangnya Emperor dari EVOS tentu menjadi babak baru yang cukup kelam untuk cowok asal Sumatera Selatan ini. Namun, dia enggak mau berlama-lama larut dalam perasaan. Menjelang MPL Season 3 dan Piala Presiden Esports 2019, dia bergabung dengan REVO yang saat itu tampil sebagai kuda hitam.

Musim kompetitif baru akhirnya membawa banyak nama baru bersinar. Meski gagal masuk MPL Season 3, REVO bisa mengikuti ajang besar lainnya, yakni Piala Presiden Esports 2019 lewat kualifikasi di regional Surabaya.

Via dok. kincir

Sayangnya, lagi-lagi sang kaisar gagal meraih kejayaan. Meski tampil sebagai tim kuda hitam, REVO harus mengakui keunggulan Louvre yang saat itu keluar sebagai runner-up.

Momen kekalahan ini lagi-lagi membuat semangat Emperor makin jatuh. REVO pun bubar setelah Piala Presiden Esports 2019 berakhir. Menurutnya, alasan pembubaran REVO adalah semangat berkompetisi yang sudah tidak sebesar masa awal dia berkarier sebagai pro player.

“Puncak kejenuhan saya terasa saat gagal lolos MPL Season 3. Ibaratnya, turnamen tersebut adalah kasta tertinggi. Jadi, gagal lolos dan kalah di Piala Presiden Esports 2019 bikin semangat saya jatuh. Keinginan untuk belajar dan berkembang juga sudah tidak sebesar dulu,” ungkap Emperor.

Via dok. kincir

Semangat berkompetisi Emperor memang sudah jatuh. Namun, dirinya mencari celah untuk tetap berkarya di bidang yang selama ini membuatnya bahagia. Untuk itulah, dia memilih “pensiun” dari skena kompetitif dan beralih menjadi seorang streamer.

Menurutnya, menjadi streamer membuatnya lebih tenang dalam hidup. Dia bisa melakukan kegiatan apa pun tanpa harus terkekang oleh sistem. Dia pun memperoleh keuntungan yang hampir sama sehingga menjadi streamer adalah sebuah hal yang mutlak.

“Jadi streamer itu lebih seimbang secara hidup sehari-hari, sedangkan jadi pro player kayak enggak ada kehidupannya. Kalau disuruh balik jadi pro player, jawabannya enggak untuk saat ini. Soalnya udah cukup puas dengan prestasi yang telah saya raih,” lanjut cowok yang mengaku suka memainkan segala jenis MOBA ini.

Cita-cita Lama untuk Menjadi Penghibur

Bagi seorang Emperor, EVOS merupakan keluarga kedua. Dia mengaku kenal dan sangat dekat dengan para owner, manajerial, hingga anggota divisi lain di dalamnya. Melihat bakat Emperor yang mulai terasah menjadi content creator, akhirnya dia kembali dipanggil pada Agustus 2019 lalu.

Banyak yang mengira Emperor bakal meramaikan skuad EVOS Esports. Ternyata, Jonathan dikontrak untuk menjadi brand ambassador. Dia mengaku bahwa keinginan untuk kembali menjadi raja di pertempuran Mobile Legends itu selalu ada. Namun, kini dia nyaman berada di belakang kamera.

Menghibur orang lain bukan kendala yang besar baginya. Hal itu sudah dia lakukan sejak kecil. Emperor mengaku kerap kali menjadi pusat perhatian dengan candaannya saat berkumpul bersama keluarga atau pun teman. Baginya, itu semua juga sejalan dengan cita-cita yang saat ini masih belum bisa dicapainya.

“Sebenarnya, cita-cita masa kecil saya adalah jadi aktor. Ibaratnya, main film Reign of Emperor itu batu loncatan dan pembelajaran,” kata cowok yang baru genap berusia 22 tahun ini.

Sekadar info, Reign of Emperor adalah film yang dibuat EVOS untuk menceritakan kisah hidup sang kaisar. Dia mengaku sangat senang bisa berakting dan menghibur banyak orang di film yang dibintanginya bersama sang kekasih.


Jatuh Bangun untuk Hidup dalam Mimpi

Bagi seorang Emperor, mimpi bukanlah perkara yang main-main. Dirinya telah mengenal banyak pengorbanan dari mulai melepas masa kuliah hingga kalah di pertandingan. Semua itu merupakan pembelajaran yang sangat penting.

Kini, meski enggak berseragam sebagai pemangku skuad EVOS Esports, dia sangat bersyukur bisa tetap menghibur banyak orang. Emperor banyak mendapat pesanan untuk memainkan banyak game di siarannya.

“Rasanya jadi (punya referensi) lebih luas. Saya bisa kenal developer game dan itu menguntungkan. Akhirnya, mereka menilai saya enggak hanya dari Mobile Legends.” ucap Emperor.

Via dok. kincir

Kini Emperor bisa menghidupi mimpinya, menghibur banyak orang sambil tetap bermain game yang selalu membuatnya tersenyum. Orang-orang terdekatnya, seperti orangtua dan sang kekasih, dia akui menjadi para pendukung yang sangat berarti di kehidupannya.

Emperor juga berpesan untuk terus bermimpi, sembari mengingat momentum Hari Sumpah Pemuda tahun ini. “Kalian harus tahu ke mana tujuan kalian. Percuma kalau punya mimpi, tapi kalian enggak tahu jalan meraihnya. Butuh kerja keras, pengorbanan, dan pastinya banyak jatuh bangunnya.”

***

Perjalanan sang kaisar untuk menghidupi mimpinya terbilang unik. Jonathan “Emperor” Liandi mencoba untuk menggapai mimpi dengan meninggalkan kejayaan sebagai seorang pro player yang dianggap sebagai profesi paling bergengsi di skena esports.

Dari kisahnya, kita bisa belajar bahwa masih ada jalan lain jika langkah untuk menggapai satu impian tertahan. Emperor pun menekankan bahwa kita mesti #BeraniBermimpi dan jangan pernah menyerah meski terjatuh hingga ratusan kali.

Ikuti terus KINCIR untuk mendapatkan kisah inspiratif lain dari sosok muda-mudi berbakat Indonesia yang kami sajikan dalam program VIP 2019 sebagai peringatan Hari Sumpah Pemuda 2019!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.