Joey Siagian: Perkembangan Esports Indonesia Masih Berada di Tahap Awal

Walaupun telah menunjukkan dampak-dampak positif, sebenarnya esports di Indonesia masih terlalu muda dan diprediksi akan jadi ranah yang lebih menjanjikan lagi. Namun, harus ada kerja sama antar pelakunya untuk bisa mewujudkan hal tersebut.

Bersama dengan Yohannes Siagian selaku CEO Morph Team dan Rangga Danu sebagai VP Sales & Marketing KINCIR, keduanya duduk bersama untuk membicarakan perkembangan esports di Webinar UniPin.

Enggak bisa dimungkiri, perkembangan esports di Indonesia dipengaruhi oleh game mobile yang mampu menciptakan sebuah ekosistem. Bahkan jadi salah satu yang paling besar di Asia Tenggara.

Namun, menurut Yohannes perkembangan di Indonesia masih terlalu awal dan belum bisa dibandingkan dengan negara lain, seperti Eropa dan Amerika. Soalnya, masih ada beberapa bidang yang belum terisi, seperti psikologi dan nutrisi untuk kesehatan para pemain.

“Kalau mau membandingkan dengan luar negeri, kita masih jauh. Bahkan belum sampai 50%. Soalnya masih ada bidang-bidang yang masih belum terisi, seperti kesehatan untuk pemain. Setiap tahap perkembangan industri ini, akan terbuka space untuk para oleh para pelaku bisnis esports. Kita bukan ketinggalan, tapi masih berfokus untuk membesarkan pasar. Saya optimis nantinya esports Indonesia bisa maju,” ungkap Yohannes.

Webinar UniPIn - Kesempatan Berkaier di Ranah Esports Tanah Air yang Masih Terlalu Awal
Webinar UniPIn – Kesempatan Berkaier di Ranah Esports Tanah Air yang Masih Terlalu Awal Via Tangkapan Layar.

Sebagai salah satu penyelenggara turnamen esports, Rangga Danu mengatakan jika IESPL berusaha memberikan pengalaman yang terbaik untuk pemain, tim esports, dan sponsor. Hal ini dilakukan untuk membuat mereka enggak kapok untuk berada di industri ini.

“Masalah yang pertama yang timbul ketika kami mengadakan turnamen itu adalah jaringan. Beberapa mengatakan jika hal ini sudah biasa, tapi saya enggak bisa mendiami hal tersebut dan akan memastikan semuanya berjalan dengan lancar,” ungkap Rangga Danu.

Kerja sama antara stakeholder di esports menang sangat dibutuhkan untuk membuat industri ini kian berkembang. Walaupun masih terbilang baru, ranah ini sudah bisa jadi pilihan karier untuk para pemainnya.

Enggak melulu soal tim esports dan pro player, kini industri kreatif baru ini telah membuat beberapa bidang, seperti streamer, caster, event organizer, media, dan masih banyak lagi. 

Bagaimana tanggapan kalian dengan perkembangan esports di Indonesia yang nyatanya masih terlalu awal? Jangan sungkan untuk memberikan komentar kalian di kolom bawah, ya! Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar esports.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.