Ini Kesan Pertama KINCIR Jajal Closed Beta League of Legends: Wild Rift

Penggemar game MOBA di Tanah Air sedang bersuka cita saat ini. Pasalnya, kepastian rilisnya versi mobile dari League of Legends akhirnya menemui titik terang. Yap, League of Legends: Wild Rift akhirnya resmi membuka beta tertutup di Indonesia pada Rabu, 16 September 2020.

KINCIR pun berkesempatan menjajal beta tertutup League of Legends: Wild Rift melalui akses eksklusif yang diberikan oleh Riot Games. Kalian yang telah praregistrasi juga berkesempatan untuk memainkan game ini. Namun, enggak semua pemain bisa masuk dan mengunduh game ini karena Riot membatasi jumlah partisipan beta tertutup.

Sebagai catatan, penulis belum pernah bermain League of Legends versi PC, namun terbilang familier dengan genre MOBA. Makanya, kesan pertama ini tentu akan ada sedikit penilaian berdasarkan komparasi dengan game MOBA mobile yang udah eksis sebelumnya.

Saat pertama kali masuk ke dalam game, kalian diwajibkan login dengan akun Riot Games yang telah tersambung pada email. Prosesnya bisa dibilang lancar tanpa kendala sehingga tidak perlu waktu lama untuk masuk ke menu UI.

UI pada menu terbilang simpel sehingga tidak ada "polusi" pada interface yang jadi isu kebanyakan game mobile saat ini. Akan tetapi, menu yang ditampilkan hanya berupa ikon. Jadi, jika belum hafal dengan tata letak, pemain baru tentu akan kesulitan dalam memilih menu yang ada.

Beralih ke segi gameplay, untuk saat ini fitur permainan terbilang terbatas mengingat game masih dalam tahap beta. Kalian hanya bisa memilih mode Normal (versus pemain lain), Co-op (pemain vs AI), Training (Tutorial), dan Custom. Sebagai catatan, mode Ranked sudah tersedia, tapi masih terkunci.

Di beta tertutup, Riot hanya menyediakan total 42 Champions, termasuk tambahan enam Hero baru dari versi alpha. Tentunya jumlah yang sangat terbatas mengingat ada lebih dari 140 Champions yang tersedia di versi PC.

Namun, kalian tidak perlu khawatir. Dalam sesi briefing tertutup bersama media, Riot Games menjanjikan pengembangan roster Champions seiring berjalannya waktu. Nantinya, para Champions baru dan ragam skin bisa kalian dapatkan dengan membelinya menggunakan Blue Motes atau Wild Cores.

Yap, bicara soal mikrotransaksi, League of Legends: Wild Rift sudah menyediakannya di dalam versi beta tertutup ini. Artinya, kalian bisa membeli Wild Cores sebagai mata uang berbayar di game ini. Namun, perlu dicatat bahwa nantinya semua yang telah kalian beli di versi beta tertutup akan di-reset. Pemain yang telah melakukan transaksi akan diberi kompensasi berupa ekstra 20% Wild Cores.

Masuk ke permainan, kalian akan dihadapkan dengan presentasi permainan MOBA yang familier, baik bagi kalian yang merupakan pemain League of Legends versi PC maupun pemain game MOBA lain. Terdapat perbedaan antara mekanik versi PC dan mobile untuk membuat permainan jadi lebih cepat selesai.

Dari segi visual, versi beta tertutup terlihat mengalami perkembangan yang cukup pesat jika dibandingkan dengan versi alpha. Detail pada environment map dan Champions tampak lebih bagus. Pun dengan sisi audio, efek suara dan musik yang terdengar sudah sesuai dengan ekspektasi.

Bicara soal visual pasti tidak bisa lepas dari pembicaraan soal spesifikasi gawai pemainnya. Kabar baiknya, League of Legends: Wild Rift terbilang ramah dengan smartphone dengan spesifikasi rata-rata. Riot Games mengeluarkan spesifikasi minimum untuk game ini, yakni CPU 4-core 1,5 GHz, RAM 1,5 GB, dan resolusi layar 1280×720 untuk gawai Android, serta minimal iPhone 7 untuk pengguna iOS.

Kalian pun bisa mengatur kualitas grafis dengan beberapa pilihan, mulai dari Performance, Balanced, High Definition, dan Ultra HD. Secara keseluruhan, perbedaannya tidak begitu ketara karena opsi grafis minimum pun sudah cukup menampilkan detail yang baik. Kabar baiknya, game ini juga menyediakan pilihan frame per second hingga 60fps.

Sebagai kesimpulan, selama kurang lebih 6 jam memainkannya, kami merasa terkesan dengan kesiapan Riot untuk merilis game ini di Indonesia. Memang untuk saat ini, League of Legends: Wild Rift masih berada di tahapan beta tertutup. Namun, melihat persiapan yang nyaris sempurna ini, kami rasa seharusnya sudah takkan ada lagi masalah saat perilisan full version-nya.

Kesempurnaan tersebut KINCIR lihat berdasarkan sangat minimnya isu-isu saat bermain. Sebagai pemain MOBA, mungkin masalah bug atau server lag kerap mengganggu. Namun, isu tersebut tidak ditemukan saat bermain. Hal ini pun bisa jadi nilai plus saat gamenya rilis resmi nanti.

Penasaran dengan informasi seputar League of Legends: Wild Rift? Jangan lupa untuk terus ikuti perkembangannya cuma di KINCIR selama masa beta tertutup yang direncanakan tutup pada awal bulan depan!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.