10 Game Indie Wajib Main 2018

2017 bisa dibilang jadi tahun terbaik buat game-game indie. Bahkan, kepopuleran game indie bisa menyamai game-game keluaran developer besar. Sebut aja Divinity: Original Sin II dan Cuphead yang laku keras dan digemari gamers di seluruh dunia.

Kalau lo pikir 2017 adalah tahunnya game indie, lo wajib lihat dulu game-game indie yang bakal dirilis sepanjang 2018. Hingga saat ini, memang masih belum bisa ditebak game indie mana yang bakal menyamai Cuphead dalam hal popularitas. Namun, game-game indie keluaran 2018 yang bakal dijelaskan di bawah ini punya potensi besar untuk menjadi favorit gamers. Yuk, simak!

 

1. Pathologic 2

Game indie enggak semuanya harus bergenre platformer. Salah satu buktinya adalah Pathologic 2, game survival-horror kreasi tim developer asal Rusia, Ice-Pick Lodge. Meski terkesan jadi sekuel, game ini sebenarnya murni remake dari Pathologic pertama yang rilis sejak 2005. Game ini mewajibkan lo untuk menyembuhkan wabah penyakit misterius serta selamat dari kepungan para pengikut sekte yang memburu lo.

 

2. Kingdom Come: Deliverance

Mungkin sebagian dari lo ada yang bosan dengan game RPG yang premisnya enggak jauh dari dunia fantasi dan dongeng. Nah, tim developer Warhorse punya jawaban atas keinginan lo akan game RPG yang realistis lewat Kingdom Come: Deliverance. Di game ini, lo bakal bermain sebagai anak cowok dari seorang penempa. Misi lo untuk membalaskan dendam sang ayah harus melewati rintangan dari penguasa yang kejam dan korup. Game ini punya sistem save yang unik. Kalau lo terlalu sering nge-save, karakter lo bakal mabuk setelah meminum banyak arak.

 

3. Fugl

Stres sama pekerjaan atau bahkan sama kehidupan? Lo bisa coba main Fugl kalau lo mau lepas dari jeratan stres. Di game ini lo menjadi makhluk yang bisa terbang kayak burung. Lo enggak butuh namatin misi atau menjalankan tugas lainnya. Lo cuma harus terbang menikmati alam di dunia Fugl yang penuh dengan pemandangan-pemandangan yang bikin mata jadi adem.

 

4. My Time at Portia

Game-game simulasi kayak Harvest Moon atau Stardew Valley bikin lo merasa turun gunung dengan atmosfer pertenakan dan pertanian di desa. Nah, My Time at Portia adalah kebalikannya. Lo bakal meneruskan bisnis ayah lo di sebuah kota. Lo wajib mengembangkan bisnis lo dan menjadi pemilik usaha kecil yang sukses. Sama kayak Harvest Moon, lo enggak hanya berbisnis, tapi juga bertualang, hidup secara sosial, dan jatuh cinta.

 

5. They Are Billions

Premis game ini bisa dibilang mirip Attack on Titan. Lo harus membangun sebuah peradaban steampunk untuk melawan serbuan zombie. Game yang dibuat oleh developer Numantian ini berformat RTS. Meski begitu, lo bakal tetap merasakan ngerinya diserbu zombie. Bagaimana enggak, zombie yang nyerbunya bisa mencapai miliaran (baca: ribuan) kalau lo enggak bisa menahan gelombang serangannya. Game ini udah bisa dimainkan lewat Early Access.

 

6. Meanwhile

Dalam game bergenre naratif ini, lo dikisahkan bakal menemukan tiga alat hasil penemuan ilmuwan gila, yaitu helm pembaca pikiran, mesin waktu, dan pemicu kiamat. Nah, lo harus memilih salah satu dari tiga alat ini untuk menentukan jalan cerita yang lo pilih. Setiap pilihan punya jalan cerita yang unik dan enggak kebayang sama sekali.

 

7. Ooblets

Pernah ngebayangin game Pokemon, Harvest Moon, Stardew Valley, dan The Sims menjadi satu? Kalau enggak pernah, Ooblets adalah jawaban atas rasa penasaran lo. Di game ini, lo menjadi peternak monster yang lahir dari tumbuhan. Yap, cukup absurd, sampai lo melihat lagi gameplay-nya secara keseluruhan. Lo juga harus leveling monster peliharaan lo untuk mengalahkan monster-monster lainnya. Enggak cuma itu, lo juga bisa bermain dengan karakter manusia dengan gameplay mirip The Sims.

 

8. InnerSpace

Game ini mungkin akan membuat lo sedikit bingung dengan premisnya yang mirip kayak What Remains of Edith Finch. Di InnerSpace, lo bakal menjelajahi semesta bernama “Inverse”, yang berisi berbagai dunia dengan konsep gravitasi yang berbeda. Sayangnya, alam semesta ini bakal mati. Jadi, lo wajib mengumpulkan ingatan-ingatan yang tertinggal dengan menjelajahi langit, daratan, dan lautan. Game ini udah bisa lo nikmati setelah dirilis sejak 16 Januari.

 

9. Northgard

Kalau lo suka main game RTS kayak Age of Empires, game indie kreasi tim developer Shiro ini wajib lo coba. Bedanya, di Northgard lo hanya memainkan bangsa Viking dengan berbagai klannya yang masing-masing berambisi menguasai tanah Northgard. Sama kayak AoE, di game ini lo bisa membangun peradaban, jual beli dengan klan lain, dan yang pasti, berperang. Uniknya, lo tetap bisa membangun peradaban dan menyelesaikan game tanpa harus berperang. Game ini udah tersedia dalam versi Early Access dan siap dirilis resmi pada 23 Februari.

 

10. Nour

Game memasak, udah biasa. Game simulasi makan, biasa juga. Nah, developer Terrfiying Jellyfish datang dengan ide yang cukup absurd untuk membuat sebuah game. Kalau selama ini mengacak-ngacak dan memainkan makanan dianggap sebagai hal tabu karena menyia-nyiakan makanan, lo sekarang bisa melakukannya di game Nour. Yap, game ini bukan game memasak seperti yang terlihat pada awalnya. Nour hanya mewajibkan lo buat memainkan dan mengacak-ngacak makanan yang ada di layar, seperti ramen, spageti, dan roti bakar. Game ini direncanakan rilis pada April 2018.

***

Game-game di atas memang belum diketahui bakal booming kayak Cuphead atau enggak. Namun, bukan berarti game-game indie ini sama sekali enggak punya potensi. Intinya, jika ada game yang mampu menawarkan konsep, cerita, dan gameplay yang anti-mainstream, para gamers pun pasti bakal menyukainya dan ketagihan maininnya.

Menurut lo, apakah 10 game indie di atas punya potensi menyamai Cuphead?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.